Type to search

Kesehatan

Apa itu Gerd, 11 Penyebab Gerd, Gejala dan Cara Mengatasinya

Apa itu Gerd dan Cara Mengobatinya

Penting sekali mengetahui penyebab Gerd agar kita lebih berhati- hati dan tidak menimbulkan dampak yang semakin serius. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau yang biasa kita kenal dengan penyakit asam lambung adalah kondisi medis yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Banyak orang mengabaikan gejala awal GERD karena mengira itu hanya sekadar sakit maag biasa. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, sakit asam lambung ini dapat menimbulkan komplikasi serius.

Apa itu Gerd?

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah gangguan saluran pencernaan yang terjadi karena asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Penderita Gerd atau asam lambung sering kali merasakan sensasi terbakar di dada atau yang biasa kita sebut dengan istilah heartburn. Selain itu, penderita juga bisa mengalami batuk kering, sulit menelan, dan rasa pahit di mulut.

Mengabaikan gejala asam lambung tidak hanya memperburuk kondisi, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis (peradangan pada esofagus), hingga Esofagus Barrett, yaitu kerusakan di bagian bawah saluran yang menghubungkan mulut dan lambung (esofagus). Oleh sebab itu, penting sekali untuk mengenali gejala gerd dan mengambil langkah tepat untuk mengatasinya.

Gejala Gerd

Gejala asam lambung dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Namun, ada beberapa tanda umum yang sering penderita alami. Berikut ini adalah gejala- gejala GERD yang perlu diperhatikan :

  • Heartburn (sensasi terbakar di dada)
  • Regurgitasi (makanan naik kembali dari kerongkongan ke mulut)
  • Disfagia (kesulitan menelan)
  • Batuk kronis
  • Sakit tenggorokan dan suara serak
  • Rasa asam di mulut
  • Nyeri dada
  • Perut kembung dan rasa gas berlebih
  • Mual dan muntah


Mengidentifikasi gejala- gejala ini sangat penting untuk pengobatan Gerd sejak dini dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Penyebab Penyakit Gerd

Penyebab Gerd Asam Lambung
via Freepik.com/jcomp

Ada beberapa penyebab utama yang dapat memicu seseorang menderita Gerd. Apa saja? Antara lain sebagai berikut : 

1. Melemahnya Otot LES (Lower Esophageal Sphincter)

Otot sfingter esofagus bagian bawah (LES) berfungsi sebagai pintu yang mencegah asam lambung naik ke esofagus. Ketika otot LES melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat dengan mudah naik kembali ke esofagus, menyebabkan iritasi dan gejala asam lambung.

Otot LES sendiri dapat melemah karena berbagai faktor. Yang sering menjadi pemicu antara lain pola makan dan gaya hidup.

2. Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas memberikan tekanan tambahan pada perut dan lambung, yang dapat memaksa asam lambung naik ke esofagus. Penurunan berat badan secara signifikan dapat mengurangi gejala GERD pada individu yang mengalami obesitas.

3. Kehamilan

Selama kehamilan, perubahan hormonal dan tekanan dari rahim yang membesar dapat menyebabkan melemahnya otot LES. Hal ini sering membuat ibu hamil mengalami heartburn dan gejala asam lambung lainnya.

Dalam kasus ibu hamil, gejala ini biasanya akan mereda pasca melahirkan.

4. Hernia Hiatus

Hernia hiatus terjadi saat bagian atas lambung menonjol melalui celah diafragma ke dada. Kondisi ini dapat melemahkan otot LES dan memungkinkan asam lambung naik ke esofagus. Akibatnya, resiko menderita Gerd akan meningkat.

5. Merokok

Merokok dapat melemahkan otot LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Zat kimia dalam rokok juga dapat merusak lapisan esofagus. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan mengalami iritasi oleh asam lambung.

Berhenti merokok dapat membantu mengurangi gejala asam lambung secara signifikan.

7. Konsumsi Alkohol

Alkohol juga mempengaruhi fungsi otot LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Konsumsi alkohol yang berlebihan atau teratur dapat memperburuk gejala GERD. Untuk mencegah gejala gerd kambuh, penting sekali untuk bisa mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol.

8. Makanan dan Minuman Tertentu

Beberapa makanan dan minuman dapat memberi efek melemahkan otot LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Akibatnya, makanan tersebut dapat memicu atau memperburuk gejala Gerd.

Yang termasuk makanan dan minuman pemicu asam lambung ini antara lain makanan pedas, berlemak, cokelat, kafein, dan minuman bersoda. Untuk mengurangi gejala Gerd, cobalah untuk menghindari jenis makanan dan minuman ini. .

9. Stres dan Kecemasan

Stres berlebihan dapat mempengaruhi fungsi otot LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan GERD, namun dapat memperburuk gejala yang ada.

Untuk mengurangi gejala gerd, Anda dapat mencoba latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga.

10. Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat tidak jarang berdampak pada peningkatan produksi asam lambung. Obat ini antara lain obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), obat untuk tekanan darah tinggi, dan beberapa jenis antibiotik.

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini dan mengalami gejala GERD, konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif yang lebih aman.

11. Pola Makan yang Buruk

Mengonsumsi makanan dalam porsi besar, terutama sebelum tidur, dapat meningkatkan risiko GERD. Pola makan yang buruk, termasuk makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tinggi lemak, dapat memberikan tekanan tambahan pada LES dan lambung. 

Cara Mengatasi Gerd

Pengobatan Gerd atau asam lambung bisa dilakukan dengan berbagai metode yang berbeda. Mulai dari penggunaan obat yang dijual bebas, terapi herbal hingga obat- obatan dokter. Bahkan dengan kesadaran untuk memperbaiki gaya hidup, hal ini dapat meredakan asam lambung dengan signifikan.

1. Perubahan Gaya Hidup

Langkah pertama yang dapat Anda coba untuk mengobati asam lambung adalah dengan merubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat. Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan antara lain : 

  • Menurunkan berat badan agar dapat mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah naiknya asam lambung ke esofagus.
  • Makan dalam porsi kecil dan tidak berlebihan untuk mengurangi tekanan pada LES.
  • Menghindari makanan pemicu asam lambung seperti makanan pedas, berlemak, kafein, alkohol, dan minuman bersoda.
  • Hindari makan menjelang waktu tidur.
  • Hindari penggunaan pakaian ketat untuk menghindari tekanan tambahan pada lambung.
  • Berhenti merokok.

2. Menggunakan Obat- obatan

Cara kedua yang dapat Anda tempuh adalah dengan memanfaatkan obat- obatan yang membantu meredakan sakit Gerd.

2.1 Antasida

Antasida adalah obat yang dapat membantu menetralkan asam lambung dan memberikan bantuan cepat dari heartburn. Obat ini sering menjadi langkah awal untuk mengatasi gejala GERD ringan.

2.2. Penghambat Reseptor H2

Penghambat reseptor H2 (H2 blockers) bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung. Obat ini memberikan bantuan yang lebih lama daripada antasida dan kerpa digunakan untuk gejala asam lambung yang lebih sering. Contoh obat ini antara lain Famotidine dan Cimetidine.

3. Penghambat Pompa Proton (PPI)

Penghambat pompa proton (PPI) adalah obat yang sangat efektif dalam mengurangi produksi asam lambung. Dokter biasanya meresepkan PPI untuk kasus Gerd yang lebih parah dan memberi efek jangka panjang. Contoh obat PPI antara lain Esomeprazole, Pantoprazole, Omeprazole, Lansoprazole, dan Rabeprazole.

4. Prokinetik

Obat prokinetik membantu mempercepat pengosongan lambung dan memperkuat LES. Obat ini bisa membantu mengurangi gejala GERD dengan meningkatkan motilitas saluran pencernaan.

3. Intervensi Medis

Intervensi medis diperlukan saat perubahan gaya hidup, dan obat- obatan tidak memberikan hasil yang memadai. Atau bisa juga, saat Gerd menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis (peradangan esofagus), striktur esofagus (penyempitan esofagus), atau esofagus Barrett.

Jika Anda mengalami gejala GERD yang parah, persisten, atau memiliki komplikasi, dokter mungkin akan merekomendasikan intervensi medis untuk mengatasi kondisi ini secara efektif. Berikut adalah beberapa pilihan intervensi medis :

3.1 Endoskopi

Pemeriksaaan untuk mengetahui kondisi organ dalam dengan menggunakan selang kecil berkamera. Lewat tindakan ini, dokter dapat mengetahui lebih detail kerusakan esofagus akibat asam lambung. Dalam beberapa kasus, endoskopi juga berlaku untuk melakukan prosedur perbaikan pada LES.

3.2 Pembedahan

Dalam kasus GERD yang parah dan tidak merespons pengobatan, pembedahan mungkin diperlukan. Salah satu prosedur yang umum adalah fundoplikasi, di mana bagian atas lambung dililitkan di sekitar LES untuk memperkuatnya dan mencegah naiknya asam lambung.

4. Terapi Alternatif

Selain melakukan perubahan gaya hidup dan obat- obatan, penderita Gerd juga dapat menjalani opsi pengobatan alternatif, seperti :

4.1 Akupunktur

Akupunktur dapat membantu mengurangi gejala GERD dengan merangsang titik-titik tertentu pada tubuh. Meskipun tidak menggantikan pengobatan medis, terapi ini bisa menjadi tambahan yang bermanfaat.

4.2. Herbal dan Suplemen

Beberapa herbal dan suplemen, seperti licorice dan slippery elm, dipercaya dapat membantu mengurangi gejala GERD. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun.

Kesimpulan

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau asam lambung adalah kondisi medis yang serius dan membutuhkan perhatian khusus. Gejala GERD bisa sangat menyiksa dan mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Mengenali gejala, penyebab, dan faktor pemicu GERD sangat penting untuk mengambil tindakan yang tepat. Dengan perubahan gaya hidup, pengobatan, dan dalam beberapa kasus pembedahan, penderita dapat mengelola Gerd yang mereka alami dengan baik sehingga penderitanya dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan sehat.

Semoga bermanfaat!

Tags: