Type to search

Dunia Ibu Kehamilan

7 Hal Tentang Janin yang Bisa Diprediksi Sejak Masih Dalam Kandungan

Ibu hamil hati- hati dengan resiko kehamilan

Saat mengandung buah hati tercinta, naluri seorang ibu pasti ingin mengetahui banyak hal tentang janinnya. Apakah buah hati mendapatkan asupan nutrisi yang cukup atau apakah janin berkembang dengan baik dan sehat. Semua itu dapat kita ketahui saat kita melakukan pengecekan kandungan rutin di dokter kandungan atau bidan.

Tahukah bunda, selain hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa Bunda prediksi terkait kondisi janin di dalam perut. Meskipun belum tentu akurat 100 persen, namun setidaknya Bunda mempunyai gambaran tentang buah hati tercinta yang masih ada di dalam perut.

Penasaran apa saja? Mari kita simak bersama :

1. Jenis Kelamin

Melalui kecanggihan teknologi, jenis kelamin dapat diprediksi saat usia kehamilan mencapai kisaran 22 minggu. Di usia ini, biasanya pertumbuhan dan perkembangan kelamin bayi sudah mulai lengkap terbentuk.

Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, Bunda perlu melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG yagn dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman seperti dokter kandungan atau bidan.

Saat dokter kandungan menyampaikan prediksi jenis kelamin dari hasil USG, akurasinya memang belum tentu 100 persen. Ada beberapa kasus dimana jenis kelamin bayi yang dilahirkan justru berbeda dengan prediksi sat pemeriksaan kandungan.

Hal ini lumrah terjadi karena alat kelamin tidak terlihat jelas saat USG dilakukan atau tertutup oleh anggota tubuh lainnya.

2. Hari dan Tanggal Perkiraan Lahir

Tanggal perkiraan lahir buah hati biasanya dihitung dari haid pertama haid terakhir Ibu hamil. Mulai dari tanggal tersebut hingga 40 minggu kemudian, waktu perkiraan lahir si kecil sudah bisa diketahui.

Meski tanggal ini bisa maju dan mundur, namun tentu saja bisa digunakan Ibu sebagai acuan untuk mempersiapkan kelahiran buah hati.

3. Berat Badan Bayi

Berat badan bayi bisa diprediksi oleh dokter kandungan atau bidan saat proses pemeriksaan kehamilan dilakukan. Dengan mengetahui prediksi berat badan si kecil, dokter biasanya memberikan rekomendasi asupan nutrisi untuk Ibu hamil. Terutama jika dirasa berat badan bayi masih kurang atau justru berlebihan.

4. Golongan Darah

Golongan darah si kecil mungkin belum bisa diprediksi secara tepat, namun pilihan jenisnya bisa diketahui. Caranya adalah dengan menyampaikan informasi apa golongan darah Ayah dan Bunda.

Dalam ilmu genetika, gen tipe darah mempunyai dua alel. Setiap alel ini mempunyai genotype A, B atau O. A dan B bersifat dominan, sedangkan O sifatnya resesif.

Kelahiran bayi adalah moment yang ditunggu- tunggu
Jenis kelamin bayi bisa diprediksi sejak usia kandungan mulai 22 minggu/ via Pixabay

5. Makanan Favorit

Juli Mennela, seorang pakar biopsikolog Monell Chemical Senses Center di Philadelphia mengungkap bahwa menurut study, janin dapat merespon rasa makanan yang disukai Bunda selama proses kehamilan.

Daam study nya ini, Mennela mengambil sampel acak dari sekelompok ibu hamil yang meminum jus worter secara teratur selama proses kehamilan atau menyusui, serta kelompok lainnya yang menghindari asupan wortel.

Hasilnya, bayi yang ibunya rutin mengonsumsi jus wortel cenderung lebih menyukai sayuran saat mulai belajar makan.

Jadi, jika Bunda ingin buah hati kelak menyukai sayur dan buah, cobalah untuk mengenalkan variasi asupan tersebut selama proses kehamilan.

6. Tes Genetik

Tes genetika memberikan informasi terkait kondisi apapun yang mungkin dimiliki oleh si kecil. Tes genetik yang berkitan dengan kesehatan ini ternyata juga bisa mulai diprediksi saat proses kehamilan.

Terkait hal ini, orangtua dapat melakukan proses screening untuk mengetahui setiap resiko yang mungkin ada terhadap anaknya di kemudian hari.

Gangguan genetik sendiri biasanya disebabkan oleh perubahan gen atau kromosom. Beberapa masalah kesehatan yang kerap terjadi karena dorongan faktor genetik antara lain kromosom hilang atau berlebih, serta mutasi genetik.

7. Musik yang Disukai

Bukan hanya makanan, selera musik si kecil ternyata juga bisa dibentuk dan diprediksi saat ia masih dalam kandungan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa otak janin sudah dapat menganalisis aktifitas saat mendengarkan lagu. Janin yang sering mendengarkan musik dalam rahim mempunyai aktivasi otak yang lebih besar dibandingkan mereka yang jarang. Musik juga membantu bayi untuk menjadi lebih tenang.

Referensi : PopMama