Mengenal Mittelschmerz, Nyeri Ovulasi yang Menyiksa & Cara Penanganannya

Mittelschmerz atau nyeri ovulasi kerap terjadi pada wanita saat mengalami masa ovulasi.. Nyeri ini sendiri sebenarnya tidak bisa dianggap enteng. Karena dalam beberapa kasus, ada beberapa faktor penyebab nyeri ovulasi yang perlu penanganan medis lebih lanjut.
Sama halnya seperti haid, ovulasi dialami wanita normal setiap bulannya. Hanya saja, ovulasi alias pelepasan sel telur dari ovarium, kerap tidak disadari karena tandanya lumayan samar. Pada sebagian wanita, proses ini ovulasi ini sering menyakitkan. Nah, kondisi ini lah Bunda yang kita kenal dengan mittelschmerz.
Apa itu Mittelschmerz?
Mittelschmerz adalah istilah dalam bahasa Jerman yang artinya rasa nyeri atau sakit di tengah. Istilah ini kemudian digunakan untuk menggambarkan rasa sakit di tengah- tengah siklus haid, yaitu sekitar 14 hari sebelum dimulai.
Rasa nyeri ini kerap muncul tepatnya di perut bagian bawah, di salah satu sisi perut atau panggul saja. Lokasi nyeri ini sendiri biasanya bergantung pada ovarium mana yang melepas sel telur dalam periode siklus tersebut. Apakah ovarium bagian kanan atau kiri.
Selanjutnya, nyeri ini akan terasa umumnya dalam hitungan menit hingga jam.
Mittelschmerz Cenderung Ringan
Menurut Harvard Health Publishing, munculnya nyeri ovulasi di kebanyakan wanita sebenarnya tidak melulu perlu ditakuti. Rasa nyeri ini sering terjadi sebagai salah satu tanda ovulasi, saat sel telur dilepas ke ovarium.
Sebagian perempuan cenderung tidak merasakan gejala apapun saat masa ovulasi. Kendati begitu, tidak sedikit juga yang mengeluhkan adanya rasa tidak nyaman atau nyeri selama ovulasi.
Menurut studi yang terbit di British Journal of Hospital Medicine, nyeri ovulasi alias mittelschmerz ini cenderung ringan. Nyeri ini biasanya berkisar selama beberapa jam.
Selain nyeri ringan selama beberapa jam, ada juga beberapa perempuan yang mengalami rasa sakit yang tiba- tiba dan terasa menusuk. Namun umumnya, nyeri yang menusuk ini hanya berlangsung dalam waktu sangat singkat.
Penyebab Nyeri Ovulasi atau Mittelschmerz
Setiap sel telur berkembang di dalam kompartemen nya sendiri yang kita kenal sebagai folikel. Di periode ovulasi, kista folikel akan membengkak dan pecah untuk melepaskan sel telur. Pemicu kondisi ini antara lain adalah hormon luteinizing (LH) dalam tubuh. Setelah sel telur (ovum) dilepaskan, tuba falopi akan mengalami kontraksi untuk membantu ovum menuju sperma.
Darah atau cairan yang keluar dari folikel yang pecah bisa mengiritasi lapisan perut (peritoneum) dan memicu rasa sakit. Kondisi ini membuat rongga perut dan panggul mengalami iritasi. Nah, hal ini lah yang memicu munculnya rasa nyeri saat ovulasi.
Selain itu, seperti ParentingCenter.id lansir dari Healthline, ada juga masalah lain yang memicu nyeri ovulasi, seperti :
- Kista ovarium
- Endometriosis atau Adhesi
- Penyakit kelamin
- Kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan)
Tanda dan Gejala Nyeri Ovulasi (Mittelschmerz)
Setidaknya 20% wanita mengalami nyeri parah atau kram saat ovulasi. Perempuan yang mengalami Mittelschmerz biasanya merasakan adanya nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.
Deretan gejala lain yang sering muncul dalam Mittelschmerz antara lain :
- Demam
- Perut seperti kram
- Rasa sakit yang cukup menusuk dan tiba-tiba
- Keputihan atau perdarahan vagina ringan
- Nyeri yang terus-menerus
- Mual dan muntah
Kendati begitu, rasa sakit, kram, dan gejala lain yang terkait dengan nyeri ovulasi ini hanya berlangsung 6-8 jam.
Jika Bunda kerap mengalami nyeri ovulasi, cobalah untuk mencatat :
- Waktu saat gejala ini terasa
- Penjelasan tentang rasa sakit
- Gejala lain yang dirasakan
Informasi ini penting untuk mengidentifikasi lebih lanjut apakah nyeri ovulasi ini membutuhkan penanganan lebih lanjut. Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat sesuai kebutuhan.
Cara Mengobati Nyeri Ovulasi (Mittelschmerz)

Dalam kasus ringan, rasa nyeri akibat ovulasi bisa hilang dalam waktu 24 jam. Oleh sebab itu, kasus ringan tidak membutuhkan perawatan khusus.
Namun untuk meredakan nyeri secara efektif, Bunda bisa melakukan beberapa tips berikut ini :
1. Kompres Hangat atau Mandi Air Hangat
Suhu hangat bisa meningkatkan aliran darah, mengendurkan otot yang tegang, serta meredakan kram. Bunda bisa menaruh botol berisi air hangat atau handuk hangat untuk mengompres perut. Bisa juga berendam di bak mandi dengan air hangat atau mandi air hangat untuk merilekskan perut.
2. Berikan Pijatan
Memberikan pijatan lembut pada perut bisa membantu meredakan distensi gas dan membantu nyeri perlahan mereda.
3. Obat Pereda Nyeri Ovulasi
Cara selanjutnya yang bisa Bunda terapkan adalah menggunakan obat pereda nyeri yang meringankan Mittelschmerz. Obat- obatan penghilang rasa sakit yang bebas dijual di pasaran ini antara lain seperti naproxen (Aleve), ibuprofen (Advil, Motrin IB), dan acetaminophen (Tylenol).
Kapan Harus ke Dokter Karena Nyeri Ovulasi?
Mittelschmerz sering terjadi dengan gejala ringan yang akan hilang sendirinya tanpa perlu obat atau bantuan medis. Namun, Anda perlu memeriksakannya lebih lanjut saat nyeri ini sudah tidak tertahankan dan disertai dengan gejala sebagai berikut :
- Demam, sebagai pertanda adanya penyakit lain
- Nyeri tidak berkurang
- Nyeri berlangsung lebih dari dua atau tiga hari
- Pendarahan hebat selama ovulasi
- Mengalami keputihan selain nyeri panggul
- Gejala ini merupakan sinyal dari tubuh untuk memberitahu bahwa ada masalah lain yang lebih serius dari sekedar nyeri ovulasi.
Itulah ulasan tentang Mittelschmerz atau nyeri ovulasi, mulai dari penyebab, gejala, serta cara menanganinya. Yang perlu Bunda ingat, jika rasa sakit ini konsisten mengganggu, cobalah untuk berkonsultasi lebih lanjut ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti