Type to search

Good Parenting

4 Tips Mendidik Anak agar Sukses, Kuncinya Jangan Pernah Katakan Ini

Tips Mendidik Anak Sukses Jangan Pernah Katakan Ini

Mendidik anak untuk menjadi orang sukses bisa dimulai dari usia sedini mungkin. Dalam keseharian, orangtua bisa membentuk karakter anak menjadi sedemikian rupa sesuai dengan pola asuhnya. Terutama berkaitan dengan pengambilan keputusan dan hal- hal penting lain yang kelak berguna.

Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam buku Margot Machol Bisnow, ‘Raising an Entrepreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dreams’. Penulis dan pakar parenting asal Amerika Serikat ini telah mewawancarai 70 orangtua yang membesarkan anak mereka menjadi orang dewasa yang sangat sukses.

Komunikasi Orangtua Anak Berperan Besar untuk Masa Depan

Buku ini secara umum menggambarkan bahwa komunikasi orangtua memainkan peran besar dalam membentuk bagaimana anak di masa depan nanti. Oleh sebab itu, penting orangtua bisa mengkomunikasikan banyak hal dengan baik pada anaknya.

Menurut Margot Machol Bisnow sendiri, setidaknya ada beberapa ungkapan yang tidak akan pernah digunakan oleh orangtua yang anak- anaknya tumbuh menjadi orang sukses :

1. “Ayah/ Ibu tidak percaya padamu. Jadi Ayah/ Ibu mengecek PR mu dan memperbaiki kalau ada yang salah.”

Semua orangtua perlu menekankan pentingnya tanggung jawab sejak dini. Beri anak- anak ruang untuk belajar bertanggungjawab, menghadapi masalahnya sendiri, belajar dari kesalahan dan lebih percaya diri seiring bertambahnya usia.

Tentu saja ini bukan semata tentang PR sekolah. John Arrow, pendiri Mutual Mobile, yang merupakan perusahaan teknologi terkemuka, bercerita tentang pengalamannya saat di kelas lima. Waktu itu ia dan teman- temannya menulis surat kabar sekolah yang langsung habis terjual. Namun kenyataannya, mereka gagal melakukan pengecekan fakta.

Kepala Sekolah memarahi mereka sehingga berimbas pada respon orangtua mereka. Akan tetapi orangtua John justru tertawa dan memintanya untuk memperbaiki kesalahannya.

“Mengetahui orang tua saya akan mendukung saya, bahkan ketika pihak sekolah menentang saya, membuat saya bekerja lebih keras untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka sudah membuatkan keputusan yang benar karena mempercayai saya,” ungkap John.

Anak- anak mungkin melakukan kesalahan. Tapi sikap orangtua dalam memberikan dukungan dan dorongan untuk memperbaiki kesalahan akan membantu anak mengambil sisi positif.

2. “Ayah/ Ibu memberi tambahan uang saku supaya kamu bisa beli apapun yang kamu mau.”

Ada banyak dampak buruk saat orangtua terlalu sering memanjakan anak. Kebiasaan ini membuat anak kesulitan belajar tentang konsep dan sikap bertanggungjawab .

Sikap terlalu memanjakan anak dengan uang akan mendorong anak tumbuh menjadi pemalas, tidak termotivasi dan juga mudah marah saat keinginannya tidak terpenuhi. Akhirnya, mereka akan tumbuh besar tanpa kematangan emosional dan sulit mengatasi masalah saat tumbuh dewasa.

Alih- alih memanjakan, yang terpenting adalah memberikan pengertian pada anak tentang manfaat dari uang saku dan bagaimana menggunakannya dengan bijak. Selain itu, ajarkan anak menabung sejak dini agar anak belajar cara mengelola keuangan dengan baik.

3. “Nggak ada kegiatan sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat.”

Tidak sedikit orangtua yang kesulitan memahami keinginan dan cita- cita anak mereka. Beberapa anak tidak pintar dalam akademis, tapi punya bakat di bidang yang lain. Sayangnya, orangtua kerap memaksakan kehendaknya atas anak.

Padahal, penting untuk orangtua memahami minat bakat anak- anaknya. Aktivitas bermain sendiri juga merupakan salah satu proses belajar anak. Melalui permainan, anak- anak akan belajar tentang aturan dan kesepakatan. Hal ini bisa melatih mereka dalam membuat keputusan.

4. “Ayah Ibu akan memberimu uang jika kamu mendapat nilai bagus.”

Memberikan anak uang saat mendapat nilai bagus atau berhasil menyelesaikan tugas sekolah lain ternyata sangat tidak direkomendasikan. Saat orangtua hanya fokus nilai sekolah saja, hal ini bisa membuat potensi anak layu sebelum berkembang.

Tentu saja nilai dan prestasi sekolah juga penting, tapi bukan berarti orangtua bersikap terlalu mendewakan. Sebaliknya, orangtua tidak boleh lupa kalau tidak kalah pentingnya mendukung perkembangan anak dari berbagai aspek lain. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan tumbuh menjadi anak yang positif.

Tags:

You Might also Like