Dampak Buruk Orangtua Pilih Kasih pada Anak & Cara Mengatasinya
Menjadi orangtua yang pilih kasih sudah pasti berdampak pada tumbuh kembang buah hati. Dan seringkali, tindakan ini terjadi tanpa orangtua sadari. Kadang orangtua merasa sudah bersikap adil, tapi ada salah satu anak yang mendapat perlakuan lebih istimewa.
Dalam sebuah studi yang terbit dalam Journal of Family Psychology, 74 persen Bunda dan 70 persen Ayah melaporkan adanya perlakuan istimewa terhadap satu anak. Meski tidak menyebutkan secara langsung anak mana yang diutamakan, anak- anak lain bisa merasakan kepada siapa orangtua lebih pilih kasih.
Orangtua yang pilih kasih cenderung membedakan perlakuan terhadap anak-anak mereka. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan kesulitan bagi anak-anak yang tidak mendapat perhatian yang sama.
Namun, seringkali orangtua tidak menyadari perilaku memilih kasih yang mereka lakukan. Dalam artikel ini, ParentingCenter.id akan membahas alasan di balik perilaku ini dan bagaimana mengatasinya.
Apa yang Memicu Orangtua Bersikap Pilih Kasih?
Sebagian orangtua tidak menyadari bahwa perilaku mereka mengindikasikan perbuatan pilih kasih. Itu terjadi lantaran faktor- faktor pemicu berikut ini :
1. Kepribadian
Beberapa orangtua lebih dekat secara emosional dengan satu anak daripada yang lainnya, karena kepribadian dan kepentingan yang berbeda. Saat salah satu anak mempunyai kepribadian yang mirip dengan orangtua, orangtua pun cenderung lebih dekat anak tersebut.
Namun tentunya orangtua harus berhati- hati agar tidak sampai pilih kasih.
2. Perbedaan usia
Anak-anak yang lebih kecil mungkin membutuhkan lebih banyak perhatian dan pengasuhan daripada anak-anak yang lebih besar. Situasi ini mungkin tidak selalu dimengerti anak atau orangtua tidak mengkomunikasikannya dengan baik ke anak.
Untuk mengatasinya, orangtua bisa melibatkan anak yang lebih besar dalam pengasuhan sembari tetap menjalin komunikasi dan memberi perhatian pada anak yang lebih besar.
3. Trauma masa lalu
Orangtua yang pernah mengalami trauma masa lalu mungkin bersikap pilih kasih terhadap anak-anak mereka sebagai bentuk perlindungan. Akibatnya, salah satu anak yang berkaitan erat dengan trauma tersebut membuat orangtua lebih protektif dan perhatian dengan salah satu anak.
Ciri- ciri Orangtua Pilih Kasih
Meski sebenarnya tidak ingin menjadi orangtua pilih kasih atau enggan mengakui, ada beberapa perilaku orangtua yang tanpa sadar menunjukkan sikap pilih kasih. Ciri- cirinya sebagai berikut :
1. Lebih sering mengobrol dengan anak tertentu
Dilansir dari iMom, salah satu ciri dari orangtua pilih kasih bisa kita lihat dari seringnya mengobrol dari hati ke hati dengan salah satu anak saja. Orangtua mungkin lebih sering ngobrol dengan salah satu anak karena kesamaan sifat, hobi, dan kesukaan.
Jika Ayah Bunda sering menunjukkan sikap ini, sebaiknya mulai berhati- hati. Meski anak lain mungkin punya selera dan cara pandang yang berbeda dengan orangtua, sejatinya mereka juga ingin mendapat perhatian yang sama dari orangtua.
2. Sering Membicarakan Anak Tertentu
Saat bertemu tetangga, kerabat atau saudara, pernahkah Ayah Bunda sering membicarakan salah satu anak saja? Mungkin si bungsu, si tengah atau si sulung? Tanpa disadari, ini juga bentuk perilaku pilih kasih orangtua terhadap anak.
Umumnya anak yang menjadi favorit lah yang sering orangtua bicarakan di hadapan orang- orang. Misalnya saat anak sering juara lomba atau secara akademik lebih menonjol dari anak lainnya.
Tindakan seperti ini bisa membuat saudara- saudara yang lain merasa tersisih. Mereka merasa harus bersaing dengan saudaranya sendiri demi mendapat pengakuan orangtua. Padahal setiap anak mempunyai potensi dan bakat masing- masing.
3. Perbedaan Perlakuan
Tidak ada anak yang sempurna. Masing- masing anak pasti pernah melakukan kesalahan.
Nah, namun saat orangtua cenderung pilih kasih, biasanya mereka akan menerapkan perlakuan dan hukuman yang berbeda, tak peduli bahwa kesalahan anak tidak jauh berbeda.
Misalnya saat anak bersama- sama merusak mainan yang baru orangtua belikan. Kemudian orangtua melarang salah satu anak untuk bermain gadget selama beberapa hari, sedangkan anak yang satunya tetap diperbolehkan main sepuasnya.
Kondisi ini perlahan akan memicu keretakan dan kecemburuan antara saudara. Segera hentikan kebiasaan ini ya, Ayah Bunda!
4. Nada Bicara yang Berbeda
Saat bicara dengan anak tertentu, kemudian terjadi perubahan nada bicara seperti lebih lembut, ini juga bisa menjadi tanda orangtua yang pilih kasih. Sebaliknya, saat berbicara dengan anak yang lain, orangtua cenderung datar dan tidak bersemangat.
Selain memicu kecemburuan antara anak, hal ini juga membuat sang anak menjaga jarak dengan orangtuanya.
5. Berbeda dalam Memberi Perhatian
Memberi perhatian pada anak adalah salah satu kewajiban orangtua dalam pengasuhan. Perhatian sangat penting untuk anak, sehingga jika diberikan secara tidak adil, pasti memicu rasa tidak suka.
Misalnya saat Kakak pulang sekolah selalu ditanya tentang aktivitas di sekolah. Sedangkan saat sang adik pulang, orangtua tidak banyak bertanya dan langsung menyuruh anak berganti baju. Sebaiknya sikap seperti ini dihindari ya, Ayah Bunda.
6. Mengejek atau Melabeli Anak
Tidak jarang kita sering melabeli anak sesuai dengan sikap keseharian mereka. Labelling mungkin buat orangtua hanya panggilan candaan, namun bisa diterima berbeda oleh anak.
Terlebih saat orangtua terus- menerus melakukan ini pada satu individu saja. Anak akan merasa ejekan orangtua adalah sesuatu yang membuat dirinya bernilai buruk. Akibatnya anak menjadi sedih dan cenderung merasa rendah diri.
Dampak Sikap Pilih Kasih Orangtua Terhadap Anak
Menurut media Healthline, persepsi menjadi anak yang “kurang disayang” bisa mempengaruhi harga diri anak kelak. Sedangkan seorang dokter anak, Shelly Vaziri Flais, menyebut bahwa ini hal yang patut orangtua pilih kasih waspadai.
“Sesuatu yang harus sangat kita waspadai sebagai orang tua adalah tidak membandingkan saudara kandung. Saya ibu dari anak kembar, saya harus ekstra hati-hati. Kami berusaha sangat keras untuk menghindari label seperti ‘yang pintar’ atau ‘yang kuat’,” ungkap Flais.
Flais juga menambahkan, saat anak merasa orang tuanya kurang menyayanginya dan pilih kasih, ada resiko anak mencari perhatian dengan perilaku negatif. Hal ini terjadi terutama saat anak masuk ke usia remaja.
Hal senada juga disampaikan oleh Michele Levin, seorang terapis kesehatan keluarga.
“Sikap pilih kasih orang tua dapat mempengaruhi harga diri dan perasaan anak lainnya, terutama saat ada acara keluarga,” imbuh Levin.
Mengatasi Orangtua yang Memilih Kasih
Jika Ayah Bunda menyadari sudah melakukan perilaku pilih kasih terhadap anak-anak, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi masalah ini:
1. Cari Tahu Alasan di Balik Perilaku Ini
Mencari tahu alasan di balik perilaku ini akan membantu orangtua memahami mengapa mereka bersikap demikian. Dengan begitu, orangtua bisa mengidentifikasi cara untuk mengatasi masalah ini.
2. Komunikasikan dengan Pasangan
Bicarakan dengan pasangan mengenai perilaku pilih kasih yang dilakukan. Dorong pasangan untuk menyadari bahwa perilaku ini tidak adil bagi anak-anak. Dengan dukungan dari pasangan, perlahan Anda bisa belajar mengendalikan sikap pilih kasih ini.
3. Fokus pada Keunikan Setiap Anak
Fokus pada kelebihan dan potensi setiap anak. Tidak semua anak pintar secara akademis dan ini tidak apa- apa. Setiap anak mempunyai bakat dan minatnya masing- masing.
Yang perlu orangtua lakukan adalah tetap mendampingi proses belajar mereka. Hindari membandingkan- bandingkan anak karena ini justru berdampak lebih buruk. Berikanlah perhatian yang sama kepada setiap anak.
4. Jangan Menjadikan Anak Sebagai Pengganti
Anak bukanlah obyek untuk mengkompensasikan hal- hal yang belum bisa kita raih di masa lampau. Jangan menjadikan salah satu anak sebagai pengganti untuk kekurangan atau kegagalan kita sebagai orangtua.
5. Pertimbangkan Terapi Keluarga
Jika perlu, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti terapi keluarga. Terapi keluarga bisa membantu mengatasi masalah ini dan membangun hubungan yang lebih baik antara anggota keluarga.
Kesimpulan
Pilih kasih adalah perilaku yang berdampak buruk pada anak-anak dan menyebabkan kesulitan dalam hubungan keluarga. Sikap orangtua yang pilih kasih dapat menciptakan kesenjangan antara saudara dan membuat salah satu anak merasa terpinggirkan.
Oleh karena itu, mencegah perilaku ini lebih baik daripada mengatasinya. Jika perilaku ini sudah terjadi, orangtua harus berbicara secara terbuka dengan pasangan, mendengarkan perasaan anak-anak, memberikan perhatian yang sama, dan mempertimbangkan terapi keluarga untuk mengatasi masalah ini sampai tuntas.
Semoga bermanfaat ya, Ayah Bunda!
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti