Type to search

Tumbuh Kembang

10 Cara Mengasah Perkembangan Motorik Kasar Anak Berbagai Usia

Melatih keterampilan motorik anak

Baik motorik halus maupun motorik kasar, dua hal ini sama pentingnya untuk dilatih. Melatih motorik anak sama artinya dengan mengoptimalkan tumbuh kembang mereka. Bisa dibilang, ini adalah salah satu cara untuk mempersiapkan mereka untuk lebih matang belajar berbagai hal di masa depan nanti.

Apa itu Motorik Kasar?

Motorik kasar adalah kemampuan anak untuk melakukan sesuatu yang mengandalkan gerakan dari seluruh tubuhnya. Gerakan ini akan melibatkan peran otot- otot besar, seperti perut, tangan, dan kaki. Misalnya saja berdiri, berjalan, berlari, menangkap, melempar, naik sepeda, berenang, menendang bola, dan sederet aktifitas lainnya.

Manfaat Melatih Motorik Kasar Anak

Mengapa perkembangan motorik kasar pada anak begitu penting? Salah satu alasannya adalah motorik kasar dapat membantu anak beraktifitas sehari- hari dan merawat dirinya sendiri. Misalnya saja, anak dapat memakai celana yang memaksa anak untuk berdiri dengan satu kaki, masuk ke dalam mobil, atau memanjat tempat tidur tingkat.

Selain itu, ketrampilan motorik kasar juga mempunyai manfaat dan pengaruh yang lebih besar. Misalnya saja kemampuan anak untuk duduk tegak dapat berpengaruh pada keterampilan motorik halusnya, seperti menggambar, menggunting, atau menulis.

Bisa dibilang, motorik kasar dan halus akan saling melengkapi. Tnapa keterampilan motorik kasar yang baik, anak akan kesulitan melakukan aktifitas- aktifitas dasar sederhana, seperti makan dan ke kamar kecil secara mandiri.

Tahapan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak

Pada dasarnya setiap anak dapat mengalami fase tumbuh kembang yang berbeda. Di usia- usia tertentu, secara umum anak juga akan menguasai keterampilan motorik tertentu juga.

Di tahap awal, kelompok otot besar anak akan berkembang lebih dulu. Artinya, anak- anak akan menguasai motorik kasar, seperti berjalan terlebih dulu daripada kemampuan menulis. Salah satu alasannya adalah karena menulis membutuhkan ketangasan yang lebih kompleks antara tangan dan jari, dibandingkan dengan berjalan.

Pertumbuhan motorik kasar anak biasanya akan dimulai dari bagian tubuh atas lebih dulu, lalu ke bagian tubuh bawah. Misalnya, si kecil akan belajar mengangkat kepala, lalu mengangkat tubuh dengan lengan, dilanjutkan dengan duduk tanpa bantuan, mengangkat tubuh dengan lutut dan tangan, merangkak, lalu berjalan. Yang paling awal berkembang adalah kepala, yang kaki bagian paling bawah adalah yang terakhir.

Lebih lengkapnya, Ayah Bunda dapat menyimak tahapan- tahapan perkembangan motorik kasar anak seperti dilansir dari North Shore Pediatric Therapy :

Perkembangan Motorik Anak Usia 1 Tahun

  • Usia 1-3 bulan  : Dapat mengangkat kepala dan juga perut saat tummy time selama 10 detik
  • Usia 4-5 bulan  : Berguling dari posisi tengkurap ke posisi telentang
  • Usia 5 bulan     : Dapat duduk dengan bantuan atau sandaran
  • Usia 5-6 bulan  : Berguling dari posisi telentang ke posisi tengkurap
  • Usia 6-7 bulan  : Dapat duduk tegak tanpa bantuan
  • Usia 8-9 bulan  : Dapat merangkak dengan perut
  • Usia 9-10 bln     : Dapat merangkak dengan tangan dan lutu
  • Usia 10 bulan   : Dapat berdiri di permukaan rata, mulai merambat sambil berpegangan
Melatih motorik anak melalui Tummy Time

Perkembangan Motorik Anak Usia 1-2 Tahun

  • Usia 14-15 bulan           : Dapat merangkak menaiki tangga
  • Usia 15-16 bulan           : Dapat merangkak menuruni tangga, dapat naik tangga berpegangan satu tangan
  • Usia 18 bulan               : Dapat berjalan mundur
  • Usia 18-20 bulan           : Dapat turun tangga berpegangan pada 1 tangan
  • Usia 18-24 bulan           : Dapat berlari
  • Usia 21-22 bulan           : Dapat berjalan menyamping
  • Usia 23-24 bulan           : Dapat naik tangga tanpa bantuan menggunakan satu atau dua kaki pada tiap- tiap anak tangga
  • Usia 19-24 bulan           : Dapat melompat dengan dua kaki ke depat sekitar 10cm, dapat melompat ke atas sekitar 5 cm, dan bisa melompat dari ketinggian sekitar 15 cm
  • Usia 19-24 bulan           : Dapat menendang bola, dapat berlatih keseimbangan dengan menggunakan tandem stance

