Type to search

Good Parenting

Percaya Pada Mitos Kesehatan, Kakek Nenek Bisa Membahayakan Cucu

Kakek nenek yang percaya mitos kesehatan bisa membahayakan cucu

Orangtua adalah sosok teladan bagi kita semua. Mereka telah membesarkan kita dengan jerih payah dan kasih sayang yang luar biasa. Meski begitu, kita sering dihadapkan dengan kebimbangan saat menyadari orangtua kita masih percaya pada mitos- mitos yang tidak relevan lagi dengan masa kini.

Masalah kerap terjadi saat orangtua kita turut membesarkan putra- putri tercinta dengan cara tradisional. Ada banyak nasehat dan cara asuh kakek nenek yang masih tradisional ternyata hanyalah mitos dan sebaiknya tidak lagi diterapkan kepada cucu- cucunya. Terutama yang berkaitan dengan kesehatan.

Pengaruh dari ajaran tradisional kakek nenek yang diterapkan kepada cucu ternyata bisa membahayakan. Benar bahwa kakek nenek pasti berniat baik, dan untuk itu diperlukan komunikasi yang intens antara Ayah Bunda dan kakek nenek.

Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan Pediatric Academics Societies di bulan Mei 2017 membeberkan fakta mengejutkan. Penelitian ini melibatkan lebih dari 600 kakek-nenek yang menjawab kuesioner. Pertanyaan- pertanyaan ini dibuat berkaitan dengan praktik keselamatan saat menjaga anak.

Penelitian ini menyoroti bahwa sebagian besar kakek nenek masih mempercayai hal- hal yang mereka lakukan 20 atau 30 tahun lalu baik untuk diterapkan pada cucunya. Dari bukti- bukti terbaru, beberapa praktik yang telah dilakukan generasi lampau ini dianggap tidak aman oleh American Association Pediatrics.

Hal- Hal yang Dilakukan Kakek Nenek yang Dianggap Berbahaya untuk Cucu

Saat mengasuh anak untuk waktu yang lama, kakek nenek mengasuh anak dengan memenuhi tiga hal dasar, yaitu tidur, makanan dan bermain. Terkadang cucu juga sakit dan mereka membantu cucu untuk lekas merasa baik kembali.

Tiga hal utama yang kerap membahayakan cucu berkaitan dengan kegiatan tidur dan meredekan demam yang dilakukan kakek nenek antara lain :
1. Menidurkan bayi dalam posisi tengkurap
Banyak kakek nenek yang percaya bahwa anak tidak akan bermasalah dengan cara tidur apapun. Namun, berbahaya bagi bayi usia kurang dari 6 bulan untuk tidur tengkurap karena bisa menyebabkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian mendadak bayi usia di bawah satu tahun.

Saat tidur tengkurap, ada kemungkinan bayi tersedak. Karena usianya yang masih sangat kecil, ia mungkin tidak dapat merintih dan sinyal bahwa ia kesakitan pun akan luput dari pengawasan orang dewasa.

Saat bayi sudah tumbuh lebih besar dan dapat berguling sendiri, resiko tidur tengkurap akan lebih berkurang. Namun sebaiknya orangtua dan kakek nenek tetap memastikan agar bayi tidur telentang sebisa mungkin.

2. Menggunakan selimut dan mainan yang lembut di tempat tidur
Mainan yang lembut memang sering dianggap sebagai mainan ternyaman untuk bayi. Namun nyatanya, benda- benda lembut yang longgar seperti selimut bisa berbahaya untuk bayi karena membuat mereka sesak nafas.

Memang benar jika bayi senang dengan boneka teddy- nya atau mungkin membutuhkan selimut agar merasa hangat saat tidur. Namun, tempat teraman untuk tidur bayi adalah yang tidak terlalu banyak bantal. Sprei, bed cover atau selimu harus diselipkan rapat tanpa lipatan yang keluar. Jika harus menggunakan selimut, maka sebaiknya jangan sampai menutupi dada bayi.

Jika ingin menggunakan mainan yang menggantung di atas tempat tidur bayi harus ekstra hati- hati juga ya, Moms Dad. Pastikan rakitannya sudah kuat, jangan sampai terlepas dan justru melukai bayi.

Tempat teraman untuk tidur bayi adalah yang tidak terlalu banyak bantal.
3.Kompres air dingin untuk menurunkan demam
Banyak kakek nenek yang menggunakan kompres air dingin sebagai cara tradisional untuk mengurangi demam. Namun, beberapa penelitian telah menemukan kaitan antara compress air dingin dengan hipotermia- sebuah kondisi berbahaya bagi anak.

Kesalahan lain yang juga kerap dilakukan saat anak demam adalah dengan menggunakan aspirin. Padahal hal ini bisa menyebabkan sindrom Reye, yaitu sebuah kondisi serius yang menyebabkan pembengkakan di hati dan otak.

Cara tepat untuk menurunkan demam bayi adalah dengan mengikuti rekomendasi dokter. Biasanya dokter akan menyarankan parasetamol dan menginformasikan dosis yang sesuai untuk diberikan pada anak sesuai tahapan usia dan berat badan.

Tips untuk Mengasuh Anak Bersama Kakek Nenek

Karena ketidakpercayaan dirinya, banyak dari kita percaya bahwa kakek dan nenek adalah pustaka terbaik untuk merawat buah hati dibandingkan dengan membayar pengasuh. Namun, hal ini tidak selamanya benar.

Kakek nenek memang penuh cinta untuk anak cucunya. Namun, faktor usia, pengetahuan dan juga tidak mendapatkan pelatihan tepat tentang cara mengasuh anak bisa menjadi resiko tersendiri.

Meski begitu, orangtua bisa ikut membantu mereka dengan mengajari apa saja yang penting dan tepat dalam menjaga anak. Jika kakek nenek ikut membantu untuk menjaga anak, maka sebaiknya mereka harus memahami 9 hal berikut ini :
– Madu TIDAK BOLEH diberikan pada bayi di bawah usia 6  bulan
– Aspirin TIDAK BOLEH digunakan untuk menurunkan demam anak di bawah usia 6 tahun
– Tumbuh gigi TIDAK menyebabkan demam tinggi
– Kompres air dingin TIDAK BOLEH dilakukan untuk menurunkan demam tinggi pada anak
– TIDAK AMAN membuat bayi tidur miring atau tengkurap
– Telinga TIDAK BOLEH dibersihkan dengan cotton bud atau korek kuping
– Alkohol sebaiknya tidka digunakan untuk membersihkan luka karena dapat menyerap melalui pori- pori kulit bayi
– Makanan seperti sayuran mentah, anggur utuh atau sosis hotdog berpotensi membuat anak tersedak untuk anak- anak di bawah usia 3 tahun. Potong makana tersebut menjadi bagian kecil sebelum diberikan pada anak.
– Jika anak mimisan, bentu mereka untuk mencondongkan tubuh mereka ke depan dan dengan lembut tekan pangkal hidung menggunakan kain. Pastikan anak tetap bisa bernafas. JANGAN PERNAH meminta anak untuk mendongak ke atas atau memiringkan kepala.

Silahkan dibagikan jika artikel ini dirasa bermanfaat!

*Ditulis ulang dari Anay Bhalerao

Tags: