5 Cara Mudah Melatih Toilet Training untuk Anak Usia 2-4 Tahun
Mengajari anak untuk bisa dan berani menggunakan toilet sendiri atau toilet training memang tidak mudah. Terlebih, hal ini kita lakukan di usia mereka yang masih dini.
Beberapa orangtua mengaku mengalami kesulitan mengajarkan anak- anak balita mereka untuk toilet training. Pada umumnya anak berusia 2 sampai 4 tahun sudah bisa mengendalikan hasrat saat ingin buang air kecil atau buang air besar.
Jadi, di usia 18 bulan, orangtua sudah mulai bisa mengajarkan sikap anak saat ingin pergi ke toilet. Namun, memulai atau mengubah kebiasaan anak memang tidak mudah. Terutama saat anak nyaman menggunakan pampers atau popok sekali pakai.
Tidak jarang, orangtua sendiri juga terlanjur nyaman dengan penggunaan pampers pada anak- anak karena dirasa praktis. Sehingga saat bepergian tidak perlu repot mengantar anak ke toilet dengan buru- buru.
Toilet Training untuk Anak Balita Usia 2-4 Tahun
Meski begitu, membangun kebiasaan baik pada anak harus dimulai sedini mungkin. Jangan menundanya hanya karena kenyamanan yang dirasakan di sisi anak ataupun orangtua. Cepat atau lambat, toilet training penting untuk diajarkan.
Berikut ini adalah cara melatih toilet training yang bisa Ayah Ibu ajarkan pada balita usia 2-4 tahun :
Beri Anak Contoh
Mengajari anak memang paling mudah dengan memberikan contoh. Orangtua tidak harus memperlihatkan saat orangtua buang air kecil atau buang air besar. Namun memberikan contoh saat terasa ingin buang air kecil atau buang air besar, maka anak perlu pergi ke toilet.
Di tahap awal, penting untuk anak mengetahui bagaimana harus pergi ke toilet. Selain berani ke toilet, cara ini juga mengajarkan anak agar berani saat ia harus pergi ke suatu tempat.
Ajari Cara Menggunakan Toilet
Ayah Ibu tidak perlu khawatir untuk hal ini. Setelah diajari, anak- anak perlahan akan bisa menggunakan toilet seperti orang dewasa, meski agak ribet di awal. Ajari anak bagaimana cara jongkok di toilet atau duduk di toilet duduk.
Jika anak masih merasa belum nyaman atau terlalu kaku, jangan paksakan untuk langsung bisa. Idealnya anak- anak membutuhkan waktu untuk belajar menggunakannya. Anak- anak biasanya akan bangga saat berhasil mencontoh apa yang orang dewasa lakukan.
Jika memungkinkan, orangtua juga bisa membuat dudukan toilet khusus untuk anak agar sesuai dengan ukuran mereka. Cara ini akan membantu anak untuk beradaptasi dengan lebih cepat.
Menggunakan Alat Toilet Training
Alat toilet training sering digunakan untuk membantu anak usia dini belajar ke toilet. Model toilet ini disediakan secara khusus untuk anak sesuai usia mereka.
Untuk menggunakan alat ini, minta anak duduk di atas alat ini selama 5 hingga 10 menit sesuai kebiasaan mereka. Misalnya saja dilakukan saat bangun tidur atau sebelum tidur, saat anak memperlihatkan tanda- tanda ingin buang air.
Lakukan dengan Permainan
Permainan adalah media belajar yang menyenangkan untuk anak- anak. Dan kabar baiknya, Ayah Ibu bisa menggunakan permainan agar anak antusias belajar toilet training.
Permainan dimulai saat anak ingin buang air kecil atau buang air besar. Saat anak berhasil menggunakan toilet, anak akan mendapatkan bintang. Anak bisa mengumpulkan beberapa bintang untuk menukarnya dengan hadiah yang ia sukai.
Dengan permainan ini, anak akan termotivasi untuk bisa segera menggunakan toilet yang sesungguhnya. Anak juga akan belajar untuk mengenali hasrat buang air mereka dengan lebih peka sehingga tidak akan buang air sembarangan.
Tidak Menggunakan Pampers Lagi
Jika anak masih kesulitan untuk belajar toilet training, orangtua dapat menghentikan penggunaan popok. Meski agak repot, hal ini akan membantu anak untuk lebih peka merasakan sensasi saat buang air kecil atau besar.
Secara perlahan anak akan merasa tidak nyaman dan terpancing untuk pergi ke toilet segera. Disinilah peran orangtua untuk mendorong anak agar segera mandiri menggunakan toilet sendiri.
Butuh Kesabaran dan Pengertian Orangtua
Setiap anak usia 2-4 tahun akan mempunyai progress yang berbeda- beda dalam belajar toilet training ini. Orangtua perlu bersabar dalam mengajarkan kebiasaan baik ini.
Jika anak masih belum bisa atau belum lancar, teruslah memotivasinya agar semakin pintar menggunakan toilet. Jika sesekali anak masih mengompol, cobalah untuk memberinya pengertian.
Hindari memarahi anak atau membentaknya hingga menangis karena anak belum bisa menggunakan toilet dengan baik atau masih mengompol. Cobalah untuk melatihnya kembali dengan sabar.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti