Type to search

Dunia Ibu

Apa itu Baby Blues? Kenali Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya

Penjelasan, Gejala, Cara Mencegah, dan Mengatasi Baby Blues

Baby blues sering disebut sebagai sindrom yang menakutkan, terutama untuk para ibu baru. Lebih menakutkan lagi jika kita tidak mencoba mengetahui lebih dalam tentang apa itu baby blues sehingga tidak peka dengan penyebab dan gejalanya.

Perubahan mood setelah melahirkan sebenarnya adalah hal yang wajar dialami oleh setiap ibu. Namun sangat penting untuk tidak mengabaikan perubahan yang terjadi di dalam tubuh, terutama perubahan mental dan emosi.

Di artikel kali ini, ParentingCenter.id akan mengulas secara lengkap tentang apa itu Baby Blues, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Apa itu Baby Blues?

Sindrom Baby Blues adalah perubahan emosi yang sangat drastis yang dialami oleh ibu pada 3 sampai seminggu setelah bayi lahir. Meski pada umumnya mempunyai bayi adalah perasaan yang indah, namun ibu dengan sindrom ini tidak bisa merasakan hal ini.

Sebaliknya, sindrom yang juga dikenal sebagai postpartum blues atau postpartum distress syndrome ini membuat ibu sedih secara berlebihan, mudah menangis, mudah tersinggung, dan tertekan.

Baby blues ini biasanya menyerang 50-80% ibu baru. Para ibu akan merasakan perasaan atau mood negatif dan perubahan yang cepat setelah melahirkan anaknya.

Ibu biasanya mengalami sindrom baby blues ini dalam 14 hari pertama setelah melahirkan. Fase- fase terburuk biasanya terjadi pada 3-4 hari sesudah kelahiran si buah hati.

Mengatasi baby blues pada ibu

Gejala Baby Blues

Gejala baby blues bisa dikenali sejak proses kehamilan. Menurut American Pregnancy Association, salah satu penyebabnya adalah perubahan hormon yagn terjadi pada wanita saat hamil dan setelah melahirkan.

Setelah mengetahui apa itu baby blues, kini saatnya Ibu mengenali beberapa gejala yang sering muncul :

  • Perubahan mood yang sangat drastis (mudah merasa kesal, emosi, dan menangis tanpa alasan jelas)
  • Cepat merasa lelah
  • Hilangnya rasa percaya diri
  • Mudah tersinggung
  • Sulit untuk istirahat
  • Nafsu makan berkurang
  • Kecemasan berlebih

Penyebab Sindrom Baby Blues pada Ibu

Mengapa ibu yang melahirkan bisa mengalami baby blues? Bukan seharusnya pasca persalinan adalah momen yang membahagiakan?

Yang perlu dipahami, kelahiran buah hati juga diikuti dengan tanggung jawab baru dan kerepotan yang lumayan banyak. Jadi, kondisi ini sebenarnya sangat wajar dialami oleh para ibu.

Untuk membantu meredakan kondisi ini, ada baiknya Ibu mengenali lebih dulu beberapa hal yang menjadi penyebab baby blues syndrom ini :

1. Perubahan Hormon Ibu

Hormon menjadi salah satu faktor utama penyebab ibu mengalami baby blues. Dimulai saat ibu hamil, hormon mengalami perubahan dan peningkatan. Namun setelah ibu melahirkan, ibu akan kehilangan banyak hormon.

Kondisi ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh ibu dan mendorong terjadinya sindrom ini setelah melahirkan.

2. Faktor Kelelahan

Mengasuh bayi baru lahir adalah kegiatan baru yang menyenangkan, sekaligus sangat melelahkan. Terlebih, ibu belum sepenuhnya pulih dari kondisi persalinan.

Meski kondisi belum benar- benar fit, tanggungjawab menjaga buah hati tentu tidak berhenti begitu saja. Ibu harus mengajarkan bayi untuk minum ASI karena bayi baru lahir masih dalam tahap belajar minum ASI ibu.

Dan tentu saja ibu masih harus sering terjaga di tengah malam untuk menyusui si kecil lagi, mengganti popok, atau menenangkan bayi saat rewel. Akibatnya, ibu akan menjadi kurang tidur dan lelah.

Masa transisi dari fase kehamilan ke ibu baru dan ibu menyusui memang tidak mudah ya, Bun?

3. Sakit pada Payudara dan Demam

Permasalahan selanjutnya adalah saat proses menyusui. Payudara ibu akan cepat membesar dan bengkak jika ASI tidak cepat tersalurkan.

Umumnya, bayi baru lahir akan menyusu setiap 2 jam sekali, atau lebih. Kebanyakan bayi yang mudah lapar dan haus akan menyusu lebih banyak.

Namun jika bayi sulit menyusu, maka permasalahan payudara bengkak akan muncul. Hal ini bisa membuat ibu merasa tidak nyaman dan mengalami demam.

Jika ibu mengalami ini, tips nya adalah untuk memompa ASI dan menyimpannya secara steril.

Menyusui bayi

4. Ibu Kesulitan Beradaptasi

Sindrom ini juga bisa dipicu oleh kesulitan ibu dalam beradaptasi dengan tanggung jawab barunya. Yang awalnya hanya mengurus diri sendiri, namun tiba- tiba ada bayi yang perawatannya lebih rumit.

MUlai dari memandikan si kecil, mengganti popok, menyusui saat bayi haus dan lapar, hingga menidurkan bayi yang gampang- gampang susah.

5. Perubahan Fisik pada Ibu

Perubahan fisik adalah hal yang lumrah terjadi pada ibu setelah melahirkan. Selain karena tubuh mengalami transisi, ini juga dipicu dari kurangnya menjaga pola makan.

Misalnya saja ibu mungkin sering mendengar nasehat untuk makan banyak dan apa saja supaya ASI ibu lancar. Cara berpikir ini kurang tepat karena membuat ibu cepat bertambah berat badan dibanding saat hamil. Yang betul adalah tetap makan dengan nutrisi yang tepat dan bervariasi.

Selain itu, ibu juga tidak perlu memikirkan tentang masukan bernada Mom Shaming, seperti  “Setelah melahirkan Bunda bertambah gemuk ya?” atau “Jangan pelit makan, nanti anaknya kurus gara- gara ASI nya kosong lho.”

Kalimat- kalimat negatif ini justru membuat ibu merasa depresi dan tertekan.

6. Stres Karena Minimnya Dukungan dari Orang Sekitar

Stress pasca melahirkan juga bisa terjadi karena minimnya dukungan orang sekitar. Misalnya saja saat ibu membutuhkan bantuan untuk menjaga si kecil agar bisa membersihkan diri, namun tak ada yang peduli.

Atau saat orang- orang terdekat hanya bisa mengkritik yang membuat ibu kehilangan rasa percaya diri dalam mengurus si kecil. Ini akan sangat menguras energi ibu secara psikis dan membuat ibu rentan terkena baby blues.

Cara Mengatasi Baby Blues

Mengenal Perbedaan Baby Blues Syndrome dan Postpartum Depression
Image via : 30seconds.com

Mengenali kekhawatiran dan kelelahan setelah melahirkan adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi gejala dari baby blues. Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi sindrom ini :

  • Bicara dengan seseorang tentang apa yang kita rasakan.
  • Makan makanan yang seimbang. Memiliki bayi bisa membuat ibu dan orang tua tidak menjaga makanannya. Terlalu banyak memakan karbohidrat bisa membuat perubahan mood lebih terasa.
  • Tulis perubahan pikiran dan juga perasaan dalam jurnal.
  • Keluar dan nikmati suasana di luar rumah yang jauh dari popok, makanan, dan bahkan muntahan bayi. Biasanya perubahan suasana bisa mengubah suasana hati pula.
  • Minta bantuan. Untuk apapun itu. Mulai dari bantuan makanan, mengasuh anak, atau bantuan untuk melakukan aktivitas. Sehingga ibu tidak akan merasa semua hal adalah beban yang harus diderita sendiri.
  • Jangan berharap pada kesempurnaan di beberapa minggu pertama. Beri waktu untuk diri sendiri untuk benar-benar pulih dari proses melahirkan, dan menyesuaikan pada rutinitas yang baru.

Kesimpulan

Sangat penting untuk mengingat bahwa kita bukan satu-satunya yang merasakan perubahan perasaan. Jika gejala-gejala yang ada terjadi lebih dari empat belas hari, bisa jadi ada indikasi bahwa kondisi ini lebih serius dari yang diperkirakan. Bukan baby blues, bisa jadi merupakan postpartum depression.

Jika hal ini memang terjadi, sebaiknya kita melakukan konsultasi dengan ahlinya. Yang paling penting adalah jujur terhadap apa yang dirasakan. Mereka tidak akan kaget dengan kondisi yang dirasakan, karena mereka biasanya sudah paham akan hal ini.

Justru, dengan jujur terhadap apa yang dirasakan bisa membuat ahli memberikan masukan yang terbaik dan juga hal yang bisa menghilangkan perasaan tersebut untuk Anda.

Di akhir artikel ini, ParentingCenter.id akan merangkum beberapa poin penting yang kerap ditanyakan :

Apa itu Sindrom Baby Blues?

Sindrom Baby Blues adalah perubahan emosi yang sangat drastis yang dialami oleh ibu pada 3 hari sampai seminggu setelah persalinan.

Apakah semua ibu mengalami baby blues?

Tidak. Tapi diperkirakan sindrom baby blues ini menyerang 50-80% ibu baru.

Bagaimana gejala ibu yang mengalami Baby Blues?

Ibu akan mengalami perubahan mood yang sangat drastis. Ibu mudah kesal, emosi, dan menangis tanpa sebab. Ibu juga kehilangan rasa percaya diri, nafsu makan, mudah gelisah, dan kesulitan untuk tidur.

Apa penyebab Baby Blues?

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab ibu melahirkan mengalami baby blues. Beberapa diantaranya adalah perubahan hormon, faktor kelelahan, perubahan fisik, dan stress pasca melahirkan.

Bagaimana cara mengatasi Baby Blues?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues pada ibu melahirkan. Mulai dari membuka perasaan pada orang terdekat, menjaga pola makan & istirahat, atau berupaya memperbaiki mood. Simak tips lebih lengkapnya di ParentingCenter.id.

Image via : 30seconds.com

Tags:

You Might also Like