5 Bentuk Dukungan Orangtua Saat Remaja Terjerat Seks Bebas
Seks bebas memang menjadi horror untuk orangtua yang mempunyai anak remaja. Menurut Komnas Perempuan, kekerasan seksual dan seks bebas di kalangan anak dan remaja telah meningkat sebanyak 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, semakin banyak remaja yang terjerat dengan seks bebas.
Menyedihkan memang fakta ini.
Lantas, bagaimana sebaiknya para orangtua menyikapi hal ini? Bagaimana untuk tetap bijaksana dan merangkul kembali anak yang sudah terlanjur terjerat seks bebas untuk kembali ke jalan yang benar?
Sedikit tips ini mungkin bisa membantu orangtua..
Bulatkan tekad untuk tidak kecewa lama- lama karena anak butuh dukungan
Saat mengetahui anak terjerat seks bebas, setiap orangtua pasti akan marah, cemas, dan kecewa. Rasanya benar- benar tak percaya dan terkejut luar biasa. Semua perasaan tidak enak ini berkecamuk menjadi satu.
Maka dari itu, langkah pertama yang orangtua harus lakukan adalah meyakinkan kembali diri sendiri untuk tidak boleh kecewa terlalu lama. Berlarut- larut terhadap perasaan kecewa justru bisa membuat anak semakin menjauh.
Padahal di momen seperti ini, anak justru membutuhkan dukungan yang luar biasa dari orangtuanya. Anak butuh dipeluk dan diyakinkan kembali bahwa orangtuanya sudah memaafkan dan memberinya kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi.
Kepercayaan dan dukungan ini lah yang akan menjadi jalan anak untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Dekati dan Rangkul Anak Kembali
Menghadapi anak yang terjerat pergaulan bebas memang bukan perkara mudah. Namun, meluruskan anak yang ‘belok’ adalah kewajiban setiap orangtua.
Cobalah cari tahu faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sikap anak. Ajak anak bicara seputar teman- temannya dan pergaulannya dari hati ke hati. Sering- sering juga ajak anak mengobrol dengan topik ringan sehari- harim sambil menyisipkan pembicaraan seputar masalah yang sedang ia hadapi.
Libatkan Anak dalam Diskusi Keluarga
Setelah suasana mulai cair, lanjutkan untuk melibatkan anak dalam diskusi keluarga. Ciptakan suasana yang hangat dan nyaman agar anak berani untuk mengungkapkan pendapatnya dan merasa kehadirannya diharapkan.
Orangtua boleh mengungkapkan kekecewaan yang dirasakan terhadap anak, namun sampaikan juga bahwa kekecewaan ini bisa sirna jika anak mau belajar bertanggungjawab dan tak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Buatlah kesepakatan bersama.
Tanpa disadari, hal ini dapat mengembalikan rasa percaya diri anak kembali ditengah banyaknya komentar- komentar yang menyakitkan terhadap sang anak.
Pernikahan dini bukan solusi mutlak
Saat anak terlibat seks bebas, tidak jarang orangtua mempertimbangkan pernikahan mungkin solusi untuk masalah anak. Padahal, menikahkan anak dengan keputusan terburu- buru dan saat anak belum benar- benar cukup umur justru menciptakan masalah baru yang juga merenggut kebahagiaan anak di masa depan.
Selain belum siap mental, secara finansial anak- anak remaja juga belum siap untuk bertanggung jawab. Sedangkan untuk remaja perempuan, kondisi fisiknya sendiri belum tentu siap. Padahal menikah bukan sekedar prosesi agama dan adat, tapi ada tanggungjawab luar biasa setelahnya.
Seandainya pernikahan tetap akan dilangsungkan, remaja harus mendapatkan pendampingan dari kedua orangtua. Misalnya menjelaskan bagaimana kondisi dan situasi rumah tangga, serta bagaimana menjalankan peran sebagai suami istri.
Yakinkan Anak untuk Bangkit Kembali
Apapun masalah yang dihadapi anak, termasuk saat terjerat seks bebas, yakinkan ia untuk bisa bangkit kembali dan menjadi sosok yang baik untuk masa depannya. Terus dampingi dan bantu ia untuk mendapatkan rasa percaya dirinya kembali sebagai remaja. Tumbuhkan semangat tinggi agar ia berani untuk melakukan perubahan yang mampu meredam semua persepsi buruk terhadap dirinya.
Ajak anak diskusi berbagai pilihan terkait masa depannya. Misalnya saja jenjang pendidikan dan karir yang ingin diraih.
Dengan dukungan kedua orangtua, anak yang mengalami masalah terberat sekalipun akan bisa bangkit kembali dan menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab terhadap dirinya. Proses ini memang tidak semudah teori.
Namun memberikan dukungan dan pendampingan terbaik kepada remaja yang terpapar seks bebas akan membantu anak untuk menjadi remaja yang positif kembali seiring berjalannya waktu.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti