Tips Memilih Mainan Bayi Usia 0–6 Bulan untuk Tumbuh Kembang Optimal
Salah satu proses belajar yang paling penting dalam tumbuh kembang anak- anak adalah bermain. Sejak bayai baru lahir, ia akan belajar banyak hal dari apa yang ia lihat. Seiring dengan tumbuh kembangnya, maka kemampuannya pun ikut berkembang sesuai tahapan usianya.
Bagaimana cara orangtua mendukung tumbuh kembang buah hati tercinta? Salah satunya adalah dengan memilihkan mainan yang tepat sesuai dengan usia tumbuh kembangnya. Dengan mainan yang tepat, kemampuan motorik, sensorik, logika, dll anak akan terasah.
Mainan untuk Bayi Usia 0 – 6 Bulan
Ada beberapa orang yang berpendapat bahawa bayi belum membutuhkan mainan. Kenyataannya, orangtua hanya perlu memilihkan mainan yang tepat untuk usia bayi tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis mainan yang sesuai untuk bayi usia 0 – 6 bulan :
1. Gambar Pola Hitam Putih
Di awal usianya, fungsi mata bayi belum berkembang secara sempurna. Ia baru bisa melihat warna hitam putih dengan jarak pandang sekitar 10 – 25 cm sata berusia 0 – 1 bulan. Seiring dengan berjalannya waktu, mata bayi semakin berkembang. Jarak pandangnya pun bertambah jauh.
Di tahapan usia ini, orangtua dapat memperlihatkan gambar atau pola hitam putih yang kontras. Lihat apakah buah hati tercinta memperhatikannya dan tertarik dengan gambar tersebut.
Jika anak Anda terlihat senang dengan mainan yang digantung, coba lah untuk menggeser atau menggerak- gerakkan mainan tersebut secara perlahan. Perhatikan apakah mata bayi sudah dapat mengikuti arah gerakan tersebut.
Bayi yang baru lahir biasanya belum bisa mengikuti arah gerak benda, sehingga permainan ini baru cocok diterapkan saat bayi berusia 1-2 bulan.
2. Mainan Boneka Laba- laba
Ayah Bunda mungkin penasaran, mengapa boneka laba- laba justru disukai bayi? Faktanya, mainan gantung seperti ini sangat baik dalam merangsang indra bayi yang masih berusia 1-4 bulan.
Selain itu, boneka laba- laba dengan pola hitam putih di bagian bawahnya akan membuat bayi baru lahir senang melihatnya. Saat ia semakin besar dan semakin jelas dalam melihat warna, ia akan semakin tertarik dengan gantungan- gantungan yang ada di setiap kaki laba- laba.
Mainan laba- laba ini biasanya dapat berbunyi saat dipencet, atau diguncang, serta ada bulatan yang dapat ditarik oleh bayi.
3. Mainan dengan Cermin
Bayi usia 3 bulan senang dengan cermin, maka gantungkan lah cermin untuk menarik perhatiannya. Di usia 3-4, fungsi mata bayi berkembang dengan lebih baik. Ia dapat melihat warna dengan jarak pandang yang lebih jauh.
Di usia ini bayi juga mulai bisa menggapai mainan yang tergantung, meski koordinasi tangannya masih belum baik. Kadang bayi ingin memegang mainannya tapi tidak bisa, yang membuatnya menangis. Bayi juga mulai mengeluarkan suara- suara sebagai caranya mengajak berkomunikasi dengan orang- orang di sekitarnya.
Ayah Bunda dapat memperhatikan saat Anda mulai bersuara “ah-uh-he” sambil terus memandangi mainnya. Itu lah salah satu cara anak mengajak berbicara orang- orang di sekitarnya.
4. Mainan Lunak/ Gigitan (Soft Toys)
Sophie Giraffe adalah salah satu jenis mainan yang sangat terkenal sejak 40 tahun lalu di Perancis. Menurut data 2010, boneka lunak ini sudah terjual lebih dari 816.000, sementara jumlah bayi lahir adalah 828.000. Bisa disimpulkan banyak orangtua yang memilihkan mainan ini untuk bayi mereka.
Boneka lunak seperti ini biasanya digemari bayi mulai usia 4 bulan. Di usia ini, anak mulai suka bermain sambil mengigit- gigit mainannya. Coba lah untuk memilihkan mainan bonek lunak yang bisa digigit (teether) dengan bahan yang aman, mudah digenggam, dan tidak terlalu berat.
5. Buku Bayi
Mulai usia 5 bulan, bayi mulai suka menggosok- gosokkan tangannya ke berbagai permukaan benda. Berbagai tekstur yang disentuhnya ini akan merangsang indra perasanya.
Orangtua dapat memperkenalkan buku khusus untuk bayi yang terbuat dari kain dan mempunyai tekstus yang berbeda- beda di setiap halamannya. Bacakan juga cerita setiap hari sebelum tidur untuk membudayakan membaca sedini mungkin.
Untuk bayi, pilih cerita yang tidak terlalu panjang, cukup 1-2 kalimat saja setiap halaman. Buku tersebut didominasi oleh gambar visual yang hidup dan menarik. Orangtua juga dapat menirukan suara- suara lucu sesuai cerita yang dibacanya.
Misalnya saja cerita tentang anjing, maka orangtua dapat bercerita, “Helly si anjing lucu… bunyinya gukk…gukk…gukk…”
6. Bermain dengan Bola
Untuk bayi yang sudah merangkak, bola sangat baik untuk merangsang kemampuannya merangkak. Saat bola menggelinding, ia akan terdorong untuk meraihnya dengan cara terus merangkak. Begitu seterusnya sambil perlahan mengikuti laju bola.
Pilihlah mainan bola bertekstur seperti di gambar ini. Mainan bola ini biasanya juga dapat berbunyi saat dipencet yang dapat melatih logika sebab-akibat anak.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti