Perbedaan Perlakukan Orangtua pada Anak Pertama dan Kedua yang Dituangkan dalam Komik
Ayah Bunda, pernahkah merasa ada perbedaan antara anak pertama dan kedua? Padahal keduanya sama- sama dilahirkan dari rahim yang sama. Namun dari segi karakter, tidak jarang keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan.
Jangan bingung ya, Ayah Bunda. Perbedaan anak pertama dan kedua ini memang kerap dirasakan banyak orangtua di dunia. Ini terjadi lantaran saat anak pertama lahir dan kita menjadi orangtua baru, Ayah Bunda lebih banyak diselimuti perasaan khawatir dan cemas, takut ini dan takut itu. Persiapan pun menjadi lebih heboh. Semua yang terbaik ingin dilakukan.
Berbeda saat menyambut kelahiran sang adik, dimana orangtua biasanya merasa lebih siap dan tenang karena sudah punya pengalaman mengurus si kakak. Disadari atau tidak, apa yang Ayah Bunda lakukan ini menunjukkan perbedaan karakter antara anak pertama dan kedua.
Sebuah komik dari The Messycow Comics ini menggambarkan perbedaan dengan tepat hal tersebut :
1. Saat mengandung
Saat hamil si kakak, Bunda akan mengikuti semua yang diperintahkan dokter. Bunda akan sangat berhati- hati dengan makanan dan super ketat soal nutrisi.
Saat hamil anak kedua, Bunda cenderung lebih menikmati kehamilan dan makan apa saja yang diinginkan.
2. Saat menyusui
Saat pertamakali menjadi ibu, banyak yang memberi Bunda wejangan ini dan itu, seperti harus ASI eksklusif, ASI susah keluar, produksi ASI harus lebih banyak, harus makan ini dan itu agar ASI banyak, bayi tidak mau minum ASI perah, masalah puting lecet, dan sebagainya.
Untuk si adik, Bunda cenderung tidak peduli dengan apa kata orang. Saat ASI tidak keluar banyak, Bunda cenderung tidak mau pusing dan stress mempermasalahkan hal itu. Susu formula pun bisa menjadi jalan keluar demi terpenuhinya kebutuhan nutrisi si adik.
3. Saat MP ASI
Saat menjadi orangtua baru, pengalaman dari orangtua lain selalu menjadi pertimbangan penting untuk Ibu saat memberi MP ASI. Kadang ibu ngotot ingin membuat sendiri MPASI setiap hari dengan bahan- bahan organik.
Berbekal pengalaman saat mengasuh si sulung, Bunda pun jadi lebih cerdik dalam mempersiapkan MP ASI. Agar waktu Bunda tidak melulu dihabiskan di dapur untuk memasak MP ASI, Bunda pun mulai menyiapkan menu dalam beberapa porsi yang dibekukan di pendingin makanan. Saat tiba jam makan, Bunda tinggal memanaskan MP ASI tersebut dan memberikannya pada buah hati.
4. Saat membelikan pakaian
Kalau si kakak selalu mempunyai baju baru, maka si adik sering kebagian mendapatkan lungsuran si kakak soal pakaian.
Coba Ayah Bunda ingat- ingat, sejak si kakak belum lahir, pasti ada keasyikan sendiri untuk berbelanja banyak baju untuk si kakak. Namun, untuk anak kedua, Bunda akan mengecek terlebih dulu apakah pakaian si kakak masih bisa untuk dipakai si adik.
5. Yang terjadi saat anak sakit
Saat anak demam, orangtua baru akan merasa cemas luar biasa. Tanpa berpikir panjang, orangtua biasanya ingin cepat- cepat membawa buah hati ke IGD.
Pengalaman menangani si kakak yang sakit ternyata membantu orangtua merasa lebih tenang saat anak kedua sakit. Bunda tidak lagi cemas berlebih, melainkan langsung tahu apa yang sebaiknya harus dilakukan terlebih dulu.
6. Moment mengasuh anak
Untuk anak pertama, Bunda cenderung sangat ketat dalam hal pengasuhan. Bahkan orangtua bisa sangat strict mengikuti nasehat parenting ini dan itu. Ada larangan menonton TV dan berusaha mencari kegiatan yang memaksimalkan stimulasi motorik dan sensoriknya.
Saat sang adik terlahir, Bunda mungkin mempunyai kesibukan yang lebih banyak lagi. Kegiatan yang dulu gencar dilakukan bersama anak pertama, tidak lagi sempat untuk anak kedua. Akhirnya, Bunga pun memperbolehkan anak- anak menonton TV, meski sering rebutan dengan acara lain yang ingin ditonton.
7. Soal perkembagnan anak
Saat menjadi orangtua baru, ada rasa takjub menikmati perkembangan anak. Anak bisa duduk sendiri, Bunda langsung heboh membuat video. Saat anak bisa menyusun balok mainnya, orangtua langsung merasa apa yang dilakukan anak sangat hebat.
Saat anak kedua lahir, Bunda sudah menyadari bahwa anak akan melewati fase perkembangan yang sama. Reaksi kita sebagai orangtua pun sedikit berbeda.
8. Hari pertama sekolah
Saat si kakak mulai masuk sekolah, ada perasaan haru yang dirasakan orangtua. “Wah, anakku sudah besar, sudah tidak menangis lagi kalau aku tidak ada. Apakah ia sudah tidak membutuhkanku?”, begitu mungkin reaksi orangtua.
Namun saat moment yang sama dilalui anak kedua, Bunda mungkin tidak mengalami perasaan haru biru berlebihan seperti saat anak pertama.
Apakah komik di atas menggambarkan perasaan Ayah Bunda alami saat mengasuh anak pertama dan kedua? Bagian mana yang paling mirip dengan situasi Ayah Bunda?
Bagikan kisah Ayah Bunda di kolom komentar yaa…
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti