Suami Istri Wajib Baca : 15 Kunci Rumah Tangga Harmonis & Bahagia
Menjalani hubungan rumah tangga sering tidak semudah yang kita bayangkan. Meski sebelum menikah kedua pasangan merasa sudah cocok satu sama lain, kendala dalam pernikahan bisa datang dari mana saja.
Kendala rumah tangga ini sebenarnya tidak selalu negatif. Kenyataannya, saat disikapi dengan baik, kendala rumah tangga bisa diatasi dan justru semakin menguatkan. Rumah tangga kemudian akan semakin harmonis dan bahagia.
Nah dilansir dari WebMD, ParentingCenter.id merangkum 15 kunci rahasia untuk membangun rumah tangga harmonis dan bahagia.
Coba yuk, Ayah Bunda!
1. Menikmati kehidupan satu sama lain
Inti dari keluarga bahagia adalah saat satu sama lain saling menghargai dan memperlakukan dengan baik.
Menurut Rabbi Shmuley Boteach, pakar keluarga dan penasihat hubungan yang berbasis di New York, menyebut adanya kegembiraan yang menjadi ciri interaksi dalam rumah tangga.
Misalnya saja saat orangtua pulang dari bekerja, maka anak- anak akan dengan senang hati menyambut orangtuanya. Hal yang sama harus terjadi di saat anak- anak pulang dari sekolah. Sambutlah mereka dengan penuh suka cita.
2. Saling bertukar cerita
Saling bertukar cerita juga menjadi salah satu kunci untuk keluarga bahagia. Hal ini bisa menjadi penyegar dalam keluarga dan membuat orangtua dan anak- anak merasa bahwa keluarga adalah tempat yang nyaman untuk berbagi banyak hal.
Mulailah dengan saling bertukar cerita tentang kesibukan hari ini atau bagaimana aktifitas di kantor dan di sekolah.
Saat kebiasaan ini dibangun, maka hubungan satu sama lain akan menjadi lebih kuat dan dekat, serta bahagia.
3. Prioritaskan pernikahan
Memprioritaskan pernikahan juga menjadi kunci rumah tangga bahagia. Karena di banyak pasangan yang telah mempunyai anak menjadikan anak sebagai prioritas utama, yang akhirnya membuat hubungan dengan pasangan berkurang.
Menurut Rabbi Shmuley Boteach ini bukan lah hal yang baik untuk kesehatan keluarga.
“Hal ini buruk bagi keluarga, karena anak-anak pada akhirnya akan keluar rumah juga.”
Namun jangan salah kaprah ya, Yah Bun. Bekerja sama menjaga dan mendidik anak itu penting, tapi jangan sampai hubungan pernikahan menjadi terbengkalai dan menjadi tawar.
4. Makan malam bersama keluarga
Meski kedengarannya sederhana, ternyata makan malam bersama keluarga juga bisa menjadi salah satu faktor yang membuat keluarga bahagia. Ini karena makan malam bersama akan menjadi penghubung satu sama lain.
Makan malam bersama minimal dilakukan empat kali dalam seminggu. Baik itu hanya berdua antara Ayah Ibu, atau mengikutsertakan anak- anak di dalamnya.
5. Menghabiskan waktu bersama
Menghabiskan waktu bersama keluarga sering sulit dilakukan untuk banyak pasangan karena berbagai alasan. Mulai dari kurangnya waktu, hingga rasa lelah yang membuat ingin segera beristirahat.
Namun untuk kebahagiaan rumah tangga, cobalah untuk mengatur waktu untuk dihabiskan bersama- sama. Mulai dari hal sederhana seperti menceritakan sesuatu sebagai pengantar tidur anak, atau saling bertukar cerita sebelum tidur dengan pasangan.
6. Prioritaskan keluarga dibandingkan teman
“Dalam keluarga yang bahagia, keluarga didahulukan oleh teman,” ungkap Rabbi Shmuley Boteach.
Hal ini akan terasa dampaknya sampai ke anak- anak saat orangtua mereka justru sibuk dengan teman masing- masing. Mereka akan mudah bosan dan ingin mencari kesenangan di luar rumah dengan teman mereka juga.
Maka dari itu, baik pasangan atau pun anak- anak harus saling memahami bahwa menempatkan keluarga sebelum teman sebagai prioritas mereka akan menjadi hal yang penting untuk kebahagiaan rumah tangga yang sebenarnya.
7. Batasi kegiatan anak setelah sekolah
Saat anak- anak sudah sekolah, mereka biasanya akan sibuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Hal ini akan membuat mereka sibuk dengan dunianya sendiri dan membuat mereka tidak pernah ada di rumah pada saat tertentu.
Untuk Rabbi Shmuley Boteach, hal ini jelas bukan cara untuk membuat keluarga bahagia. Sebaiknya orangtua membuat kegiatan setelah sekolah sendiri melalui keluarga. Misalnya saja dengan mengajak anak bermain sepeda bersama di taman dekat rumah.
8. Mempunyai ritual tersendiri
Setiap keluarga membutuhkan ritual sendiri. Entah itu yang bersifat keagamaan, nasional, atau bahkan ritual khusus keluarga seperti melakukan car free day bersama setiap minggu.
Profesor dan ketua psikologi di Universitas Syracuse di New York, Barbara Fiese, PhD, setuju sepenuhnya dengan hal ini. Ritual bersama akan membuat hubungan keluarga menjadi dekat karena indah untuk dikenang.
Yang perlu menjadi catatan, ritual keluarga tidak boleh kaku. Buatlah semenarik dan semenyenangkan mungkin. Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan keluarga untuk melakukan hal yang sama dan terus berulang dari waktu ke waktu.
9. Selalu jaga intonasi keluarga
Komunikasi yang lembut dan baik sangat penting untuk sesama anggota keluarga, terlebih pada anak- anak. Pastikan anak- anak berada di lingkungan yang tenang sehingga anak- anak bisa merasakan kedamaian.
Jangan lupa juga untuk menjaga intonasi suara agar tidak berteriak, terutama pada anak. Bicaralah pada mereka secara perlahan, dan komunikasikan aturan dan hukuman jika melanggar. Buat cara bicara yang menyenangkan sebagai cara untuk anak nyaman berada di rumah.
10. Tidak boleh bertengkar di hadapan anak- anak
Bertengkar dengan pasangan kadang menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Terlebih jika kedua belah pihak sedang dalam keadaan tidak baik. Namun untuk menjaga kebahagiaan dalam rumah tangga, berusahalah untuk tidak pernah bertengkar di hadapan anak- anak.
“Jika anak-anakmu melihatmu berkelahi dan berdebat, segera minta maaf dan katakan padanya, ‘Kami minta maaf kamu harus melihatnya. Kami baru saja berselisih, tetapi semuanya baik-baik saja sekarang,” begitu saran Rabbi Shmuley Boteach.
11. Jangan terlalu banyak bekerja
Orangtua beranggapan bahwa dengan bekerja lebih giat mereka akan mempersiapkan kebutuhan dan masa depan anak mereka dengan baik. Tidak sepenuhnya salah.
Namun, bekerja terus menerus sampai tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan anak akan menciptakan efek negatif tersendiri. Anak- anak menjadi mudah bosan dan lebih nyaman untuk berinteraksi dengan dunia luar.
Bekerjalah sesuai porsinya dan luangkan waktu bersama dengan keluarga untuk bersenang- senang.
12. Menjaga keharmonisan hubungan antar saudara
Persaingan diantara saudara bisa memecah belah. Itulah mengapa orangtua perlu menjaga harmonisasi hubungan antara satu anak dengan yang lainnya.
“Saya mencoba berbicara kepada anak-anak saya tentang betapa beruntungnya mereka memiliki saudara kandung,” ungkap Rabbi Shmuley Boteach.
Saudara mungkin akan bertengkar pada suatu waktu. Orangtua perlu berada di tengah- tengah untuk mendamaikan mereka dan menjaga hubungan mereka tetap harmonis.
13. Buat lelucon pribadi
Para ahli sepakat bahwa lelucon dalam keluarga adalah salah satu tips ampuh untuk menjaga hubungan satu sama lain agar tetap erat. Lelucon ini bisa berupa nama panggilan yang unik dan lucu untuk satu sama lain, entah itu untuk pasangan atau anak- anak.
Pastikan lelucon ini tidak mengandung kata- kata negatif yang bisa melukai harga diri pasangan dan anak ya, Yah Bun! 🙂
14. Bersikap fleksibel, tidak kaku
Dalam rumah tangga, seseorang tidak boleh kaku. Bersikap tegas boleh saja, namun tetap fleksibel di saat diperlukan. Tujuannya adalah agar seluruh anggota keluarga mudah untuk menyeimbangi sikap satu sama lain.
15. Komunikasi terbuka
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Dalam keluarga bahagia, setiap anggota keluarga harus dapat berkomunikasi dengan baik dan saling terbuka.
Rose J. Perkins, EdD, profesor psikologi di Stonehill College di Easton, Massachusetts, menyebut bahwa keluarga yang bahagia adalah mereka yang bisa berkomunikasi satu sama lain dengan baik dan terbuka.
Itulah deretan kunci rumah tangga bahagia dan harmonis menurut para ahli. Selamat menerapkan tips ini ya, Ayah Bunda. Semoga bermanfaat!
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti