Type to search

Good Parenting

6 Tips yang Orangtua Wajib Pahami Saat Menghadapi Anak Tantrum

Menghadapi anak Tantrum

Setiap orangtua pasti pernah dihadapkan dengan fase tantrum dalam tumbuh kembang anak. Mulai dari tangisan, rengekan, marah, menjerit atau bahkan berguling tidak karuan di lantai. Banyak anak masuk ke fase tantrum ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti saat keinginannya tidak terpenuhi, sedang merasa tidak nyaman dengan dirinya atau saat ia kesulitan mengekspresikan perasaannya.

Saat anak tantrum, orangtua kerap bingung harus berbuat apa. Namun dengan meyakini Ayah Bunda tidak sendirian, hal ini akan sedikit membantu mengurangi kecemasan. Berikut ini adalah beberapa hal penting tentang anak tantrum yang wajib untuk diketahui semua orangtua :
1. Anak tantrum dapat mempengaruhi semua kegiatan keluarga
Saat kegiatan keluarga sudah disusun dengan sedemikian rapinya, terkadang bisa jadi berantakan saatanak sedang tantrum. Saat ini terjadi, orangtua wajib mempertimbangkan mana yang menjadi prioritas utama. Jika memang kegiatan ini bisa dilakukan di lain hari, tentu ini menjadi opsi yang lebih mudah. Namun jika tidak, cobalah minta bantuan anggota keluarga untuk sedikit menenangkan si kecil.

2. Tantrum membantu orangtua dalam menghadapi anak
Tantrum adalah problem yang kerap dihadapi orangtua. Dengan berulangkali menghadapi tantrum anak, orangtua dengan sendirinya dapat belajar bagaimana caranya mencegah dan menghadapi tantrum anak. Misalnya dengan mengalihkan perhatian anak pada permainan kesukaannya atau menyimpan permen favoritnya di dalam tas.

3. Tidak ada obat mujarab dalam mengatasi tantrum
Tentu saja setiap orangtua tidak ingin terjadi tantrum pada anaknya. Namun, perlu diketahui, tantrum adalah hal yang wajar dalam tumbuh kembang anak. Tidak ada obat mujarab yang serta merta menghilangkan tantrum dari anak. Yang ada adalah upaya untuk mengurangi tantrum tersebut, mencegahnya dan membuat anak merasa lebih baik.

4. Tidak perlu khawatir membiarkan sendiri anak yang sedang tantrum
Saat anak tantrum, orangtua kerap mengatasinya dengan mengajaknya bercerita dan tetap berada di sampingnya. Disini, anak memang membutuhkan media untuk meluapkan emosinya.

Namun, tidak sedikit tantrum anak yang tidak bisa diselesaikan dengan cara tersebut. Kadang tantrum itu baru akan hilang saat orangtua meninggalkan anak sendirian hingga ia kelelahan sendiri dan akhirnya tantrum itu mereda dengan sendirinya. Setelah anak tenang, baru orangtua bisa mengajaknya bicara kembali.

5. Perasaan sedih dan cemas saat anak tantrum
Tidak dipungkiri, perasaan sedih dan cemas kerap orangtua alami saat anak tantrum. Frustasi kerap menyelimuti hati orangtua karena nyaris menyerah menenangkan si kecil saat mengamuk di depan umum

Namun lebih dari itiu, orangtua juga merasa sedih karena berat bagi balita untuk mempelajari banyak hal di sekelilingnya. Dan ia seringkali tidak punya cara lain untuk mengekspresikkan diri, selain dengan tantrum.

Untuk membuat anak dan orangtua merasa lebih tenang, berpelukan bisa menjadi obat. Berpelukan akan menenangkan perasaan ibu yang bergejolak, sekaligus membantu buah hati merasalebih baik.

6. Komentar ‘Saya juga mengalaminya’ seringkali tidak membantu saat orangtua sedang berusaha keras menenangkan anak tantrum
Di beberapa kasus, orangtua yang anaknya mengamuk di depan umum memang membutuhkan bantuan dari orang di sekitarnya. Sayangnya, kalimat ‘Saya juga mengalaminya’ seringkali tidak berefek apa- apa. Mungkin mereka hanya perlu memberi waktu untuk anak dan orangtua ini untuk saling berkomunikasi. Tidak perlu juga ada bisik- bisik yang justru menambah ciut hati orangtua si anak.

 

Referensi: Popsugar

 

Tags:

You Might also Like