Rubella pada Ibu Hamil, Kenali Tanda, Bahaya dan Cara Mencegahnya
Rubella atau yang juga kita kenal dengan campak Jerman juga bisa menyerang ibu hamil. Seperti Rubella pada umumnya yang bisa membahayakan kondisi penderitanya, ini juga akan menjadi masalah serius pada ibu hamil.
Bumil yang tertular rubella tentu akan mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungannya, sekaligus kesehatan sang ibu. Salah satunya resiko yang kerap muncul adalah munculnya sindrom rubella kongenital, hingga kematian janin dalam kandungan.
Sekilas tentang Rubella pada Ibu Hamil
Rubella atau campak Jerman merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella. Virus ini sendiri bisa menular ke siapa saja, termasuk ibu hamil. Penularan bisa disebabkan oleh infeksi virus yang menular dari satu orang ke orang lain. Baik itu melalui percikan air liur pengidapnya atau kontak langsung dengan benda yang sudah terkontaminasi.
Rubella sendiri gejalanya mirip flu dan ruam merah pada kulit. Penyakit ini umumnya tidak berbahaya pada anak. Namun pada wanita hamil, penyakit ini tidak bisa kita sepelekan.
Rubella menjadi lebih berbahaya saat menyerang di trimester pertama kehamilan. Pasalnya, pada ibu hamil, rubella bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, menular ke janin yang ia kandung melalui aliran darah dan menyebabkan bayi terlahir cacat.
Tanda & Gejala Rubella pada Ibu Hamil
Ada beragam gejala yang bisa muncul saat seseorang terinfeksi virus rubella. Dalam beberapa kasus, gejala rubella terlihat ringan dan tidak dirasakan sehingga penanganannya kerap terlambat.
Penyakit Rubella ini umumnya muncul pada 2-3 minggu sejak terpapar virus. Berikut adalah tanda dan gejala dari penyakit rubella pada ibu hamil :
- Muncul ruam merah berbentuk bintik- bintik di beberapa area tubuh. Misalnya saja di wajah, tangan, kaki, atau punggung.
- Mengalami demam ringan dengan suhu di bawah 38 derajat celcius.
- Sakit kepala, mata memerah, hidung tersumbat dan flu.
- Rasa mual berlebihan dan berlangsung dalam waktu lama.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Mudah lelah disertai nyeri sendi dan malaise
Ruam merah merupakan gejala khas dari Rubella. Ini merupakan tanda bahwa sumber dari virus yang bisa menular pada orang lain. Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari. Kemudian terjadi pembengkakan dan nyeri sendi selama beberapa minggu berikutnya.
Bahaya Virus Rubella pada Ibu Hamil
Rubella adalah jenis infeksi virus yang sangat menular dan mudah menyebar lewat udara saat penderita batuk atau bersin. Seperti yang ParentingCenter.id ungkapkan di atas, rubella bisa memunculkan berbagai resiko kesehatan untuk ibu hamil dan juga janin yang bumil kandung.
Rubella bisa meningkatkan resiko sindrom rubella bawaan lahir pada bayi dan komplikasi kehamilan.
Resiko Bayi Terlahir Cacat, antara lain :
- Kelainan jantung bawaan lahir
- Bayi terlahir tuli
- Katarak
- Bayi mengalami cacat intelektual
- Kerusakan hati dan limpa
- Lahir dengan berat badan rendah
- Bayi lahir dengan ruam kulit saat lahir
- Lahir prematur sebelum usia kandungan 37 minggu
Resiko Ibu Hamil, antara lain :
Cara Mencegah Rubella pada Ibu Hamil
Rubella pada ibu hamil bisa dicegah sebelum kehamilan itu sendiri terjadi. Yaitu dengan bumil mengikuti imunisasi rubella seperti MR atau MMR.
Untuk mencegah rubella, perempuan yang berencana hamil bisa memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan mereka sudah pernah imunisasi rubella sebelum hamil.
Perempuan usia subur sebaiknya menghindari kehamilan setidaknya empat minggu usai menerima vaksin MR atau MMR setelah kekebalan penyakit terbentuk. Selain itu, anak- anak juga perlu menerima vaksin MR atau MMR untuk mencegah penularan penyakit rubella di masa mendatang.
Efektifitas dari vaksin MMR ini diklaim bisa mencegah atau kebal dari penularan rubella, gondongan dan campak hingga 90%!
Mengobati Penyakit Rubella pada Ibu Hamil
Pertanyaan selanjutnya, apa yang harus dilakukan bila sudah terkena virus rubella? Bumil jangan panik. Berikut adalah beberapa tindakan yang bisa kita lakukan di rumah untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengatasi gejala yang muncul :
1. Istirahat Sebanyak Mungkin
Ibu perlu memperbanyak waktu istirahat saat mengalami gejala- gejala yang mirip dengan virus rubella ini. Waktu tambahan istirahat ini bisa membantu bumil meningkatkan sistem imunitas tubuhnya agar semakin baik dalam melawan virus.
2. Minum Air Putih Cukup dan Nutrisi Sehat
Minum air putih yang cukup sangat penting untuk ibu hamil. Terutama saat terjangkit virus rubella.
Minum cukup air akan membantu menetralisir racun atau virus di dalam tubuh. Selain itu, air putih juga berfungsi untuk menghidrasi tubuh. Bumil juga harus tetap mengkonsumsi makanan sehat bernutrisi agar gizi ibu hamil dan janin tercukupi. Dengan pemenuhan gizi yang maksimal, tentu daya tahan tubuh ibu akan lebih optimal.
3. Periksakan Diri ke Dokter
Ibu hamil sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter saat mengalami gejala awal rubella. Selanjutnya, bumil akan mengikuti anjuran dokter dalam melakukan terapi pengobatan. Penanganan medis sejak awal tentu akan membuat penyakit ini menjadi lebih mudah untuk ditangani.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti