10 Kelebihan Anak Saat Ayah Terlibat Mengasuhnya
Ada banyak kelebihan anak saat seorang ayah terlibat dalam pengasuhan. Ayah yang mengasuh bukan hanya menjadi role model untuk anak, tapi juga memberikan kontribusi positif yang berdampak pada kehidupan anak di masa depan.
Kelebihan Pada Karakter Anak Saat Ayah Terlibat Mengasuh
Yang tidak kalah pentingnya, ada beberapa kelebihan pada anak saat seorang Ayah terlibat mengasuhnya. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Anak Menjadi Lebih Percaya Diri
Saat bermain bersama anak, Ayah biasanya senang mengajak anak melakukan aktivitas fisik. Seperti melompat, berlari, melempar, atau memanjat.
Melanie Horn-Mallers Ph.D, seorang profesor di California State University, Fullerton, AS, dan pakar mengenai studi keluarga, menyebut kalau aktivitas fisik dapat membuat si kecil tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri.
Dalam permainan, biasanya Ayah akan mendorong si kecil untuk lebih berani beraktivitas seperti mendorong ayunan dengan kencang sambil menjaganya, atau menyemangati si kecil untuk berani meluncur dari tempat yang tinggi. Saat berhasil melakukannya, buah hati akan semakin percaya diri.
Secara tersirat, seolah Ayah sedang meyakinkan si kecil, “Nak, dunia adalah tempat yang aman. Jadi, mari menjelajahi. Percayalah dengan kemampuanmu.”
2. Anak Tumbuh Lebih Cerdas
Menurut studi oleh University of Guelph, Ontario, Kanada, pada tahun 2007 yang berjudul The Effects of Father Involvement: An Updated Research Summary of the Evidence, anak yang turut diasuh oleh Ayah sejak dini mempunyai kemampuan kognitif yang baik saat masuk usia enam bulan hingga satu tahun.
Selain itu, anak mempunyai IQ yang lebih tinggi saat menginjak usia tiga tahun. Anak juga berkembang menjadi individu yang dapat memecahkan persoalan dengan lebih baik.
3. Berani Mengambil Resiko
Ada perbedaan karakter Ayah dan Ibu dalam pengasuhan. Para Ibu cenderung lebih khawatir dengan keselamatan anaknya sehingga cenderung ‘lebih melindungi. Sebaliknya, seorang Ayah cenderung mendorong buah hati untuk lebih berani mengambil resiko.
Dalam studi berjudul Theorizing the Father-Child Relationship: Mechanisms and Developmental Outcomes, Psikolog Daniel Paquette dari University of Montreal, menemukan fakta bahwa bermain dengan Ayah dapat mendorong si kecil untuk lebih berani mengambil resiko. Anak akan mampu mengatasi hambatan dan berbicara dengan orang asing.
Misalnya saat berenang, Ayah akan menyemangati anak untuk bisa menyelam lebih dalam. Sedangkan Ibu cenderung berkata, “Jangan jauh- jauh berenangnya ya!”
4. Pandai Bergaul
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, Dr. Paul Ramchandani, psikiater anak dari University of Oxford, Inggris, melakukan penelitian terhadap 192 bayi. Di studi ini terlihat bayi yang mempunyai bonding baik dengan Ayahnya selama 3 bulan pertama kehidupannya terbukti menjadi anak yang pandai bergaul, populer di antara teman- temannya, dan jarang mempunyai masalah dengan teman- temannya.
Dampak ini berkembang saat mereka tumbuh dewasa dan bekerja. Bayi- bayi ini tumbuh menjadi pribadi yang lebih bahagia
5. Menjadi Anak Disiplin
Ayah adalah pribadi yang tegas. Tidak heran, saat mengasuh anak, Ayah juga berusaha melatih anak disiplin dengan ketegasannya.
Melalui buku Partnership Parenting, Dr. Kyle D. Pruett M.D., psikiater anak dan profesor di Yale University, AS, serta Marsha Kline Pruett, berbicara tentang kedisiplinan ala Ayah. Menurut buku ini, Ayah adalah sosok yang lebih tegas daripada Ibu dalam menghadapi anak dan menegakkan disiplin.
Di sisi lain, seorang ibu lebih mengandalkan ikatan emosional dalam mengubah perilaku anak. Kombinasi keduanya akan saling melengkapi untuk mendidik buah hati menjadi pribadi yang positif dan disiplin.
6. Anak Berani Mencoba Hal Baru
Bermain bersama anak bukan sekedar sesi menghibur anak- anak untuk Ayah. Berbeda dengan Ibu yang cenderung memberi rasa aman dan melindungi saat mengasuh. Sosok Ayah cenderung mengajak si kecil untuk berani berinteraksi dengan dunia di sekitarnya, dan dengan orang lain.
Sosok Ayah juga suka mendorong buah hatinya untuk berani mengeksplorasi kekuatannya sendiri dan berani mencoba hal baru. Tentu saja semua tetap dalam pengawasan sang Ayah.
7. Menjadi Pribadi yang Aktif
Ayah adalah pribadi yang suka melakukan aktivitas fisik. Saat terlibat dalam pengasuhan, Ayah kerap mengajak anak- anaknya melakukan aktivitas fisik, seperti mencuci mobil, belajar naik sepeda atau bermain bola. Deretan aktivitas ini membuat anak aktif dan terhindar dari kegemukan.
Studi yang dilakukan oleh Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, 18.8% anak- anak berusia 5-12 tahun mengalami masalah kegemukan. Data ini terbagi ke dalam dua kategori, yaitu gemuk 10% dan sangat gemuk 8,8%.
8. Anak Menjadi Lebih Toleran dan Pengertian
Banyak studi yang mengungkap hubungan dekat antara anak dan Ayah akan berdampak pada pengembangan karakternya. Anak perempuan yang dekat dengan Ayahnya akan menjadi pribadi yang tidak mudah digoda pria saat dewasa dan lebih sedikit merasa depresi.
Sedangkan anak laki- laki yang dekat dengan Ayahnya akan menjadi pribadi yang tidak egois, dan lebih sedikit agresif. Saat anak- anak tumbuh dewasa dengan pengasuhan Ayah, mereka akan menjadi pribadi yang lebih pengertian dan lebih toleran.
9. Lebih Kreatif
Saat bersama dengan buah hati, Ayah kerap mengisi waktunya dengan aktivitas kreatif. Misalnya saja membuat mobil- mobilan dari kardus bekas, membaca dongeng dengan ekspresi wajah lucu, atau menggunakan sarung untuk bermain ninja.
Dengan aktivitas bersama Ayah, anak berpotensi mengeluarkan semua ide kreatifnya. Dan disinilah peran orangtua untuk mendorong daya imajinasinya dan mewujudkan pikiran kreatifnya.
10. Anak Menjadi Lebih Spontan
Berbeda dengan ibu yang kerap berhati- hati dan memastikan semua siap dengan aman dan nyaman, Ayah adalah pribadi yang suka bereksperimen. Misalnya saat berkemah, Ibu cenderung menyiapkan semua perbekalan dari rumah. Sedangkan Ayah suka secara spontan memasak dengan api unggun.
Ayah, dengan semua keunikan yang ia miliki, seringkali justru membantu buah hati untuk mendapatkan pengalaman baru dan belajar menghadapi resiko. Dari sang Ayah, si kecil akan lebih berani mengutarakan pendapat dan lebih spontan saat menghadapi tantangan dalam keseharian.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti