Type to search

Dunia Ibu Kehamilan

4 Cara Mudah Menghitung Masa Subur untuk Siklus Haid Tidak Teratur

Menghitung masa subur saat siklus haid tidak teratur

Siklus haid adalah tolak ukur utama saat menghitung masa subur. Dengan mengetahui masa subur ini, ibu bisa merencanakan kehamilan dengan baik. Namun, bagaimana jadinya jika siklus haid tidak teratur?

Tentu ini menjadi kesulitan tersendiri untuk masing- masing ibu dalam memprediksi masa suburnya. Lalu, bagaimana cara mengakalinya?

Seperti Apa sih Siklus Haid Tidak Teratur itu?

Siklus haid tidak teratur adalah siklus haid yang berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 36 hari. Siklus haid wanita disebut tidak teratur jika bervariasi secara signifikan dari bulan ke bulan. Misalnya saja di satu bulan siklus haid 23 hari, tapi di bulan lainnya bisa lebih dari 35 hari.

Menurut penelitian, siklus haid yang terlalu bervariasi seperti ini meningkatkan potensi ketidaksuburan dibandingkan satu siklus yang terjadi secara konsisten. Artinya, apabila siklus haid lebih pendek atau lebih panjang dari yang seharusnya, tetapi secara konsisten terus terjadi setiap bulannya, maka lebih kecil kemungkinan ibu mengalami ketidaksuburan.

Cara Menghitung Masa Subur untuk Siklus Haid Tidak Teratur

Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana cara menghitung masa subur jika siklus haid tidak teratur?

Ibu tidak perlu khawatir, karena kali ini ParentingCenter.id akan merangkum cara menghitung periode masa subur untuk haid tidak teratur secara akurat, seperti dilansir dari Apollo Fertility :

1. Memetakan siklus menstruasi

Dengan mencatat jadwal menstruasi dari bulan ke bulan, ibu akan mempunyai grafik sehingga bisa melihat pola siklus menstruasi yang dialami.

Dengan memetakan jadwal siklus tidak teratur ini, ibu punya catatan rinci yang berguna selama perawatan infertilitas atau saat berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait masalah yang dihadapi.

Mencatat siklus haid di kalender untuk menghitung masa subur

2. Memeriksakan lendir serviks

Salah satu cara terbaik untuk melacak jendela ovulasi adalah melakukan pemeriksaan lendir serviks yang terus berubah- ubah selama periode bulan tersebut. Identifikasi terbaik adalah dengan memeriksa lendir kering yang kerap muncul di hari- hari awal menstruasi.

Saat mendekati periode ovulasi, lendir serviks akan semakin banyak. Selama masa subur ini, cairan lendir akan cenderung licin dan bisa melar, dengan konsistensi menyerupai putih telur.

3. Mengukur suhu tubuh

Awal periode ovulasi diperkirakan bisa mengubah suhu basal tubuh. Perubahan ini biasanya terjadi cukup signifikan.

Bila suhu tubuh meningkat, ini artinya ovulasi sedang dimulai yang merupakan pertanda periode masa subur. Nah jika ibu sering mengalami siklus mens yang tidak teratur, cobalah untuk memantau perubahan suhu tubuh secara teratur.

4. Menggunakan alat prediksi ovulasi

Berbeda dengan ketiga cara diatas yang dilakukan secara manual, ibu bisa memeriksa masa subur dengan lebih akurat dengan alat prediksi ovulasi yang lebih detail. Dengan alat ini, ibu bisa mengetahui secara rinci kapan siklus ovulasi ibu dimulai.

Alat prediksi ovulasi ini menggunakan konsep mengukur hormon Luteinizing atau LH yang terkandung dalam air seni, satu atau dua hari menjelang ovulasi.

Alat prediksi ovulasi untuk menghitung masa subur

Kesimpulan

Masa subur adalah kondisi fisik yang sangat diperlukan untuk memaksimalkan proses pembuahan. Maka dari itu, untuk pasangan yang menginginkan kehadiran buah hati tapi terkendala dengan masa subur dan siklus haid tidak teratur, cara ini bisa membantu menghitung masa subur dengan mudah.

Dengan begitu, peluang untuk terjadinya kehamilan akan menjadi lebih besar.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda! 🙂

Tags: