Pria 65 Tahun Cabuli 2 Balita. Orangtua Wajib Tahu Cara Mengenali Predator Seksual Anak
Kasus kekerasan seksual bisa menyerang siapa saja. Tidak terkecuali anak- anak dan balita. Salah satu faktor pendukung kenapa hal ini terjadi adalah karena anak- anak masih belum bisa melindungi diri mereka. Jangan sampai lengah, orangtua harus waspada untuk bisa mengenali ciri- ciri predator seksual.
Beberapa waktu lalu ada seorang anak perempuan berusia 4 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual. Sang ayah baru mengetahui anaknya menjadi korban pelecehan saat buah hatinya mengeluh tentang rasa sakit yang dialaminya di area kelaminnya.
Kemudian, kepolisian Jakarta Selatan menangkap seorang pria berusia 65 tahun berinisial “AS” yang terbukti melakukan pelecehan seksual pada anak- anak. Pria ini terbukti melakukan tindakan pelecehan pada dua anak balita.
“Ketika ditanya ayahnya, anak itu memberi tahu bahwa dia telah dicabuli,” kata Stefanus Tamuntuan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Jakarta Selatan, sebagaimana dilaporkan dalam Kompas.com.
AS ini sendiri adalah pria yang belum menikah dan sering berinteraksi dengan anak- anak. Yang membuat miris lagi, dalam laporan kepolisian, AS mengaku bselain memperkosa bocah empat tahun, ia juga telah mencabuli sepupunya yang berusia enam tahun.
Sebagai hukumannya, AS mendapatkan ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun sesuai hokum yang berlaku di Indonesia.
“Pelaku disangkakan Pasal 76 E jo 82 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara,” ujar Stefanus.
Predator Seksual Bisa Siapa Saja
Faktanya, meskipun beberapa predator seksual seperti di berita tersebut sudah ditangkap, masih ada predator seksual lainnya yang bisa memangsa anak- anak kita. Bagaimana cara kita melindung mereka?
Hal mengerikan yang sering terjadi, pelaku pelecehan seksual sebenarnya bisa siapa saja, bahkan orang terdekat. Maka dari itu, penti bagi orangtua untuk bisa membentengi anak dengan pendidikan seksual yang tepat.
Sebagai orangtua, kita memang tidak bisa terus berada di samping anak- anak selama 24 jam untuk memastikan mereka selalu terlindungi. Namun, sebagia orangtua kita dapat memberikan Pendidikan seks yang tepat untuk anak sesuai dengan usia dan tahap tumbuh kembangnya.
Bayangkan saja seandainya korban berusia 4 tahun di atas tidak mengeluhkan bahwa dirinya merasa kesakitan? Bagaimana orangtua bisa segera mengetahuinya? Anak bisa mengalami pelecehan tersebut kembali dan si predator pun dapat leluasa mencari mangsa lain.
Mengidentifikasi apakah seorang anak telah mengalami pelecehan memang bukan perkara mudah. Anak- anak di bawah umur bisa saja hanya bungkam karena berada di bawah tekanan dan ancaman pelaku. Atau jika anak- anak tidak mempunyai bekal Pendidikan seks, bisa jadi mereka tidak tahu bahwa telah mengalami pelecehan.
Anak- anak sendiri cenderung memberi tanda bahwa mereka sedang kesal atau tidak nyaman dibandingkan mengatakan secara langsung. Itu lah mengapa orangtua sebaiknya berhati- hati saat mengetahui perilaku anak berbeda dari biasanya. Sebab, hal ini bisa saja mengarah pada pelecehan seksual.
Lembar Fakta Pelecehan Seksual Anak yang diterbitkan Jaringan Stres Trauma Anak Nasional, AS, mengungkap bahwa ada beberapa bendera merah yang harus diwaspadai karena menunjukkan tanda- tanda anak mengalami pelecehan seksual :
- Anak mengalami perubahan perilaku, seperti mudah marah atau sering mengalami perubahan emosi yang signifikan
- Anak mengalami masalah tidur, seperti sering mimpi buruk
- Anak mengalami peningkatan kecemasan dan depresi
- Anak menampilkan perilaku yang tidak sesuai dengan usianya atau pengetahuan/ Bahasa seksual yang tidak wajar
Cara Mengenali Predator Seksual di Sekitar Kita
Mengejutkan memang saat kita menyadari bahwa predator seksual ini seringkali tidak jauh- jauh dari orang- orang yang kita kenal atau mereka yang tinggal di lingkungan yang sama. Tanpa asal curiga, orangtua dapat mengenali predator seksual ini dengan cara mengetahui beberapa tanda perilaku para predator ini :
1. Suka dengan anak- anak, atau terlalu menyayangi anak- anak
Senang rasanya melihat orang- orang yang sayang dengan anak- anak. Namun, orangtua perlu waspada terhadap orang- orang yang terlalu memanjakan anak- anak, seperti memberi anak hadiah tanpa alasan jelas. Ini bisa jadi alarm pertama yang perlu diwaspadai.
Saat melihat tanda ini, orangtua sebaiknya terus mengawasi dan waspada. Sangat mungkin bahwa orang itu benar- benar baik terhadap anak- anak, namun bisa juga menjadi pertanda niat jahat.
2. Sering berusaha melakukan kontak fisik dengan anak
Sudahkah Ayah Bunda mengajarkan anak- anak untuk mengerti seperti apa sentuhan yang dibolehkan dan mana yang tidak? Mana sentuhan yang baik dan sebaliknya? Perlu diketahui, hal ini merupakan salah satu Pendidikan seks dasar yang perlu diketahui anak.
Jika orangtua melihat ada orang- orang yang sering berusaha untuk memberikan kasih sayang secara fisik, seperti pelukan atau ciuman, Anda wajib waspada. Terutama jika ini dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai kedekatan atau hubungan keluarga.
Sebagai langkah pencegahan, orangtua dapat mengatakan secara sopan untuk tidak melakukannya pada anak karena hal itu membuat orangtua tidak nyaman atau Anda tidak menyukainya. Saat predator seksual sadar bahwa orangtuanya mengawasi, hal ini bisa mengurungkan niat jahat si predator untuk melakukan aksinya.
3. ‘Memaksa’ ingin mengasuh anak Anda
Salah satu kewajiban orangtua adalah melidungi dan memastikan anak berada dalam kondisi aman. Namun, karena satu dan lain hal, tidak harang orangtua kesulitan untuk mengasuh anak sepanjang hari. Jika dihadapkan pada situasi seperti ini, orangtua sebaiknya minta tolong untuk membantu mengasuh si kecil kepada orang yang bisa dipercaya.
Waspada lah jika ada orang- orang di sekitar Anda yang memaksa ingin mengasuh anak Anda. Bisa saja ini benar- benar maksud baik karena melihat kerepotan Anda sehari- hari. Namun, pemaksaan ini juga bisa jadi alarm untuk meningkatkan pengawasan Anda terhadap anak- anak.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti