Type to search

Good Parenting

Bukan IQ, Ternyata Ini Faktor Paling Menentukan Kesuksesan Anak

Faktor yang Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

Setiap orangtua pasti punya harapan agar anak- anaknya sukses di masa depan. Michele Borba, seorang psikolog anak dan penulis buku psikologis menyebut bahwa ketekunan adalah kemampuan nomer satu yang mendukung kesuksesan anak di masa depan.

Ketekunan Melipatgandakan Motivasi Anak Sehingga Mendorong Kesuksesan Anak

Menurut Michele, anak- anak yang tekun dan tidak mudah menyerah mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil yang baik. Dengan begitu, anak akan punya motivasi kuat untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, meski ada banyak tantangan dalam setiap prosesnya.

Menurut Michele Borba, ada lima cara yang orangtua bisa lakukan untuk mengembangkan ketekunan anak : 

1. Ajarkan Anak agar Tidak Mudah Putus Asa

Langkah pertama yang orangtua perlu lakukan untuk mengembangkan sifat tekun anak adalah menjauhkan anak dari hal- hal yang membuat mereka mudah putus asa.

Ada beberapa upaya yang Ayah Bunda bisa lakukan, seperti : 

  • Tidak memberi tekanan berlebihan pada anak untuk selalu berhasil.
  • Selalu mengapresiasi usaha yang anak lakukan, bukan berfokus pada hasil saja.
  • Beri anak pemahaman bahwa kesuksesan hanya bersifat sementara.
  • Kenali minat dan bakat anak, dan dorong kemampuannya.

2. Apresiasi Usaha Anak

Carol Dweck, seorang profesor psikolog dari Stanford menyebut bahwa kecerdasan anak cenderung tidak bertahan lama saat kepintaran mereka dipuji. Bukan berarti pujian bermakna buruk.

Adakalanya sering memuji akan membuat anak- anak mereka merasa cepat puas. Sebaliknya, memuji secukupnya yang mengarah pada usaha dan kerja keras anak akan membuat mereka lebih termotivasi dan terus berupaya keras.

Carol menyebut, memuji usaha anak, bukan hasilnya, membuat anak mampu mengembangkan ketekunan mereka. Selain itu, saat usaha anak dipuji, mereka akan terdorong untuk sukses tanpa mengharapkan hadiah dan imbalan.

3. Beri Waktu untuk Istirahat

Saat anak terlihat lelah dan ingin menyerah saat mengerjakan sesuatu, cobalah minta anak untuk beristirahat sejenak. Selanjutnya, Ayah Bunda bisa coba menggunakan time untuk mengetahui berapa lama mereka bisa beraktivitas.

Dengan cara ini, anak akan bisa mengatur waktu mereka dengan lebih baik. Anak juga akan memahami bahwa mengerjakan sesuatu sampai kelelahan juga bukan hal yang baik.

Ajarkan anak untuk belajar mengatur waktu aktivitas mereka dengan melakukan aktivitas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Setelah itu, anak bisa beristirahat sejenak sambil mengatur timer lagi untuk beraktivitas. Dengan cara ini, anak akan lebih mudah untuk membagi fokusnya.

4. Melatih Anak Mandiri

Cara mendidik anak menjadi mandiri dan percaya diri

Michele menyarankan para orangtua agar tidak terlalu sering membantu anak mereka melakukan hal yang anak bisa lakukan sendiri. Mengajarkan anak mandiri sejak dini sangatlah penting.

Penulis buku “Thrivers: The Surprising Reasons Why Some Kids Struggle and Others Shine”  mengungkap bahwa setiap kali orangtua melakukan sesuatu untuk anak, mereka akan bergantung pada orangtua. Akibatnya, anak menjadi telat mandiri saat masuk ke usia yang lebih dewasa.

5. Belajar Memvalidasi Perasaan Anak

Ayah Bunda, saat anak tampak ingin menyerah, ini bisa terjadi karena mereka merasa tidak menemukan jalan keluar dari masalah mereka.

Jika ini terjadi, cobalah untuk memvalidasi perasaan anak dengan mengatakan bahwa ini adalah perasaan yang normal. Ajak mereka beristirahat sejenak agar perasaan mereka menjadi lebih tenang.

Setelah situasi lebih kondusif, ajak anak untuk berdiskusi untuk mengetahui hambatan yang mereka alami saat melakukan sesuatu. Setelah mengetahui masalahnya, Ayah Bunda bisa membantu mereka untuk fokus mengatasi masalah mereka.

Tags:

You Might also Like