5 Tips Menghadapi Anak yang Keras Kepala Tanpa Bersikap Kasar
Banyak orangtua yang mendambakan anak yang patuh dan tidak keras kepala. Kendati begitu, tidak semua hal berjalan sesuai rencana dan kemauan kita sebagai orangtua. Justru disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan dalam mendidik anak yang kurang patuh dan keras kepala.
Merupakan tantangan tersendiri untuk Ayah Bunda dalam menghadapi anak yang keras kepala dan suka melawan. Tidak jarang orangtua kewalahan dan justru terpancing emosinya. Padahal, menghadapi anak- anak yang keras kepala dengan marah- marah dan emosi justru memperburuk situasi.
Cara Menghadapi Anak yang Keras Kepala Tanpa Bersikap Kasar
Seperti ParentingCenter.id rangkum dari berbagai sumber, berikut adalah tips yang dapat Ayah Bunda terapkan dalam mendidik anak yang keras kepala dan sulit diatur :
1. Dengarkan Pendapat atau Keinginannya
Saat si kecil mulai ngotot dan marah, seperti tidak mau tidur malam atau membereskan mainannya, jangan langsung emosi. Cobalah untuk tarik nafas panjang sejenak dan dengarkan alasannya. Hindari untuk langsung melarangnya karena ia akan langsung membentak dan marah.
Misalnya saat anak tidak mau tidur, Ayah Bunda bisa coba bertanya, “Kenapa adek nggak mau tidur sekarang?”
Jika anak menjawab karena masih ingin bermain atau menonton acara kartun favoritnya, Ayah Bunda bisa mengingatkannya dengan nada yang tegas dan alasan yang jelas. Misalnya dengan berkata, “Sayangnya ini sudah malam sekali sayang. Adek besok juga harus bangun pagi dan ke sekolah. Jika tidur terlalu malam, nanti adek akan mengantuk di sekolah.”
Dengan begitu anak akan memahami mengapa sebaiknya ia segera tidur. Anak juga bisa melihat bahwa Ayah Bunda nya tidak suka dengan perilakunya karena memang yang ia lakukan tidak tepat, bukan karena tanpa alasan.
2. Jangan Memaksa. Tapi Ingatkan dan Beri Anak Pilihan
Memaksakan kehendak pada anak hanya akan membuat mereka semakin melawan. Terlebih, anak- anak tidak suka diatur tanpa memahami alasan dibaliknya.
Maka dari itu, cobalah untuk terbiasa mengingatkan anak beberapa saat sebelumnya, sehingga mereka mempunyai waktu untuk berpikir dan bersiap- siap. Memberikan pilihan pada anak juga membuat mereka merasa seperti dia lah yang membuat keputusannya sendiri.
Misalnya seperti saat tiba waktunya tidur, Ayah Bunda bisa mengatakan 10 menit sebelumnya agar anak bisa bersiap- siap.
3. Buat Aturan dan Rutinitas di Rumah
Ayah Bunda bisa membuat rutinitas dan aturan untuk membiasakan anak tertib dan patuh. Tanpa ada aturan, sulit untuk mengajarkan disiplin pada anak. Mereka cenderung bersikap sesuka hati dan menjadi sulit diatur.
Beberapa kebiasaan dan aturan yang bisa Ayah Bunda terapkan di rumah antara lain :
- Membereskan mainan sendiri setelah bermain.
- Gosok gigi sebelum tidur.
- Memberikan timer atau batasan waktu setiap bermain HP agar anak tidak kecanduan gadget.
Agar rutinitas ini berjalan dengan baik, syarat utama nya adalah konsistensi dan ketegasan orangtua dalam menerapkan kebiasaan di rumah.
4. Jangan Jadi Keras Kepala di Depan Anak
Tak bisa kita pungkiri, anak adalah seorang peniru ulung. Mereka dengan mudah akan mencontoh apa yang mereka lihat sehari- hari. Maka dari itu, jika Ayah Bunda kerap menunjukkan sikap keras kepala di depan anak, meski dalam hal kecil, anak cenderung mempunyai sifat demikian.
Sama seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sifat anak biasanya tidak akan jauh dari sifat dan contoh keseharian dari orangtua mereka.
5. Biarkan Anak Belajar dari Pengalaman
Ada kalanya orangtua sudah menasehati tapi anak masih tetap ngotot melakukan apa yang mereka inginkan. Misalnya saja saat orangtua mengingatkan mereka agar berhati- hati saat di kamar mandi dan tidak sembarangan bermain air karena resiko terpeleset.
Nasehat Ayah Bunda sering terlewatkan begitu saja karena mereka tidak menyadari resikonya sebelum mengalaminya sendiri. Jadi setelah memberi wejangan dan sedikit memberi kebebasan dengan peringatan, Ayah Bunda bisa menyampaikan melalui pengalaman yang mereka alami.
Contohnya saat anaknya akhirnya terpeleset, jangan langsung menyalahkan mereka. Toh anak jadi tahu resiko perbuatan yang mereka lakukan. Hal ini juga menjadi pelajaran penting untuk mereka agar lebih berhati- hati dan tidak mengulangi hal yang sama.
Dalam hal ini, sebaiknya Ayah BUnda bisa langsung membantu anak, lalu mengingatkan lagi resiko bermain air. Selanjutnya ajarkan mereka untuk lebih berhati- hati dan mendengarkan nasehat Ayah Bunda.
Ini dia tips dalam menghadapi anak yang keras kepala. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Ayah Bunda dalam mendidik buah hati yang keras kepala.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti