Ayah Bunda, Ini 7 Cara Membentuk Karakter Anak Penuh Kasih Sayang
Orangtua mana pun pasti akan senang saat melihat buah hatinya tumbuh menjadi anak yang penuh kasih sayang. Melihat karakter positif ini, orangtua akan merasa bahwa pola asuh yang mereka lakukan memberikan dampak yang baik untuk anak.
Mendidik anak menjadi penuh kasih sayang berarti menumbuhkan sikap empati pada anak dan menghargai sesama, tanpa memandang perbedaan sebagai sesuatu yang negatif. Pribadinya akan berhati- hati dalam bersikap dan memperlakukan orang lain.
Semoga anak- anak kita tumbuh menjadi pribadi yang positif ini ya, Ayah Bunda?
Pola Asuh yang Membentuk Karakter Anak Penuh Kasih Sayang
Orangtua tidak bisa bisa mengupayakan si kecil menjadi anak dengan nilai- nilai positif tersebut jika hanya mengandalkan pendidikan formal. Artinya, perlu peran serta dari Ayah dan Ibu melalui pola asuh yang baik dan pendekatan orangtua yang turut mempromosikan nilai cinta kasih itu sendiri.
Para pakar juga menyebut jika hal ini perlu dilakukan sedini mungkin. Seperti ParentingCenter.id dari education.vic.gov.au, sejak berusia 18 bulan, anak sudah bisa menunjukkan sifat kepribadiannya. Masuk ke usia 2 tahun, anak mulai bisa memupuk rasa kasih sayang untuk sesama.
Lantas, bagaimana agar Ibu bisa sukses menanamkan nilai cinta kasih dalam pola asuh? Kabar baiknya, hal ini bisa menjadi tidak begitu sulit. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda terapkan dalam pola asuh buah hati :
1. Pola Asuh yang bersahabat
Pola asuh orangtua mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan karakter anak. Dalam hal ini, setidaknya ada macam pola asuh yang sering berlaku secara umum, yaitu pola asuh otoriter dan pola asuh yang demokratis.
Dari kedua ini, para pakar anak setuju bahwa pola asuh demokratis adalah pilihan terbaik dalam membangun karakter positif anak. Pengasuhan yang demokratis akan membentuk sifat anak menjadi lebih bersahabat.
Pola asuh ini bisa menciptakan suasana yang damai karena mempromosikan empati dan nilai toleransi. Pemicunya, dalam penerapan parenting ini, orangtua cenderung meningkatkan komunikasi dengan buah hati tanpa memberi batasan terhadap perbedaan pendapat yang anak kemukakan. Orangtua akan bersedia mendengarkan anak dan membimbingnya dengan masukan- masukan yang positif.
Secara otomatis, anak akan belajar betapa pentingnya menghargai perbedaan pendapat sebagai wujud dari nilai cinta kasih yang orangtua tumbuhkan.
2. Sering Memberikan Pujian Tulus
Pujian tulus akan selalu bermakna untuk yang mendengarnya. Hal ini juga berlaku untuk buah hati kita, Ayah Bunda.
Cobalah untuk memperhatikan mimik wajahnya yang terlihat sumringah bahagia setiap kali Ayah Ibu memujinya. Sekalipun Ibu memujinya dengan kata- kata yang singkat.
Sering tidak kita sadari, pujian bukan hanya membuat perasaan senang, namun juga berdampak positif untuk psikologi anak. Bahkan menurut American Academy of Pediatrics, badan kesehatan Amerika di bidang anak, kalimat pujian yang positif akan mempengaruhi perilaku anak dan kebiasaan mereka dalam berkata- kata.
Anak yang sering mendapatkan pujian dari orangtuanya akan mengerti bagaimana cara menghargai perasaan orang lain. Dan mereka akan mengungkapkan hal itu dalam bentuk pujian ke orang lain. Hal- hal baik akan terus bertumbuh.
3. Kontak Fisik yang Dibutuhkan
Sebuah study yang dipublikasikan ke dalam jurnal Development and Psychopathology, mengungkap bahwa kontak fisik secara positif mempengaruhi DNA anak kecil. Tentu saja, DNA turut mengacu pada pembentukan karakter yang berwujud emosi dan sikap.
Untuk ibu, Ayah Ibu sangat disarankan untuk sering melakukan kontak fisik yang dibutuhkan kepada si kecil. Berikan mereka kecupan saat akan tidur, memeluk mereka, menggandeng tangannya, mengusap punggung atau kepalanya, dan lain sebagainya.
Gestur ini adalah pertanda cinta kasih orangtua yang secara tulus terhadap anak. Dampaknya, anak akan merasa dicintai dan menjadi peribadi penuh kash. Ia akan cenderung melakukan sikap yang penuh kasih juga ke orang lain.
4. Selalu Tanyakan Keadaannya
Perhatian yang bisa Ayah Ibu dengan cara sederhana adalah memberikan perhatian dengan menanyakan keadaannya.
American Academy of Pediatrics mengungkap jika salah satu wujud perhatian terbaik untuk diaplikasikan pada buah hati adalah rasa penasaran orangtua terhadap hal- hal yang dilakukan anak, dengan cara menanyakan keadaan dan perasaannya.
Tindakan ini akan membuat anak mengetahui baha orangtuanya peduli pada mereka. Dan ia pun akan belajar peduli terhadap sesama dengan melakukannya secara inisiatif. Ia akan menjadi peka terhadap keadaan orang lain dan mau membangun koneksi dengan rasa simpati dan empati.
5. Berikan Dukungan
Kata- kata positif akan berdampak positif pada proses tumbuh kembangnya. Namun ini tidak hanya tentang kalimat pujian tulus saja, tapi juga dukungan nyata.
Dukungan akan berdampak lebih efektif saat orangtua menyertakan sikap sebagai wujud dukungan non verbal. Dukungan nyata akan membentuk pola pikir anak untuk memahami bahwa memberikan motivasi pada seseorang adalah hal yang baik untuk dilakukan.
Dan percayalah, jika suatu saat nanti ada seseorang yang bercerita bahwa anak Ayah Ibu menyemangati mereka, itu adalah cerita yang membanggakan.
6. Contoh yang Tepat dalam Memberi Respon
Sebagai orangtua, Ayah Ibu tentu ingin dipandang sebagai role model untuk anak- anaknya. Menjadi role model, artinya sikap dan perkataan anak- anak akan condong meniru orangtuanya.
Jadi, penting untuk orangtua menunjukkan perilaku dan perkataan yang mencerminkan nilai cinta kasih. Karena jika orangtua ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, penting menunjukkan sosok penuh cinta kasih ini pada mereka.
American Academy of Pediatrics mengingatkan agar orangtua tidak lupa memberi contoh dalam memberi respon penting yang termasuk wajib. Seperti meminta maaf, mengucapkan terimakasih, atau meminta tolong saat membutuhkan sesuatu.
Kalimat- kalimat dasar ini adalah fondasi penting untuk membentuk anak menjadi pribadi yang penuh cinta kasih. Meminta maaf dan mengucapkan tolong mewakili sikap rendah hati, sedangkan ucapan terima kasih mewajili sikap bersyukur.
Semua kalimat tersebut adalah wujud nyata dari sikap anak yang penuh cinta kasih.
7. Mengawasi Anak dalam Penggunaan Media
Tantangan orangtua di era modern ini adalah kuatnya pengaruh media hiburan. Apa yang anak tonton sehari- hari bisa membentuk pola pikir dan karakter mereka dengan mudah.
Untuk itu, orangtua tidak boleh melewatkan faktor ini dengan turut mengawasi bagaimana penggunaan media yang dilakukan si kecil. Pastikan buah hati tidak mengkonsumsi media hiburan yang berisi konten- konten negatif, khususnya kekerasan.
Pastikan buah hati mendapatkan konten hiburan yang sesuai dengan usianya dan mengandung muatan positif.
Nah, itulah 7 langkah yang bisa Ayah Ibu terapkan untuk membangun karakter anak yang penuh dengan cinta kasih. Terselip doa, semoga anak- anak selalu bertumbuh menjadi anak yang penuh dengan cinta kasih 🙂
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti