Type to search

Good Parenting

9 Kalimat Ampuh untuk Meredakan Amarah Anak

Kalimat untuk meredakan anak yang marah

Setiap ibu pasti pernah mengalami moment dimana anak marah dan sulit dikendalikan. Memang ya, Bu, fase tantrum ini pasti dialami oleh setiap anak. Tantrum memang hal yang normal, namun saat Ibu bisa mengatasinya dengan baik, ini akan membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal.

Yang menjadi masalah, tidak sedikit ibu- ibu dan para ayah yang saat anak tantrum, orangtua juga ikut terbawa emosi. Bukannya menenangkan anak- anak dengan kata- kata yang bisa meredakan, orangtua justru mengungkapkan kata- kata yang membuat anak semakin kesal dan mengamuk. Pernah mengalami kejadian ini?

Gunakan Kalimat Positif untuk Atasi Tantrum Anak

Tahukah Ibu, kalimat yang orangtua ucapkan saat anak sedang penuh amarah, tidak mood, atau trantrum sangat mempengaruhi bagaimana respon anak selanjutnya. Saat orangtuanya memarahi mereka balik dengan serangan kata yang bertubi- tubi, anak justru akan semakin mengamuk.

Maka dari itu, orangtua harus merasa tenang terlebih dulu. Hindari terpancing emosi dan ikut- ikutan kesal. Kuasai diri terlebih dulu, kemudian ucapkan kalimat- kalimat yang bisa membuat amarah anak mereda.

Seperti apa saja kalimat yang bisa meredakan emosi anak? Berikut ini adalah 9 contoh kalimat yang bisa Ayah Ibu gunakan untuk mengatasi amarah anak tantrum :

Saat Anak Memukul

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Jangan main pukul sembarangan ya. Itu sakit, tahu?”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Marah itu boleh, sayang. Tapi, tidak dengan pukul- pukul. Memukul orang itu perbuatan tidak baik karena bisa menyakiti mereka. Daripada pukul- pukul, yuk peluk Bunda saja biar marahnya hilang.”

Saat Anak Melempar Barang

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Berhenti melempar- lempar atau Bunda hukum sekarang juga.”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Kenapa barangnya dilempar- lempar, sayang? Apa yang membuat adek kesal? Yuk kasih tahu bunda, terus kita rapihin sama- sama ya…”

Saat Anak Marah Tanpa Sebab

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Kakak sudah besar, kok nggak ngerti- ngerti sih dibilangin?”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Anak- anak atau orang besar kadang marah tak jelas karena ada hal yang membuatnya merasa tidak nyaman. Yuk cerita sama bunda apa yang membuat adek tiba- tiba kesal dan marah. Siapa tahu bunda bisa bantu..”

Saat Anak Ngambek Makan

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Cepet habisin makanannya segera…”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Apa yang membuat adek lambat habisin makanannya? Mau bunda tambahin lauk favorit kakak?” (tawakan bantuan atau jika ternyata anak sudah terlalu kenyang, hindari memaksakan)

Saat Anak Tidak Mau Mendengar

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Sudah dibilangin berkali- kali kok masih gitu sih?”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Sepertinya adek nggak denger kata- kata, Bunda ya. Coba ulangi apa yang Bunda katakana tadi?”

Saat Ruangan Berantakan

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Adek itu selalu bikin kekacauan. Beresin sekarang juga!”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Wahh… sepertinya adek habis bersenang- senang ya? Adek sekarang masukin semua mainannya ke kotak ya.. nanti bunda akan bantu untuk sapu lantainya.”

Saat Anak Melakukan Kesalahan yang Sama

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Adek bandel banget sih dibilangin.”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Adek kesulitan ya? Yuk bunda contohin sekali lagi.”

Saat Anak Sulit Dikendalikan

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Berhenti nangis sekarang juga, jangan malu- maluin…”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Kita ke tempat yang lebih tenang dulu yuk. Nanti adek ceritain apa masalahnya agar bunda bisa bantuin.”

Saat Anak Terus Mengeluh

Kalimat yang tidak boleh diucapkan :

“Berhenti mengeluh, sudah diam ya.”

Kalimat yang sebaiknya diucapkan :
“Baik, Bunda dengar. Jadi menurut adek baiknya bagaimana?”

Tags: