Hai Orangtua, Jangan Paksakan Anak Masuk SD Jika Belum Matang
Meski sangat tidak dianjurkan, kita kerap menemui para orangtua yang seolah sedang berlomba- lomba memasukkan nak mereka ke sekolah dasar meskipun sang anak secara usia sebenarnya belum matang.
Menurut anjuran pemerintah, anak sebaiknya masuk ke usia tujuh tahun untuk memulai masuk ke jenjang pendidikan dasar. Anjuran ini tentu bukan tanpa alasan. Di tahapan usia ini, anak dianggap sudah cukup matang. Baik dari segi mental, fisik, maupun pola pikir.
Menurut Dr Sofia Hartati, ketua APG (Asosiasi Pendidikan Guru) Paud, kematangan anak harus menjadi perhatian utama orangtua. Saat anak bergabung ke sekolah dasar, kematangan sangat penting agar anak tidak merasa terpaksa.
Di sekolah, anak bukan hanya akan berteman dengan komunitas yang lebih besar, namun juga ada beberapa pengenalan konsep yang membutuhkan daya piker, serta nalar yang kuat. Misalnya saja, disini anak akan mulai belajar menulis, membaca, hingga berhitung.
“Jika (saat sekolah), fungsi-fungsi kognitif dan psikis belum matang, justru ini bahaya sekali,” kata Sofia seperti dilansir dari Kompas.com.
Anak Lebih Mudah Frustasi
Salah satu dampak yang dirasakan anak adalah mulai munculnya rasa frustasi hingga tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Lebih lanjut, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak. Kepercayaan diri yang rusak dari kecil akan sulit untuk diperbaiki. Bahkan, ini akan membuat anak menjadi rendah diri dan ini akan terus terbawa hingga lulus SD.
“Jika kepercayaan diri terkendala, maka akan menjadi kendala untuk aspek-aspek
lain berkembang, seperti intelektual hingga bahasa,” katanya.
Sayangnya, kesadaran akan efek jangka panjang ini bukan hal mudah untuk disosialisasikan
ke masyarakat. Hal ini perlu dorongan dan pengertian baik guru, maupun orangtua
untuk sama- sama memahami hal ini.
Misalnya saja, saat guru menolak kedatangan murid dengan alasan anak belum
matang, sebaiknya ibu mempertimbangkan saran ini dengan sebaik- baiknya.
Tidak jarang, saat kasus seperti ini terjadi, si ibu tidak terima lantaran
merasa anaknya disepelekan. Padahal bukan itu maksud sang guru. Alhasil, si ibu
pun mencari SD yang mau menerima kehadiran anaknya.
Melihat Kematangan Anak
Kematangan
anak dapat dilihat dari aspek kemandirian serta kepercayaan diri. Hal ini
biasanya tidak muncul di anak usia tiga hingga lima tahun. Kira- kira di usia
enam tahun lah tanda- tanda ini mulai muncul. Lalu di usia tujuh tahun,
keatangan anak akan semakin terlihat, baik dari sisi fisik, emosi, kognitif,
dan bahasa.
“Di usia itu sudah banyak yang diperoleh. Itu juga kenapa Pemerintah membatasi
di usia tujuh tahun,” katanya.
Untuk membangun konsep ini, perlu stimulasi yang tepat oleh orangtua serta
orang dewasa di sekitar anak. Misalnya saja, orangtua selalu mendorong anak
untuk melakukan sesuatu dan mengkomunikasikan perasaannya.
Selain itu, bisa juga mengikuti karakteristik perkembangan setiap usia.
Stimulasi terus diberikan, dan juga beri pujian anak saat berhasil melakukan
tugas atau hal baik lainnya.
Apakah Boleh di Bawah atau di Atas Usia yang Ditetapkan?
Pada
dasarnya tidak menutup kemungkinan untuk anak masuk sekolah di bawah atau di
atas usia yang telah ditetapkan. Tidak harus ‘saklek’ usia yang dianjurkan.
Namun, ada point- point yang harus digarisbawahi dan menjadi catatan orangtua.
Jika anak masuk sekolah di bawah usia yang ditetapkan, pastikan kemandirian dan
kepercayaan diri anak sudah terbentuk lebih dulu. Menurut psikolog, Nadya
Pramesrani, saat masuk sekolah, biasanya anak akan mendapatkan tes berkaitan
dengan kematangan social, bukan lagi calistung alias baca, tulis, dan
berhitung.
Lebih lanjut lagi, jenis tes ini dapat menggali apakah sisi emosional anak
sudah matang untuk masuk sekolah.
“Salah satu materi adalah kemandirian, seperti bagaimana pergi ke sekolah
tanpa menangis, berpisah dengan orangtua, menaati instruksi yang
diberikan,” lanjutnya.
Selain itu, ada juga tes bagaimana melakukan aktifitas sehari- hari sendiri,
seperti makan, membereskan mainan, dan mengenakan baju.
Bagaimana Jika Terlanjur Sekolah di Usia Belum Matang?
Jika sudah terlanjur, dan ternyata anak menunjukkan tanda- tanda tidak mampu, orangtua disarankan untuk menyelesaikan aspek kepercayaan diri dan kemandirian anak terlebih dulu.
Cobalah untuk lebih intens mendampingi mereka. Dorong anak melakukan tugasnya secara mandiri, dorong anak berinteraksi dengan teman sebayanya, dan yang terpenting, terus semangati anak agar ia tidak merasa rendah diri dan tertinggal.
Sekolah dasar memang hanyalah awal. Namun jika orangtua hanya mengabaikan rasa frustasi dan rendah diri anak, efeknya dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan mental anak dalam jangka panjang.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti