Ayah Bunda, Praktekkan Tips Ini untuk Membuat Tulisan Anak Rapi dan Mudah Dibaca
Saat anak berada dalam tahap belajar menulis, tidak jarang orangtua mendapati tulisannya masih berantakan dan sulit terbaca. Orangtua pun akhirnya mencoba berbagai metode agar tulisan anak bisa terlihat lebih rapi.
Sebelum melatih kemampuan menulis ini, anak perlu memprektekkan menjumput dan memegang benda menggunakan telunjuk dan ibu jari. Mengapa? Karena ini adalah kemampuan dasar dalam memegang alat tulis.
Saat kemampuan memegang alat tulisa anak sudah baik, maka kemampuan anak menuliskan sesuatu di atas kertas akan membaik. Tapi bagaimana jika tulisan tangannya masih sangat berantakan? Padahal orangtua merasa sudah memberikan contoh yang tepat cara memegang alat tulis dan cara menulis yang rapi. Namun hasilnya masih jauh dari harapan.
Begini Ayah Bunda, saat kemampuan motorik kasar anak terkoordinasi dengan baik, maka kemampuan motorik halusnya sebenarnya tidak ada masalah. Ini karena kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot- otot kecil dan berkoordinasi mata-tangan.
Para ahli sendiri menyarankan orangtua agar melatih motorik kasar anak untuk mendukung kemampuan motorik halusnya agar tulisan tangan anak rapi. Dorong anak untuk melakukan kegiatan fisik, seperti melempar, berlari, melompat, atau kegiatan olahraga lainnya.
Latih Kemampuan Menulis Anak Secara Bertahap
Latihan adalah hal yang perlu terus dilakukan untuk membantu anak mempunyai tulisan yang rapid an mudah terbaca. Yakinlah bahwa anak Ayah Bunda pasti bisa melakukannya, hanya saja mereka memang belum terbiasa.
Latihan berkala dan bertahap perlu dilakukan mulai dari space yang besar, sedang dan kecil. Dorong anak secara perlahan agar tulisan atau gambarnya tidak keluar garis, melainkan sesuai dengan space yang diberikan.
Orangtua juga bisa mengajarkan anak cara belajar menulis huruf di udara menggunakan tangan seperti yang dilakukan salah satu program pendidikan di Singapura, The Orton Gilingham. Gerakan tangan dimulai dari membuat huruf besar, sedang, lalu kecil. Tujuannya adalah mengenalkan anak pada kemampuan mengontrol tangan saat memegang alat tulisnya.
Selain itu, agar otot- otot tangan lebih siap untuk memegang alat tulis dan tulisannya rapi, orangtua juga bisa menerapkan latihan berikut ini :
1. Bermain squisy. Tekstur squishy yang lembut dan bisa diremas dapat melatih otot jemari anak.
2. Melukis di atas kain atau kertas, bisa melatih otot dan koordinasi tangan, serta meningkatkan kesadaran anak dalam tata ruang.
3. Melempar bola, untuk mengasah koordinasi tangan dan mata.
4. Berlari, skipping, memanjat, atau kegiatan serupa yang berdampak pada stamina anak.
5. Kurangi penggunaan gadget, karena bias menghambat aspek kesiapak fisik anak untuk banyak hal, termasuk untuk menulis.
6. Ajak anak untuk mengelompokkan barang- barang seperti koin, kacang- kacangan, atau kelereng ke dalam sebuah wadah yang berbeda menggunakan jemarinya.
7. Mengambil bola kapas dengan sumpit.
8. Ajak anak untuk membaca karena tanpa disadari ini akan membuat anak gemar membaca dan pintar menulis.
9. Ajari anak untuk menggunting gambar berpola, bermain dough, clay atau lego.
10. Orangtua juga mungkin perlu memperlihatkan aktifitas menulis rapi di depan anak sehingga anak akan semakin termotivasi untuk dapat menulis dengan rapi untuk dirinya sendiri.
Beberapa Hal yang Mempengaruhi Tulisan Anak Cepat Rapi
Yang perlu diketahui, tulisan anak rapi adalah hasil dari koordinasi antara fisik dan kognitif anak. Saat anak mempunyai tulisan yang berantakan, bukan berarti anak malas belajar. Tapi memang ada beberapa hal yang mempengaruhi agar tulisannya rapi. Apa saja itu, Ayah Bunda? Mari kita simak bersama…
1. Posisi Duduk
Posisi duduk akan mempengaruhi gerakan tangan, lengan, dan jari- jari anak. Sudahkah Ayah Bunda men- cek posisi duduk anak? Bantu anak untuk duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu ke belakang. Posisi paha menempel di dudukan kursi, dan pantat harus menyentuh bagian belakang kursi. Tekuklah lutut agar sejajar dengan pinggul. Usahakan agar kaki menyentuh tanah dan membuat 90 derajat.
Pusatkan beban tubuh pada satu titik agar seimbang, dan jangan sampai membungkuk. Hindari juga posisi menyilangkan kaki. Usahakan agar saat menulis, posisi lengan dan pergelangan tangan bisa 90 derajat. Jarak antara mata dengan kertas kurang dari 30cm. Jika posisi masih kurang ideal, cobalah untuk mendekatkan kursi dan meja.
2. Ada masalah dengan motorik halusnya
Kemampuan dasar menulis adalah kemampuan anak dalam memegang pensil dengan benar. Jika kemampuan memegang alat tulisnya masih kurang tepat, maka hal ini memang berpengaruh pada cara anak menulis. Jadi Ayah Bunda, lakukan lah latihan untuk membantu anak mengasah motorik halusnya.
3. Masalah Sensorik
Latih anak untuk menggunakan satu indra atau lebih. Saat kemampuan ini tidak dimiliki anak, maka anak akan kehilangan kemampuan dalam menyentuh dan memberikan tekanan pada alat tulisnya sehingga tulisannya menjadi kurang optimal.
Terus Beri Dukungan Pada Anak
Setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda- beda untuk melalui proses ini. Ada yang cepat bisa menulis dengan baik. Namun tidak sedikit yang membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini terjadi lantaran tumbuh kembang setiap anak memang berbeda- beda.
Yang perlu orangtua lakukan, ajari anak melatih kemampuannya sesuai tahapan usia anak. Melatih terlalu dini adalah bentuk paksaan pada anak yang justru bisa membuat anak tertekan dan stress. Akhirnya tumbuh kembangnya menjadi tidak optimal.
Saat orangtua merasa tulisan anak belum kunjung membaik, latihlah mereka dengan sabar. Perhatikan posisi duduknya, latih kemampuan motorik halus dan sensorinya.
Saat anak terlihat mengalami peningkatan, entah itu baru posisi duduknya atau kemampuan memegang alat tulisnya sudah benar, berikan mereka pujian agar mereka semakin bersemangat dan percaya diri untuk melatih kemampuan mereka.
Kapan waktu yang tepat untuk minta bantuan professional?
Saat anak tidak menunjukkan kemajuan apapun setelah melalui stimulasi- stimulasi di atas dalam periode yang cukup, orangtua disarankan untuk minta dukungan para ahli. Saat ini sudah cukup banyak terapis khusus tumbung kembang anak yang membantu orangtua untuk menemukan masalah pada kemampuan motorik anak agar tulisan tangannya rapi.
Bisa jadi, saat membawa anak ke therapis, orangtua juga bisa menemukan masalah lain yang terjadi pada anak. Misalnya masalah memori bahasa, visual, dysgraphia (gangguan syaraf yang ditandai dengan kesulitan menulis) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Pencegahan dini orangtua bisa membantu anak untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Bagaimana jika anak menulis dengan tangan kiri?
Tidak ada yang salah dengan kasus tangan kidal atau anak menulis dengan tangan kiri. Memang secara sosial kita sering mendengar label tangan kanan sebagai tangan manis atau tangan bagus. Namun dalam menulis, tangan kanan dan tangan kiri sama baiknya. Ayah Bunda cukup mengajarkan anak untuk terampil menggunakan keduanya.
Referensi: Supporting your child’s handwriting.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti