Orangtua Wajib Tahu: Tanda- Tanda Menelantarkan Anak & Resikonya
Setiap anak terlahir bagaikan kertas putih bersih. Disinilah peran orang dewasa sebagai orangtua dan pendamping untuk mengisinya dengan hal- hal yang baik dan kasih sayang.
Kasih sayang dan perhatian ini sendiri sebenarnya sudah menjadi kebutuhan dasar anak yang penting untuk dipenuhi. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa 1 dari 10 anak ada yang mengalami penelantaran.
Penelantaran ini kerap dilakukan oleh orangtua sendiri maupun oleh pengasuhnya. Orangtua menelantarkan dipicu karena banyak faktor. Ada yang karena faktor ekonomi, tekanan lingkungan, hingga tidak sempat atau tidak peduli dengan anak.
Nah, di artikel kali ini kita akan mengenali lebih lanjut apa itu penelantaran anak, tanda- tanda penelantaran, dan bagaimana dampaknya untuk anak kelak. Selamat membaca ya, Ayah Ibu!
Apa itu Penelantaran Anak?
Penelantaran anak atau segala macam pengabaian terhadap anak adalah kegagalan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan dasar anak.
Penelantaran anak ini ada berbagai macam bentuknya. Mulai dari membiarkan anak dalam kondisi kotor dan tidak terurus, membiarkan kelaparan, minim pengawasan atau perawatan kesehatan yang layak.
Hal seperti ini berbahaya untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak- anak serta remaja. Bukan hanya terluka secara fisik, tapi juga menimbulkan efek jangka panjang untuk kesehatan mental mereka.
Penelantaran anak bisa dikategorikan ke dalam empat jenis, yaitu :
- Pengabaian fisik, yaitu mengabaikan kebutuhan dasar seorang anak seperti makanan, pakaian atau tempat tinggal yang tidak terpenuhi atau tidak diawasi dengan baik.
- Pengabaian pendidikan, yaitu saat orangtua tidak berupaya memberikan pendidikan yang layak untuk anak.
- Pengabaian emosional, yaitu saat seorang anak diisolasi, diabaikan, dihina dan diintimidasi sehingga kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi.
- Kelalaian medis, yaitu saat seorang anak tidak diberikan perawatan kesehatan yang tepat, seperti kebutuhan memperoleh imunisasi, dokter anak, dokter gigi, dan sebagainya.
Tanda- tanda Anak Ditelantarkan
Penelantaran anak sering terlihat jelas oleh orang- orang di sekitarnya. Beberapa dianggap seolah menjadi hal yang lumrah karena satu dan lain hal. Padahal, dampak ke belakangnya bisa sangat menyakitkan untuk anak.
Berikut ini adalah beberapa tanda seorang anak mengalami penelantaran :
- Kebersihannya kurang dan penampilan buruk
- Bau atau kotor karena tidak membersihkan diri atau tidak punya pakaian bersih
- Sering kelaparan karena jarang tersedia makanan di rumah
- Menggunakan pakaian yang salah, misal menggunakan baju tipis saat udara dingin
- Mengalami ruam popok sering dan tidak diobati
- Punya masalah kesehatan dan tumbuh kembang
- Mengalami anemia
- Melewatkan jadwal medis, seperti untuk vaksinasi
- Tidak memberikan obat yang benar
- Kemampuan bahasa atau sosial buruk
- Sering sakit atau infeksi karena kelalaian orangtua
- Cedera berulang karena kurang pengawasan
- Tidak diobati saat mengalami luka
- Tertekan karena masalah rumah dan keluarga
- Tinggal di lingkungan rumah yang tidak layak
- Ditinggalkan sendirian untuk waktu yang lama
- Perubahan emosi yang drastis seperti agresif, terlihat tertekan atau cemas, obsesif, kesulitan berkonsentrasi, jarang masuk sekolah, menunjukkan tanda melukai diri
- Menggunakan narkoba atau alkohol
Penyebab Anak Ditelantarkan
Banyak orangtua yang secara tidak sengaja menelantarkan anaknya. Menurut peneliti, pola asuh yang lalai ini bisa muncul karena pengalaman masa kecil yang dialami atau tekanan psikologis yang dialami oleh orang tua atau pengasuh.
Berikut ini adalah beberapa masalah yang orangtua alami yang menyebabkan anak terabaikan :
- Pengalaman orangtua yang terabaikan atau mengalami pelecehan di masa kecilnya
- Orangtua masih sangat muda dan tidak berpengalaman sehingga tidak sepenuhnya memahami cara merawat seorang anak
- Kondisi keluarga yang kurang baik, seperti kemiskinan, perceraian, sakit atau cacat
- Orangtua dibawah pengaruh alkohol atau obat- obatan terlarang
Dampak Negatif Penelantaran terhadap Anak
- Mengabaikan anak- anak di masa kecil mereka yang masih sangat membutuhkan kasih sayang bisa menimbulkan efek jangka panjang, seperti :
- Mempunyai masalah dengan perkembangan otak
- Anak akan mencari pelarian, seperti lari dari rumah, terjerat narkoba dan alkohol atau terlibat masalah hukum
- Masuk ke dalam hubungan berbahaya, seperti bergaul dengan kelompok kriminal, dan kesulitan membangun hubungan dengan orang lain
- Anak cenderung agresif dan menjadi pelaku kekerasan
- Anak mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan temperamental
Cara Mengatasi dan Mencegah Penelantaran Anak
Penelantaran adalah kejadian yang menyakitkan untuk seorang anak. Saat mereka sering mengalami penolakan dan pengabaian, mereka akan tumbuh dengan hati yang kosong. Inilah yang kelak berkontribusi pada karakter sang anak menjadi acuh, keras, dan agresif.
Untuk mencegah dan mengatasi penelantaran anak, ada beberapa hal yang orangtua bisa lakukan :
Mengikuti Kelas/ Komunitas Parenting
Kelas parenting tidak selalu memberi hasil instan yang membuat orangtua mendadak sabar dan telaten mengurus anak. Namun dengan mengikuti kelas parenting, orangtua akan lebih aware masalah anak dan berupaya mencari jalan keluarnya.
Orangtua juga akan termotivasi untuk meningkatkan perannya dalam mendampingi anak dan menyadari kekurangan dalam pengasuhan.
Meningkatkan Keharmonisan Keluarga
Keharmonisan keluarga adalah awal kebahagiaan anak- anak dan keluarga secara keseluruhan. Cobalah untuk selalu meningkatkan komunikasi dengan pasangan dan anak dan selalu luangkan waktu untuk dinikmati bersama.
Fondasi Finansial yang Stabil
Tidak semua orang beruntung mempunyai finansial yang mapan saat menikah. Namun, membangun fondasi finansial yang stabil sangat penting untuk keseimbangan keluarga. Bersama pasangan, cobalah selalu untuk melihat kesempatan untuk meningkatkan keuangan keluarga.
Jika ibu memutuskan untuk tidak bekerja demi fokus menjaga buah hati, ibu bisa membangun bisnis sampingan yang tidak terlalu banyak menyita waktu.
Dengan finansial yang stabil, maka kebutuhan keluarga dan tabungan untuk masa depan akan lebih terjamin. Keluarga juga akan terhindar dari masalah finansial yang sering berujung pada pertengkaran dan pengabaian hak- hak anak.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti