14 Nasehat yang Bisa Ibu Berikan untuk Anak Laki- laki nya
Ada banyak nasehat yang bisa Ibu berikan untuk anak laki- laki nya. Nasehat ini tentunya ditujukan untuk membuat putra kita menjadi pribadiyang bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan perannya.
Sebenarnya ada banyak nasehat positif yang bisa kita bicarakan dengan anak laki- laki. Namun dari sekian banyak nasehat ini, setidaknya ada 14 nasehat menarik yang bisa Ibu praktekkan saat ini juga :
1. Ajarkan Memasak, Mencuci, dan Membersihkan Rumah
Memasak, mencuci dan membersihkan rumah bukan hanya harus dipelajari anak perempuan. Tapi juga anak laki- laki. Dan percayalah, tiga pelajaran ini akan sangat bermanfaat untuk kehidupan buah hati di kemudian hari.
Anak laki- laki kita tidak selamanya akan menjadi anak kecil. Suatu saat ia mungkin perlu meninggalkan rumah untuk bersekolah di luar negeri, bekerja di kota lain, dan kemudian akan menikah.
Jika orangtua mengajarkan tiga hal dasar ini, niscaya anak laki- laki kita akan tubuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Saat ia menikah suatu hari nanti, dia akan menjadi suami idaman yang tidak segan berbagi tugas rumah tangga dengan istri tercinta nya.
2. Ajarkan Anak Menyanyi dan Menarik
Sebagian orangtua enggan mengajarkan anak lelaki menyanyi dan menarik karena anggapan tidak “macho”. Padahal, kegiatan menari dan menyanyi bisa dilakukan baik oleh perempuan maupun laki- laki.
Mengajak anak menyanyi dan menari dengan gembira bisa membantu anak tumbuh menjadi lelaki yang luwes, supel, menonjol,dan mempunyai keterampilan di atas rata- rata anak seusia nya.
3. Jangan Biarkan Anak Bersikap Kasar pada Temannya
Tak seorang anak pun yang suka dengan kekasaran, baik itu oleh orangtua ataupun teman- temannya. Agar anak tidak bersikap kasar, tentunya orangtua juga harus memberikan contoh perilaku yang baik di hadapan mereka.
Selain itu, orangtua harus memberikan peringatan saat anak berlaku kasar kepada temannya. Ajarkan juga anak untuk berani melapor saat melihat adanya perilaku kasar. Ajari juga mereka agar berani menolak saat ada teman yang mengajak untuk berbuat kasar pada teman lain.
4. Bersikap Baik kepada Anak Perempuan
Contoh pertama yang bisa Anda lihat adalah apa yang Ayah nya lakukan terhadap ibu nya di rumah. Jika perlakuan sang Ayah baik terhadap Ibu, maka anak lelaki juga mengingat hal ini dalam memperlakukan teman- teman perempuannya di sekolah.
Ajarkan anak untuk tidak menggoda dan mengganggu anak perempuan sampai menangis, apalagi berbuat kasar pada mereka. Ajarkan ia untuk menghargai anak perempuan dan tidak bersikap seenaknya.
Kelak saat ia dewasa dan mempunyai pasangan, ia akan bisa memperlakukan pasangannya dengan baik.
5. Ingatkan untuk Selalu Mengucap Salam, Minta Tolong, Permisi, Terimakasih dan Maaf
Ada banyak lelaki dewasa yang secara sadar tidak mau mengucapkan kata “minta tolong” saat menyuruh seseorang atau “terimakasih” saat menerima bantuan. Padahal, kata- kata positif ini merupakan bagian penting dari adab dan tata krama seseorang.
Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan buah hati mereka tata krama dasar dan penggunaan kata- kata positif. Saat ini diterapkan sedini mungkin, buah hati akan tumbuh menjadi pria yang penuh sopan santun dan tata krama. Ia pun akan menjadi teladan bagi teman- teman dan lingkungannya.
6. Ajarkan Cara ke Toilet dengan Benar
Dalam situasi jalan- jalan dan si kecil tiba- tiba merengek ingin buang air kecil, kadang situasi ini membuat orangtua bingung. Saat bersama ibu, seharusnya anak masuk ke toilet perempuan atau toilet laki- laki?
Bila anak asih di bawah usia 10 tahun, sepertinya masih dimaklumi untuk mengajaknya ke toilet perempuan. Yang perlu kita tekankan, agar anak terbiasa buang air kecil dengan benar dan bersih, beritahu ia untuk selalu buang air di lubang toiletnya agar air seninya tidak tercecer kemana- mana.
Selanjutnya, ingatkan ia untuk selalu mengguyur air kran pada toilet dan lanjutkan dengan membasuh kedua tangan hingga bersih. Hal ini akan mengajarkan si kecil untuk terbiasa menjaga kebersihan dirinya hingga nanti ia dewasa.
7. Tak Masalah Badanmu Bau Jika Dalam Kondisi Usai Berolahraga
Anak laki- laki biasanya sangat suka dengan aktivitas olahraga. Jika buah hati menyukai kegiatan ini, ajarkan anak untuk terbiasa segera mandi dan berganti pakaian usai berolahraga.
Selain untuk kebersihan diri, tentunya ini akan membuat diri sendiri dan orang- orang disekitarnya merasa lebih nyaman. Bayangkan jika dia membiarkan badanya masih basah oleh keringat dan bau matahari selama berjam- jam, tentu banyak orang merasa tidak nyaman.
8. Periksa Kukunya Secara Rutin
Anak laki- laki biasanya lebih cuek secara penampilan. Orangtua memang tidak harus mengajarkan anak lelaki mereka bagaimana cara tampil bergaya saat akan keluar rumah. Namun, orangtua tetap bisa memperhatikan cara anak menjaga kebersihan dirinya.
Misalnya saja mengajarkan anak untuk memotong rambut dan menggunting kuku secara rutin. Dengan begitu anak laki- laki juga akan terbiasa untuk lebih rapi dalam kesehariannya.
9. Jangan Sekali- kali Memberi Izin Anak Lelaki untuk Memotret Kelaminnya
Ini adalah hal yang sangat serius. Jangan sampai anak lelaki Ibu mencoba- coba memperlihatkan apalagi memotret alat kelaminnya, dan secara iseng membagikannya ke teman- temannya. Ini adalah hal iseng yang sangat berbahaya!
Untuk anak di bawah umur, orangtua bisa membiasakan mengecek ponsel mereka kamera, dan komputer di kamarnya. Periksa daftar foto di gadgetnya secara berkala untuk memastikan anak tidak melakukan hal- hal di luar batas.
Selain itu, saat anak tiba- tiba kehilangan ponsel atau kameranya, anak akan terhindar dari penyalahgunaan foto- foto yang menampilkan bagian tubuh yang paling pribadi.
10. Tidak Menghakimi Tubuh Seseorang
Anak laki- laki perlu memahami bahwa menghakimi bentuk tubuh seseorang adalah tindakan yang tidak tepat. Orangtua bisa menjelaskan pada anak bahwa setiap orang bisa mempunyai bentuk tubuh yang berbeda- beda. Ada yang bertubuh mungil, ada yang sedikit lebih berisi.
Tekankan juga bahwa yang terpenting adalah menerapkan gaya hidup sehat. Dengan memberikan pemahaman ini, anak lelaki yang tumbuh besar akan lebih bisa menghargai perbedaan bentuk tubuh setiap orang.
11. Jangan Biarkan Anak Pulang dalam Keadaan Mabuk
Anak boleh bergaul dengan siapa saja. Kendati begitu, orangtua sebaiknya mengarahkan anak agar terhindar dari pertemanan toxic. Orangtua perlu menerapkan batas toleransi yang tepat agar anak mereka tidak kebablasan.
Misalnya saja, 1-2 gelas wine atau bir di akhir pekan dengan syarat anak lelaki minta izin terlebih dulu pada orangtua. Namun jika sekali saja anak melanggar, berikan konsekuensi (hukuman) sambil terus mengingatkan dia efek buruk pulang dalam kondisi mabuk. Tindakan ini bukan hanya tidak sehat, tapi sekaligus membahayakan jiwanya.
12. Hindari Melakukan Seks Pra Nikah
Informasi semakin mudah diperoleh oleh siapa saja dan dimana saja, termasuk oleh anak- anak. Untuk itu, penting bagi orangtua untuk menjaga anaknya agar tidak sampai terjerumus pada perilaku seks bebas.
Sedini mungkin anak laki- laki harus diajarkan untuk bisa mengontrol diri mereka. Jangan sampai karena tidak bisa menahan diri, anak jadi merugikan diri sendiri dan orang lain.
Untuk itu, penting anak- anak mendapatkan asupan nilai- nilai positif dan pemahaman budi pekerti secara rutin agar bisa membentengi diri dari melakukan perbuatan di luar batas.
13. Ajarkan Anak Lelaki untuk Mengekspresikan Rasa Sayang ke Orang- orang Terdekat
Anak laki- laki biasanya tidak terlalu ekspresif dibandingkan dengan anak perempuan. Mereka biasanya akan merasa kikuk untuk memeluk dan mencium Ayah, Ibu, Adik atau Kakak nya, terutama jika tidak terbiasa.
Saat mereka semakin besar, mereka akan semakin enggan dipeluk atau mendapatkan ciuman dari orangtuanya. Tidak jarang mereka lebih memilih berlari menjauh saat akan mendapat pelukan dari orangtuanya.
Namun perlu diketahui, pelukan dan ciuman sayang dari orangtua adalah obat paling menenangkan di seluruh dunia. Jadi, saat anak lelaki sedang terlihat murung dan sedih, coba beri mereka pelukan dan cium kepalanya.
Jika anak bertanya mengapa Ayah Bunda nya melakukan itu, katakan bahwa Anda melakukannya karena sangat menyayanginya. Ia pun akan belajar terbiasa memperlihatkan kasih sayang melalui pelukan dan ciuman sederhana.
14. Ajarkan Anak untuk Memberi Kabar
Di era yang serba canggih seperti sekarang ini, semakin mudah untuk kita berbagi kabar dan menghubungi keluarga. Di sisi lain, era canggih ini sekaligus distraksi untuk banyak hal. Termasuk dalam menghubungi keluarga sendiri.
Anak- anak mungkin akan senang menggunakan berbagai jenis aplikasi dan media sosial. Namun, ingatkan anak juga untuk tidak lupa berkirim kabar dengan orangtuanya. Bukan berarti anak wajib lapor dan orangtua bertindak sebagai polisi yang harus selalu tahu dimana keberadaan sang anak.
Namun dengan membiasakan anak untuk berkomunikasi, hubungan orangtua dan anak akan menjadi lebih erat. Anak tidak akan sungkan untuk meminta bantuan saat mereka kesulitan dan sering memberi kabar saat mereka berada di luar kota. Orangtua juga akan lebih tenang karena mengetahui bagaimana situasi anaknya.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti