Type to search

Trending Tumbuh Kembang

Viral di TikTok, Orangtua Wajib Waspadai Dampak Negatif Anak Bermain Roleplay

Dampak negatif permainan roleplay tiktok pada anak

Permainan roleplay yang di TikTok yang belakangan marak di media sosial mengundang reaksi dari berbagai kalangan. Hal ini berawal dari video viral seorang anak perempuan yang ketahuan bermain roleplay oleh sang Ayah.

Sang Ayah pun melakukan penelusuran lebih lanjut. Hal ini ternyata membuat sang Ayah terkejut karena si anak kedapatan bermain roleplay yang tidak pantas untuk anak seusianya. Terlebih lagi, permainan ini ia lakukan bersama orang- orang yang tidak ia kenal.

Selain itu, permainan Roleplay yang marak di TikTok ini juga tidak lepas dari dampak negatif. Terutama saat permainan ini dilakukan oleh anak- anak dan terlepas dari pengawasan orangtua. Idealnya, orangtua juga mengikuti anjuran screen time anak dan gadget yang sesuai dengan usianya menurut WHO.

Apa itu Permainan Roleplay di TikTok?

Roleplay adalah kosakata dalam bahasa Inggris yang artinya “bermain peran”. Melansir dari kamus Cambridge, roleplay adalah kegiatan berpura- pura menjalankan karakter tertentu serta berperilaku dan bereaksi sesuai dengan karakter yang dimainkan.

Di media sosial TikTok, permainan ini disingkat menjadi RP. RP atau permainan roleplay di TikTok sering dimainkan secara virtual dengan menirukan idola, baik secara sikap, cara bicara, hingga aktivitas harian yang detail. Mereka yang memainkan roleplay di media sosial ini akan disebut sebagai roleplayer yang artinya pemain roleplay.

Sekilas, permainan ini mirip dengan permainan peran yang biasa anak- anak mainkan. Hanya saja, permainan ini mereka lakukan lewat aplikasi ponsel. Tema yang biasa roleplayer mainkan pun beragam. Namun biasanya tidak jauh- jauh dari sosok idola.

Dampak Negatif Permainan Roleplay di TikTok

Melansir dari laman Good Therapy, permainan roleplay online seperti di TikTok cenderung memakan waktu lebih lama dan memerlukan investasi emosional yang kuat. Salah satu dampak negatif dari roleplay adalah terdistorsinya karakter asli seorang pemain.

Dalam permainan ini, seseorang akan mengadopsi persona baru dari orang yang ia perankan. Sedangkan karakter yang anak mainkan bisa sangat berbeda dari kepribadian pemain di dunia nyata. Hal ini bisa membuat seorang pemain merasa tidak puas dengan kehidupan aslinya dan menjadi lebih tertarik dengan karakter- karakter baru yang ia mainkan.

Selain itu, studi yang Brigham Young University lakukan juga menemukan bahwa permainan ini bisa mengganggu relasi pemain di dunia nyata. Hal ini senada dengan yang psikiater Lahargo Kembaren ungkapkan. Menurutnya, roleplay, terutama yang anak- anak mainkan bisa memicu gangguan kepribadian.

“Pembentukan jati diri (pemain) menjadi rusak, karena yang tadinya harus sesuai dengan normal nilai tapi menjadi kacau, dan menimbulkan kebingungan terhadap masalah psikologis,” ungkap Lahargo.

Roleplay juga memicu gangguan kepribadian, membuat seseorang kesulitan memilah mana yang nyata dan imajinasi, serta dikhawatirkan mengarah ke gangguan psikotik.

Roleplay juga Berdampak pada Hubungan dan Membuat Kecanduan

Selain dampak negatif di atas, dampak negatif dari permainan roleplay lainnya antara lain sebagai berikut : 

1. Mengganggu Hubungan di Kehidupan Nyata

Dalam studinya, Universitas Brigham Young menemukan 75 persen roleplayer berharap pasangannya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk permainan yang mereka jalankan. Beberapa roleplayer bahkan juga mengembangkan hubungan romantis dalam karakter mereka, yang membuat hubungan dengan pasangan di dunia nyata terganggu.

Kendati begitu, studi yang sama juga mengungkap kalau 76 persen pasangan yang memainkan roleplay percaya permainan itu bisa memperkuat hubungan mereka. Hal ini membuat hubungan mereka terasa lebih segar dan baru.

2. Memicu Kecanduan

Permainan roleplay ternyata juga bisa memicu kecanduan pada pemainnya. Para pemain umumnya menghabiskan banyak waktu untuk menjalin komunikasi dengan pemain lain. Komitmen ini secara tidak langsung membuat seseorang merasa terus terlibat dan sulit melepaskan diri untuk terus bermain.

Tekanan dari pemain lain juga mendorong seorang permian untuk sulit menarik diri dari permainan ini.

Tags: