Hampir Mirip, Ini Dia Perbedaan Bahaya Cacar Air dan Cacar Api
Sebagian dari kita tentu tidak asing lagi dengan penyakit kulit yang disebut cacar. Di masyarakat sendiri, kita mengenal jenis cacar air dan cacar api. Keduanya penyakit ini sering ditakuti banyak orang karena dapat meninggalkan bekas kehitaman pada kulit.
Kedua jenis cacar ini disebabkan oleh kuman yang sama, yaitu dari virus Varicella zoster. Meskipun nama dan virus yang menyebabkan sama, kedua penyakit ini sedikit berbeda.
Perbedaaan Cacar Air dan Cacar Api
Cacar api biasanya akan timbul jika penderita sudah pernah mengalami cacar air. Virus Varicella Zoster lah yang pertama kali menginfeksi tubuh manusia dan menyebabkan penderita mengalami sakit cacar air. Setelah penderita sembuh, virus bisa menetap di sel saraf tanpa gejala apapun dan menimbulkan cacar air.
Lalu, apa saja perbedaan cacar api dan cacar air? Mana yang lebih berbahaya? Mari kita simak jawabannya bersama 🙂
Gejala Cacar Air
Cacar air adalah sebuah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang menular melalui perantara sentuhan kulit atau udara. Melalui sentuhan kulit orang yang mengalami cacar air, virus cacar ini akan mudah menular ke orang sehat.
Usai tertular, gejala awal yang muncul adalah demam dan bentol yang dimulai dari daerah perut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Cacar air ini biasanya sembuh dalam kurun waktu satu minggu, namun proses penyembuhan bekas lukanya dapat berlangsung lebih lama.
Gejala cacar air juga ditandai dengan munculnya ruam kemerahan disertai bentol berisi air. Bentolan inilah yang membuat kulit terasa gatal dan disertai rasa nyeri atau perih.
Bila diringkas, berikut ini adalah deretan gejala yang menyertai cacar air :
- Demam
- Pusing
- Lemas
- Nafsu makan menurun
- Nyeri tenggorokan
- Ruam yang muncul pada rongga dada dan perut atau wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh
Gejala Cacar Api
Seperti yang kita bahas sebelumnya, cacar air dan api disebabkan oleh virus yang sama. Bedanya, cacar api disebabkan juga oleh bakteri S. Aureus atau S. pyogenes. Bakteri kemudian menular melalui sentuhan kulit yang menyebabkan bentol berisi air.
Berbeda dengan cacar air yang muncul ruam atau bentol di seluruh tubuh, cacar api umumnya hanya muncul di area kulit yang terinfeksi dan letaknya asimetris. Dalam beberapa hari, bentol bisa pecah dan meninggalkan bekas luka cacar yang menghilang dalam beberapa hari.
Berbeda dengan cacar air, gejala pertama saat penderita mengalami cacar api adalah munculnya rasa nyeri, sakit, atau perih, hingga rasa terbakar, dan tertusuk. Usai nyeri yang disertai gatal, selanjutnya akan muncul ruam yang berubah menjadi luka bentolan berisi air yang gatal dan mirip seperti cacar air.
Bila diringkas, berikut ini adalah daftar gejala yang menyertai timbulnya cacar api :
- Demam
- Sakit kepala
- Lebih sensitif terhadap cahaya
- Nyeri pada tulang dan pegal- pega
- Rasa tidak enak badan
Cacar Air vs Cacar Api, Mana yang Lebih Berbahaya?
Dari gejalanya, kita mulai mengerti bahwa cacar air dan cacar api adalah dua hal yang berbeda. Dari keduanya, kira- kira mana yang lebih berbahaya?
Bila disebut sangat membahayakan, sebenarnya kedua penyakit ini tidak terlalu berbahaya. Keduanya dapat disembuhkan dengan memberikan anti-virus seperti acyclovir. Namun untuk dosisnya akan berbeda sesuai dengan jenis cacar yang dialami.
Jika dilihat dari gejalanya, cacar api sebenarnya lebih mengerikan. Mengapa? Karena jenis cacar ini mendorong timbulnya bentol dengan rasa gatal dan nyeri terbakar yang luar biasa.
Saat buah hati atau orang terdekat mulai mengalami gejala ini, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Tujuannya adalah agar bisa menghentikan proses perkembangan virus Varicella zoster dengan obat antivirus yang bisa mempercepat penyembuhan dan mencegah bentol yang menjalar ke seluruh tubuh.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti