Type to search

Pernikahan

Karena Wanita adalah Pendidik Generasi, Cerdas lah Dalam Memilih Pasangan Hidup

Wanita memilih pasangan untuk keluarga bahagia

Sudah tidak jamannya lagi menganggap wanita hanya duduk manis di rumah dan memasak dengan daster. Untuk memastikan suami dan anak- anaknya sehat, seorang wanita memang sering menjadi koki dalam rumah tangga.

Namun yang menarik, wanita bisa melakukan banyak peran sekaligus dalam rumah tangga. Ia adalah seorang direktur keuangan, dokter keluarga, guru pertama untuk anak- anaknya, dan juga penyeimbang keluarga.

Seorang wanita mempunyai peranan yang vital dalam memastikan anak- anaknya tumbuh sehat, cerdas, dan punya akhlak mulia. Artinya, peran utama dalam mendidik generasi masa depan sebagian besar ada di pundak wanita. Namun, terlalu egois untuk membebankan semua pada wanita. Seorang pria, yang merupakan suami dan ayah untuk anak- anak harus mau ambil bagian.

Wanita memang menjadi penyeimbang dalam keluarga. Namun untuk tetap membuatnya seimbang, ada peran penting dari seorang pria. Pria yang mampu untuk membuat wanita ini terus kokoh, bahagia, dan kuat dalam menjalankan tugas- tugas hebatnya. Tanpa dukungan hebat dari seorang pria, peran sebagai penyeimbang keluarga, guru, dokter dan yang lainnya bisa kacau balau.

Seorang Wanita Harus Pintar Dalam Memilih Pasangan Hidup

Dari sedikit gambaran di atas, terlihat jelas bahwa seorang wanita perlu dukungan seorang pria yang hebat untuk menjadi pendidik generasi yang hebat. Dan hal ini akan diawali dari saat sang wanita memilih pasangan hidupnya.

Memilih pasangan hidup yang salah bukan hanya membuat hari- hari wanita menjadi seorang penyeimbang keluarga menjadi terasa sangat berat, tapi juga membuat banyak hal lainnya berantakan. Anak tidak terurus dengan baik, keuangan keluarga berantakan, tingkat stress yang tinggi, dan mental yang tidak sehat.

Lebih jelasnya, inilah beberapa alasan mengapa seorang wanita harus cerdas dalam memilih seorang pasangan hidup :     

1.      Wanita dapat memilih pasangannya, tapi seorang anak tidak bisa memilih ayahnya

Mencerahkan masa depan anak- anak dimulai dengan memilih pria yang baik sebagai pasangan. Meski menurut banyak orang cinta bisa membuat buta, namun wanita sebaiknya tidak gegabah dalam memilih pasangan. Perhatikan karakternya, dan gunakan akal dalam memilih pasangan hidup.

Tidak perlu buru- buru menikah jika merasa belum matang atau menemukan jodoh yang tepat. Menikah itu bukan lomba lari dimana peserta harus cepat- cepatan sampai di garis akhir. Menikah akan membawa kita ke kehidupan dan tanggung jawab baru. Pastikan kita mengetahui tanggung jawab itu sebelum melangkah.

2.      Memilih Pria yang Salah adalah Awal Keterpurukan Seorang Wanita

Memilih pasangan sama artinya memilih masa depan. Ingin seperti apa kita setelah menikah nanti? Ingin hidup yang bagaimana? Apakah sering terlibat dalam perdebatan dan kekerasan? Apakah ingin ada banyak tawa dan canda atau kecewa dan air mata?

Bohong jika kita tidak pernah mendengar banyaknya berita kekerasan dalam rumah tangga. Berita penelantaran anak karena ayah yang tidak bertanggungjawab, dan lain sebagainya.

Berita itu adalah bukti bahwa memilih pria yang salah akibatnya bisa begitu buruk. Saat itu terjadi pada seorang wanita, wanita akan merasa bahwa mereka mendapatkan hukuman untuk kejahatan yang tidak mereka mengerti. Mengapa hal itu terjadi padanya? Mengapa? Mengapa? Pertanyaan ‘mengapa’ ini tidak akan pernah ada habisnya.

Anakmu tidak seharusnya jadi orang terpenting dalam keluarga
Senyum dan kebahagiaan perempuan bisa dilihat dari tepatnya ia memilih pasangan

3.      Tidak Semua Wanita Beruntung dengan Kesempatan Kedua

Menjadi terlalu pemilih mungkin memang tidak baik. Tapi selagi punya kesempatan, cobalah memilih yang terbaik. Saat sudah menikah, kadang kesempatan memilih tak akan pernah sama lagi.

4.      Tidak Perlu Buru- buru Menikah Hanya karena Orang Lain Sudah Melakukannya

Tidak perlu buru- buru menikah hanya karena pertanyaan berulang ‘kapan menikah’. Pernikahan itu bukan orang lain yang menjalani, tapi diri kita sendiri. Saat kita terburu- buru karena dorongan orang, apapun yang terjadi dalam pernikahan itu, orang lain tidak akan bertanggungjawab. Kita lah yang akan merasakan bahagia tidaknya pernikahan kita. Mendengarkan saran tentu boleh, tapi pertimbangkan dengan matang sebelum mengambil saran tersebut.

5.      Tak Ada kata Berhenti Belajar

Tidak ada kata berhenti belajar saat menjadi seorang wanita. Dalam memilih pasangan, kita perlu belajar mempertimbangkan semua hal. Saat menjadi istri, dan saat menjadi seorang ibu, kita belajar dan belajar lagi.

Seorang wanita harus cerdas agar kelak dari rahim kita tumbuh anak- anak yang cerdas dan menjadi manusia yang hebat di masa depan. Tak bisa dipungkiri, wanita lah yang melahirkan generasi masa depan. Dengan kecerdasannya, ia akan membentuk generasi yang hebat di masa depan.

Di akhir tulisan ini, terselip doa agar setiap wanita yang membaca ini terinspirasi untuk terus menjadi wanita hebat dalam hidupnya, hebat untuk pasangannya, dan hebat untuk anak- anaknya…

Tags: