Type to search

Good Parenting

Tips Mengatasi Anak Cengeng yang Mudah Menangis dan Merengek

Tips parenting mengatasi anak cengeng

Saat si buah hati masih berusia bayi, tentu Ayah Bunda akan menganggap bahwa hal yang wajar jika mereka sering menangis. Ini terjadi karena mereka belum bisa mengatakan apa yang mereka rasakan atau inginkan. Namun, bagaimana jika hal ini terus terjadi saat mereka memasuki usia yang lebih besar (misalnya 3-4 tahun)? Tidak sedikit orang tua yang menganggap tangisan mereka sangat mengganggu sehingga label ‘anak cengeng’ pun akhirnya keluar.

Ketahui Penyebab Anak Cengeng

Untuk mengatasi anak yang mudah merengek dan menangis, pertama- tama kita harus mengetahui penyebabnya terlebih dulu. Apakah karena mereka memang sosok yang cenderung sensitive, atau sekedar ingin mendapatkan perhatian dari Anda. Atau bisa juga anak menjadi cengeng karena pola pengasuhan yang kurang tepat.

Anak yang terlalu dilindungi dan tidak diberi kesempatan untuk mengatasi masalahnya sendiri juga cenderung tumbuh menjadi anak yang cengeng. Demikian juga dengan anak yang kurang bersosialiasi dengan teman- teman sebayanya. Mereka cenderung mudah menangis karena ragu dengan kemampuannya sendiri, atau takut dalam menghadapi hal- hal yang sebenarnya belum terjadi.

Begitu menyadari adanya kecenderungan ‘cengeng’ dalam karakter anak, sebaiknya orangtua segera melakukan penanganan yang tepat. Jangan biarkan hal ini berlarut- larut karena menyepelekan hal ini justru bisa menyebabkan anak mengalami banyak hambatan di masa dewasanya kelak.

 

Cara Menangani Anak Cengeng

Lalu apa saja tindakan orangtua untuk mengontrol emosi buah hati agar tidak menjadi anak yang cengeng? Ayah Bunda bisa mencoba beberapa tips berikut ini :

1. Kenali Karakter Anak Sedini Mungkin
Orangtua, terutama ibu, biasanya menjadi sosok yang paling mengenal karakter anaknya sendiri. Dengan demikian,orangtua diharapkan dapat mengetahui arah perkembangan karakter anak sedini mungkin agar dapat menentukan pola pengasuhan yang tepat untuk anak- anaknya. Karakter anak yang cengeng bisanya mulai terlihat di usia satu hingga dua tahun, terutama jika ia adalah anak bungsu.

 

2. Jangan Mudah Tersulut Emosi
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan orangtua saat berusaha menghentikan tangisan anaknya adalah terbawa emosi. Di saat emosi ini lah biasanya orangtua justru membuat tangisan anak semakin menjadi- jadi dan situasi semakin memburuk.

Padahal, orangtua adalah contoh untuk buah hatinya. Apapun yang Anda lakukan, meski hal itu murni ketidaksengajaan karena terpancing emosi, tindakan orangtua berpotensi untuk ditiru sang buah hati. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk bisa mengontrol emosi diri sendiri terlebih dulu agar bisa mengatasi anak cengeng dengan lebih mudah.

 

3. Menangis Bukan lah Sebuah Kesalahan
Beberapa orangtua mudah sekali merasa kesal saatnya anaknya cengeng. Padahal, di usia anak- anak, tangisan mereka bukanlah sebuah kesalahan. Menangis merupakan sebuah reaksi umum saat seorang anak tidak dapat menemukan kata- kata yang cocok untuk mengungkap apa yang dirasakannya.

Misalnya saja saat seorang anak laki- lakinya sering menangis, orangtua jangan mudah memberi label anaknya sebagia ‘anak laki- laki yang lemah’ atau ‘bencong’. Pemberian label ini hanya akan membuat anak tersebut semakin merasa rendah diri dan hal ini benar- benar tidak baik untuk perkembangan psikis mereka.

 

4. Semangati Anak untuk Terus Meningkatkan Kemampuannya Bersosialisasi

Anak mudah menangis karena mereka mempunyai rasa percaya diri yang rendah terhadap diri mereka sendiri. Ayah Bunda dapat mengatasinya dengan mengajak mereka untuk lebih bersosialisasi. Misalnya, ajak anak untuk lebih bermain di luar ruangan bersama teman- teman sebaya-nya di sekitar rumah, atau daftarkan mereka ke kegiatan yang mereka sukai.

Dengan bersosialisasi, anak dapat melihat bagaimana teman- temannya bersikap, dan ini akan mendorongnya untuk lebih terbuka dalam mengungkapkan isi hati tanpa menangis.

 

5. Kenalkan dengan Aktifitas Olahraga dan Kesenian

Ada anak- anak yang memang mudah menangis karena mempunyai jiwa yang sensitif. Orangtua biasanya bisa menilainya berdasarkan hal- hal apa saja yang kerap membuatnya menangis. Untuk menguranginya, kenalkan anak- anak dengan aktifitas seni agar bisa mengalihkan emosinya. Misalnya saja dengan menggambar atau dengan menuliskan buku harian untuk anak yang sudah bisa menulis.

Selain kegiatan seni, orangtua juga mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan olahraga yang menantang adrenalin, seperti berenang. Saat berenang, anak akan berlatih mengatasi rasa takut dari tenggelam dan mereka juga akan memahami bahwa ia dapat terhindar dari tenggelam dengan cara menggerakkan anggota tubuhnya sendiri.

 

Perlu Kesabaran Orangtua

Setiap anak terlahir dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Menghadapi anak yang cengeng perlu kesabaran dari orangtua dalam menghadapi anak. Tidak perlu terburu- buru karena masing- masing anak mempunyai proses tumbuh kembang dan emosi yang berbeda- beda. Dengan mengikuti tips ini, mudah- mudahan anak- anak kita dapat belajar lebih baik dalam mengontrol emosinya.

 

Semoga bermanfaat!

 

 

Tags: