Type to search

Good Parenting

Kedekatan Orangtua & Anak Pengaruhi Karakternya di Masa Depan? Ini Penjelasannya

Kedekatan orangtua dan anak membentuk karakter mereka

Sebagai orangtua, salah satu peran penting yang kita lakukan adalah membangun karakter positif pada anak sedini mungkin. Tanggungjawab ini tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, bagaimana caranya?

Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, mengingatkan para orangtua bahwa pembentukan karakter anak akan menjadi fondasi bagi perkembangan karakter seorang anak. Artinya, jika orangtua ingin anak bisa hidup mandiri dan mempunyai beragam skill dalam menjalani hidup, maka pembentukan karakter anak ini perlu dilakukan sejak usia dini.

“Karakter sendiri bisa diartikan sebagai kualitas mental seseorang. Oleh karena itu, membentuk karakter anak usia dini perlu dilakukan agar anak memiliki potensi, kemampuan dan bakat yang bisa terus dikembangkan,” ujarnya.

Selain menanamkan sikap positif, orangtua juga disarankan untuk tidak mudah menyerah untuk mengasah bakat anak yang dapat dikembangkan melalui hobi, latihan, dan permainan.

“Nah, untuk mencapai keberhasilan hidup, anak tak hanya butuh kecerdasan dalam berpikir semata namun juga karakter yang kuat. Hal  inilah yang menjadi dasar agar mereka siap menghadapi tantangan yang akan datang,” tegasnya.

Kapan Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Dimulai?

Menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia ini, pembentukan karakter anak tentu harus dilakukan sedini mungkin. Terutama di lima tahun pertama kehidupan anak dimana anak cepat menyerap apapun yang diajarkan. Pembentukan karakter di tahapan usia ini akan menjadi momen yang tertanam hingga usia selanjutnya.

Agar pembentukan karakter anak ini menjadi lebih optimal, menurut Vera ada beberapa faktor yang perlu diingat, seperti lingkungan dimana anak tumbuh, serta gaya pengasuhan orangtua sebagai wadah tumbuh kembang anak yang pertama dan utama.

Study lain juga memberikan hasil yang tidak jauh berbeda. Misalnya saja riset yang dilakukan oleh Marian Diamond, PhD, seorang ahli syaraf dari University of California Berkeley, Amerika Serikat.

Dalam penelitian yang melibatkan 200 ibu ini, Marian mengungkap bahwa kualitas bonding dengan anak, mulai bayi hingga remaja (16 tahun) sangat berpengaruh terhadap karakter seorang anak. Ternyata, kedekatan anak dengan orangtua, terutama ibu, akan membuat anak merasa diterima, diinginkan, dan dicintai.

“Perasaan seperti ini merupakan modal dasar bagi anak untuk merasakan nilai-nilai positif yang terdapat dalam dirinya. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap kepercayaan dirinya untuk mengembangkan diri dan berinteraksi dengan sekitarnya. Kelekatan atau bonding yang baik juga membuat anak merasa aman untuk menjadi dirinya sendiri,” papar Vera.

Atas dasar ini, Psikolog Vera menyarankan agar setiap orangtua menciptakan bonding yang kuat terhadap anak agar mereka tumbuh optimal dengan karakter positif yang diharapkan.

Apakah Anak Balita Perlu Diajari Membaca?

Tips Membentuk Karakter Positif Anak

Lalu, apa saja kegiatan bonding yang bisa dilakukan untuk mendekatkan hubungan orangtua dan anak? Berikut ini adalah beragam kegiatan yang bisa Ayah Bunda coba bersama buah hati tercinta :

Waktu berkualitas setiap hari

Setiap anak membutuhkan waktu khusus bersama dengan salah satu orangtuanya secara bergantian. Waktu yang dibutuhkan setidaknya 10-15 menit setiap harinya, atau di waktu- waktu yang telah ditentukan bersama. Orangtua dapat merencanakan satu waktu bersama buah hati, misalnya jalan- jalan bersama Ibu di Jumat sore, sementara dengan ayah di Sabtu pagi tanpa diikuti saudara yang lain.

Lakukan aktifitas menyenangkan

Ada banyak aktifitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak. Mulai dari bermain bersama, membaca buku cerita, memasak bersama, atau sekedar jalan- jalan di sekitaran rumah. Aktifitas bermain tentunya disesuaikan dengan usia tumbuh kembang anak ya, Ayah Bunda.

Ajak anak mengobrol tentang kegiatannya

Jika anak sudah masuk ke usia sekolah, orangtua dapat menanyakan aktifitas anak selama di sekolah saat mereka sudah berada di rumah. Tanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan di sekolah, belajar dan bermain apa saja, atau bahkan teman- teman bermainnya di sekolah. Kegiatan mengobrol sederhana ini bukan hanya baik untuk meningkatkan bonding dengan anak, tapi sekaligus mendorong anak untuk bersikap terbuka terhadap orangtua.