Perkembangan Motorik Anak Usia 2-3 Tahun

  • Usia 24-25 bulan           : Dapat menuruni tangga tanpa bantuan menggunakan satu atau dua kaki di masing- masing anak tangga
  • Usia 25-30 bulan           : Dapat melempar bola tenis sejauh kurang lebih 2 meter
  • Usia 31-36 bulan           : Dapat menaiki tangga tanpa bantuan menggunakan satu kaki di setiap anak tangga
  • Usia 31-36 bulan           : Dapat melompat dengan dua kaki ke depan sejauh sekitar 60cm, lompat melewati hambatan setinggi 5cm, dan lompat dari ketinggian 45cm
  • Usia 31-36 bulan           : Dapat berdiri dengan menggunakan satu kaki selamat 3 detik
  • Usia 31-36 bulan           : Dapat mengayuh sepeda beroda tiga

Perkembangan Motorik Anak Usia 3-6 Tahun

  • Usia 37-42 bulan           : Dapat berlari 10m selama 6 detik
  • Usia 43-48 bulan           : Dapat menuruni tangga tanpa bantuan dengan menempatkan satu kaki di masing- masing anak tangga, dapat melopat dengan satu kaki
  • Usia 49-54 bulan           : Dapat melakukan lompat kuda/ gallop
  • Usia 49-60 bulan           : Dapat melompat dengan dua kaki kea rah depan sejauh sekitar 90cm, melompat melewati hambatan setinggi 25cm, dan melompat dari ketinggian 60cm
  • Usia 55-60 bulan           : Dapat berdiri di atas satu kaki selama sekitar 10 detik
  • Usia 55-60 bulan           : Dapat melompat 5 kali berturut- turut
  • Usia 61-72 bulan           : Dapat melakukan skipping

Waspadai Tanda Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar Anak

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lambatnya anak menguasai keterampilan motorik. Namun, jika ketangkaan dan kekuatan otot anak terus bertambah, orangtua tidak perlu terlalu khawatir.

Namun bila orangtua merasa bahwa perkembangan anak terasa sangat lambat atau jauh lebih lambat dari teman- teman sebayanya, cobalah untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis anak. Dokter biasanya akan melakukan evaluasi terhadap tumbuh kembang anak, dan kemudian memutuskan apakah membutuhkan terapi khusus untuk meningkatkan motorik kasarnya atau tidak.

berikut ini adalah beberapa tanda atau gambaran tanda keterlambatan perkembangan motorik kasar anak yang dapat orangtua waspadai :

Usia 6 bulan anak belum bisa :

  • Mengangkat kepala dan perut saat tummy time
  • Berguling dari posisi telentang ke tengkurap atau tengkurap ke telentang
  • Duduk tegak setidaknya selama 60 detik

Usia 12-18 tahun anak belum bisa :

  • Merangkat dengan tangan dan lutut
  • Tidak mau berjalan meski sudah dibantu berpegangan tangan oleh orang dewasa
  • Mengangkat badan ke posisi berdiri di permukaan yang rata sambil berpegangan ke benda- benda di sekitanrya, seperti meja atau sofa
  • Tidak tertarik untuk mengeksplorasi rumah untuk mencari sesuatu yang menarik
  • Lebih suka menggunakan tangan atau kaki tertentu dan terus menggunakan kaki atau tangan tersebut daripada yang lain lain
  • Mempunyai tangan dan kaki yang kaku
  • Belum bisa memegang benda ringan sekalipun
  • Bermasalah dalam menggigit atau mengunyah makanan

Usia 18-24 bulan anak belum bisa :

  • Berdiri tanpa bantuan
  • Jalan tanpa bantuan
  • Banyak mengeluarkan air liur
  • Tidak sensitif dengan gerakan atau suara
  • Bermasalah dalam menelan makanan
  • Tidak dapat mencorat- coret dengan alat tulis

Usia 2 tahun anak belum bisa :

  • Merangkak naik atau turun tangga
  • Berjalan menaiki atau menuruni tangga dengan cara dipegangi tangannya oleh orang dewasa
  • Melempar bola
  • Berlari
  • Terlalu sering berjalan jinjit
  • Tidak dapat mendorong mainan beroda
  • Mulai mengalami kemunduran dan berhenti menggunakan keterampilan motorik yang sebelumnya sudah dikuasai, misalnya menggambar atau mewarnai

Usia 3-5 tahun anak belum bisa :

  • Melompat dengan satu kaki
  • Sering kehilangan kesimbangan saat berjalan
  • Melompat sejauh 60cm ke depan, ke atas, atau dari ketinggian tanpa bantuan
  • Berjalan menaiki dan menuruni tangga tanpa bantuan
  • Mengayuh sepeda roda tiga
  • Menyeimbangkan tubuh dengan berdiri di atas satu kaki meski hanya beberapa detik saja

Tips Mengasah Keterampilan Motorik Kasar Anak

Karena peran pentingnya, orangtua sebaiknya mengasah keterampilan motorik anak sedini mungkin. Agar terasa menyenangkan, Ayah Ibu dapat melakukannya melalui beberapa aktifitas kreatif dan bermain bersama.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan seru untuk melatih perkembangan motorik kasar anak :

Melakukan Tummy Time

Tummy Time adalah saat bayi tengkurap atau bertumpu pada perutnya sambil melakukan hal- hal yang ia sukai selama 1-2 menit setiap sesinya. Untuk melakukan kegiatan ini, pastikan tali pusat bayi sudah puput, alias sudah lepas ya, Bun. Dengan Tummy Time, anak dapat memperkuat otot leher dan punggung. Untuk membuatnya terasa menyenangkan, Ayah Ibu dapat merangsang anak dengan bunyi- bunyian atau mainan warna warni.

Ajak Anak Menoleh

Saat anak sudah kuat mengangkat kepalanya, rangsang anak untuk bisa memutar kepalanya. Caranya, ibu bisa bergerak mengelilingi ruangan agar anak menoleh, menggoyangkan mainan yang bersuara, memanggil nama anak, atau menyalakan mainan yang bersuara.

Ajak Anak untuk Duduk

Saat anak sudah bisa mengangkat kepala, anak cenderung sudah siap untuk belajar duduk. Cobalah untuk mengajak si kecil duduk bersandar pada bantal. Latihan ini dapat memperkuat otot perut dan punggung anak sekaligus.

Bermain Bola

Ajak anak bermain bola dengan cara menggulingkan bola kea rah anak. Awalnya anak akan mendorong bola tersebut kembali. Selanjutnya, secara bertahap anak akan mendorong bola ke arah Ayah Ibu.

Permainan Memberi dan Menerima

Berikan anak sebuah benda yang bisa dipegang di tangannya, lantas ibu dapat menariknya kembali secara perlahan. Jika anak menolah benda ini diambil, maka ia akan menggunakan otot- ototnya untuk menahan benda tersebut. Dengan begitu, otot- otot anak akan diperkuat.

Membuat Menara Balok

Bermain balok bersama anak akan selalu menyenangkan. Cobalah untuk menyusun mainan- mainan balok menjadi sebuah menara, kemudian ajak anak untuk merangkakk kea rah menara dan merobohkannya.

Permainan menyusun balok melatih motorik anak

Melatih Anak Berdiri

Sejak usia 4-7 bulan, orangtua bisa memposisikan bayi dalam keadaan berdiri. Dengan latihan kecil ini, anak akan mulai memahami fungsi bagian tubuhnya dan mulai menggunakan kakinya untuk melompat sambil dipegangi. Aktifitas ini sekaligus menjadi persiapan anak untuk belajar berjalan.

Beraktifitas di Labirin

Saat anak sudah bisa merangkak, cobalah untuk membuat labirin sederhana dari bantal, kardus, dan benda- benda lainnya. Ajak anak untuk merangkak di labirin tersebut dan melakukan permainan seru.

Menikmati Finger Food

Saat anak sudah mulai MPASI, ibu dapat memberikan finger food untuk melatih motorik halus pada anak. Ajak anak untuk mengambil potongan makanan yagn sudah dipersiapkan. Lalu, ajak anak untuk mengambil makanan secara perlahan. Jangan lupa iringi tepuk tangan dan pujian saat anak berhasil melakukannya ya, Ibu.

Bermain Dorong- Dorongan

Bermain dorong- dorongan bisa dilakukan dengan benda- benda sederhana yang ada di rumah, misalnya dengan gallon air kosong atau kursi plastik. Bermain dorong- dorongan dapat memperkuat otot kaki anak dan mempersiapkan anak untuk belajar berjalan.

Tags:

You Might also Like