7 Tips agar Anak Tumbuh Percaya Diri dan Tidak Pemalu
Setiap orangtua mendambakan anaknya tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan tidak pemalu. Pasalnya, anak yang tidak percaya diri akan memenuhi dirinya dengan keraguan. Mereka cenderung mudah menolak hal baru karena takut gagal.
Anak dengan rasa percaya diri rendah juga kesulitan menjalin relasi yang baik dengan lingkungan di sekitarnya. Jika orang tidak segera membantu anak keluar dari masalah ini, tumbuh kembang anak bisa menjadi tidak optimal.
Tips Orangtua Mendidik Anak Menjadi Percaya Diri dan Tidak Pemalu
Tahukah Ayah Bunda, kepercayaan diri sendiri merupakan salah satu hadiah terbaik yang bisa orangtua berikan untuk anaknya. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa orangtua upayakan untuk mendukung perkembangan rasa percaya diri anak.
Seperti ParentingCenter.id lansir dari beberapa sumber, berikut adalah trik yang bisa orangtua terapkan :
1. Berhati- hati dalam Memberi Pujian
Cara orangtua memuji buah hati bisa sangat berdampak pada rasa percaya diri anak. Orangtua perlu memberikan pujian di momen yang tepat. Misalnya saat Anda berhasil merapikan mainnya atau berhasil makan sendiri.
Fokuskan pujian pada upaya yang telah ia lakukan, bukan hasilnya. Selain itu, gunakan juga kalimat yang tegas dan lugas. Misalnya saja dengan kata- kata, “Good job nih adek!” atau “Keren nih!”
Dengan begitu, anak akan mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan sangat berharga dan merupakan pencapaian bermakna.
Hindari untuk memuji secara berlebihan dan setiap saat. Pasalnya, ini akan membuat anak cenderung acuh dan merasa pujian tadi tidak lagi bermakna.
2 . Tidak Membanding- bandingkan
Membanding- bandingkan anak dengan anak lain bukan hal yang baik untuk orangtua lakukan. Bahkan sekalipun ini bertujuan untuk memotivasi anak.
Alih- alih melakukan ini, Ayah Bunda bisa berfokus pada hal- hal spesial yang si kecil miliki dan beritahu ia tentang hal tersebut. Ini akan membuat anak optimis dengan kemampuan dirinya dan mendorong rasa percaya dirinya.
3. Jangan ‘Selamatkan’ Anak
Sebagai orangtua, tentu masing- masing dari kita selalu ingin melindungi buah hati dari bahaya. Ini adalah insting alami.
Kendati begitu, melindungi anak atau bersikap protektif sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Merasakan kesedihan, gugup atau marah adalah normal untuk anak dan dibutuhkan.
Dengan memahami hal ini, anak akan belajar untuk mengatasi masalah yang ia hadapi. Bila orangtua terus menerus membantu anak dalam segala hal, anak akan kesulitan mengembangkan kemampuan menghadapi masalah. Anak berpotensi menghadapi banyak masalah dalam kehidupannya kelak.
4. Beri Anak Kesempatan untuk Membuat Keputusan
Bila anak mendapat kesempatan untuk membuat keputusan sejak dini, ia bisa memperoleh rasa percaya diri akan penilaiannya sendiri. Kendati begitu, tetap pahami bahwa mempunyai kekuasaan memilih yang terlalu leluasa bisa terlalu melelahkan untuk balita.
Untuk melatihnya, cobalah untuk memberinya pilihan. Misalnya untuk makan siang, beri ia kesempatan memilih antara sup ayam, nasi goreng, atau pizza.
5. Belajar dari Kegagalan dan Bersikap Optimis
Kesalahan dan kegagalan adalah hal yang wajar. Hindari untuk membuatnya terdengar seperti hal yang tidak boleh terjadi pada buah hati.
Misalnya saat anak merasa terpuruk karena kalah dalam lomba mewarnai, hibur dan dampingi anak untuk terus berlatih mewarnai. Ungkapkan bahwa kegagalan mungkin terjadi dan dengan berlatih anak bisa memenangkannya di kemudian hari.
Menghadapi kegagalan dengan penerimaan dan sikap optimis akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Ia belajar dari kegagalan sekaligus mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik.
6. Dukung Rasa Ingin Tahunya
Ada banyak aktifitas yang bisa orangtua perkenalkan pada si kecil. Saat anak menemukan hal yang dia senangi, dukung rasa ingin tahu dan aktivitasnya.
Anak yang mempunyai kegemaran atau passion akan merasa bangga pada diri sendiri dan kemampuan yang ia miliki. Dukungan orangtua akan membuat mereka lebih tekun pada hal tersebut dan membuatnya cenderung lebih sukses daripada anak tanpa dukungan.
Selain itu, dukungan orangtua dalam membuka wawasan dan pengalaman baru untuk si kecil juga mengembangkan rasa percaya diri untuk menghadapi dunia yang luas. Hal ini sekaligus mengajarkan anak bahwa ia bisa mengatasi dan menghadapi apapun, meski di awal terlihat menakutkan dan berbeda.
7. Memberi Contoh Baik
Orangtua adalah sosok terbaik untuk bisa memberi contoh pada anak. Ajarkan buah hati tentang cara berpikir, bertindak, berbicara, dan hal- hal yang Anda pahami dan kuasai. Jadilah sosok panutan untuk anak.
Melihat orangtuanya sukses melakukan berbagai hal akan membantu anak untuk lebih percaya diri bahwa dia juga bisa melakukan hal yang sama. Anak juga cenderung mengikuti perilaku orangtuanya.
Jadi cobalah untuk selalu memberikan contoh baik untuk anak- anak tercinta kita.
Semoga bermanfaat ya, Ayah Bunda! 🙂
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti