Type to search

Good Parenting

Cara Bicara Orangtua dengan Anak Sangat Penting? Ini Alasannya!

Cara bicara orangtua dan anak penting

Ayah Bunda, cara bicara orangtua dengan anak memegang peranan sangat penting. Komunikasi adalah pondasi bagaimana orangtua dan anak membentuk hubungan baik diantara mereka. Cara berkomunikasi antara orangtua dan balita, tentu akan berbeda dengan anak usia sekolah.

Agar ini bisa terjadi, perlu keterbukaan dan sikap saling menghargai dari kedua pihak. ParentingCenter.id merangkum manfaat dan tips yang bisa Ayah Bunda lakukan dalam menjalin komunikasi yang baik dengan anak usia sekolah.

Manfaat Menjaga Komunikasi yang Baik dengan Anak

Membangun kepercayaan antara orangtua dan anak
Komunikasi membangun kepercayaan antraa orangtua dan anak

Semakin bertambahnya usia anak, cara berkomunikasi dengan mereka juga perlahan mengalami perubahan. Bagi orangtua, ini adalah salah satu tantangan dalam pengasuhan.

Ayah Bunda tidak bisa lagi memperlakukan anak seperti balita karena kemampuan sosial mereka sudah berkembang. Anak- anak mulai suka bermain dengan temannya dan suka berinteraksi. Kendati begitu, orangtua harus tetap perlu mengawasi anak dari jauh.

Seperti ParentingCenter.id lansir dari Better Health Channel, berikut adalah manfaat menjaga komunikasi antara orangtua dan anak :

  • Membuat anak merasa lebih berharga.
  • Meningkatkan kepercayaan diri anak.
  • Mempererat hubungan antara orangtua dan anak.
  • Membantu anak dalam mengembangkan relasi dengan orang- orang di sekitarnya.


Saat komunikasi terjalin dengan baik, hubungan antara orangtua dan anak pun terasa menyenangkan. Kebalikannya, komunikasi yang kurang terjalin dengan baik bisa membuat buah hati tidak menghormati orangtua dan membuat si kecil meras Ayah dan Bundanya kurang menghargainya.

Komunikasi yang baik, salah satunya dapat anak rasakan dari cara bicara orangtua dengan anak. Dengan mengobrol bersama, orangtua akan mengenali seperti apa anak mereka, apa yang anak suka dan tidak suka lakukan.

Studi dari US Department of Education menunjukkan bahwa anak- anak dengan komunikasi yang baik dengan orangtua mereka mempunyai resiko yang lebih rendah dalam melakukan hal- hal negatif, seperti :

  • Anak merokok.
  • Penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
  • Penyimpangan seksual.
  • Tindak kekerasan.


Jadi, apakah cara komunikasi orangtua dan anak sangat penting? Jawabannya tentu saja!

Selanjutnya, tugas orangtua adalah menemukan pola komunikasi yang tepat dan nyaman antara orangtua dan anak.

Tips Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak

Setelah mengetahui manfaat komunikasi yang baik, langkah selanjutnya adalah mengetahui teknik komunikasi yang menyenangkan. Orangtua perlu tahu cara berkomunikasi yang tidak menyebalkan di mata si kecil.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa orangtua terapkan dalam bicara dengan anak :

1. Menjadi Pendengar Anak

Membangun hubungan yang baik dengan anak bukan hanya lewat obrolan, tapi juga dengan mendengarkan anak.

Saat anak berbicara atau mengajak curhat, cobalah untuk menjauhkan diri dari gadget atau tidak sambil menonton TV. Dengarkan pembicaraan mereka dengan seksama. Kemampuan orangtua dalam mendengarkan anak juga penting dalam membangun komunikasi yang efektif.

Selain itu, kebiasaan ini akan membuat anak merasa dihargai, sekaligus belajar cara menjadi pendengar yang baik.  Dengan begitu, anak juga mau mendengarkan orang tuanya nanti.

2. Meluangkan Waktu untuk Saling Bicara

Terkadang, sulit mengajak anak berbicara dan bercerita karena mereka memang sedang tidak ingin berbicara. Untuk hal ini, orangtua bisa mencoba melihat pola kebiasaan si kecil.

Misalnya, ada anak yang suka bercerita saat makan, saat pulang sekolah atau sore hari sambil menunggu waktu beribadah. Orangtua bisa menyesuaikan dengan kenyamanan si kecil.

Ayah Bunda juga bisa mulai membuka pembicaraan dengan bertanya tentang kegiatannya di sekolah atau bagaimana keseruan bersama teman- temannya. Cobalah menyusun pertanyaan yang jawabannya bukan sekedar “iya” atau “tidak” untuk menghasilkan percakapan yang lebih interaktif.

Ayah Bunda bisa menggunakan kata tanya “bagaimana” dan pastikan mendengarkan ceritanya dengan antusias.

3. Hindari Memberi Respon Berlebihan

Jika cerita anak membuat Ayah Bunda terkejut, cobalah untuk tetap tenang. Hindari memberi respon berlebihan dan menunjukkan rasa cemas. Terlebih, merespon dengan teriakan justru menghentikan percakapan dan membuat komunikasi dengan anak yang kurang baik.

Ayah dan Bunda mungkin bisa merespon dengan kalimat, “Mengapa teman kakak bersikap begitu? Terus apa yang kakak lakukan saat dia pukul teman yang lain?”

Selain itu, mengutip U.S Department of Education, anak- anak lebih mudah terbuka saat orangtua bisa memegang rahasia dari cerita anak- anak atau tidak merespon dengan kemarahan saat mendengar cerita.

4. Tetap Tegas Tanpa Emosi

Penting untuk orangtua menjadi tetap tegas tanpa gampang emosi. Misalnya saat anak- anak bercerita tentang kenakalan bersama teman- temannya, hindari memberi omelan langsung. Omelan langsung akan membuat anak enggan bercerita karena membuatnya merasa tidak nyaman dan dihakimi.

Triknya, orangtua perlu mendengarkan dengan seksama keluhan anak terlebih dulu. Biarkan mereka bercerita secara utuh dengan nyaman dan mengungkapkan ide- ide dan pendapatnya.

Saat anak bertanya, sebisa mungkin beri mereka jawaban nasehat tanpa menghakimi terlalu dalam. Dengan begitu, komunikasi dua arah terjalin antara orangtua dan anak.

Tags: