Tanpa Disadari, Orangtua Sering Lakukan 20 Perbuatan yang Menyakiti Hati Anak Ini
Ayah Bunda, anak- anak adalah makhluk yang seringkali belum bisa memahami benar dan salah seperti orang dewasa. Dalam tingkah laku mereka, anak- anak pada dasarnya hanya menginginkan perhatian serta kasih sayang dari Ayah Bundanya.
Namun tidak jarang, orangtua sering kelepasan melakukan hal- hal yang menyakiti anak. Tentu saja banyak hal tidak disengaja, karena pada dasarnya setiap orangtua ingin memberi yang terbaik untuk anak- anaknya.
Namun jika tidak berhati- hati dan lepas kendali, justru banyak sikap orangtua yang akhirnya menyakiti anak secara psikis dan emosional. Jika tidak segera diperbaiki, hal ini akan berdampak pada perkembangan psikologis mereka.
20 Perbuatan Orangtua yang Tidak Disadari Bisa Menyakiti Anak
Mencegah lebih baik dari mengobati. Sama seperti pepatah klasik ini, tentu akan lebih baik kita memahami apa saja yang tanpa disadari bisa menyakiti hati anak dan menghindari melakukannya.
Lantas apa saja 20 perbuatan orangtua yang tanpa kita sadari menyakiti hati anak? Simak ulasan ParentingCenter.id berikut ini ya, Ayah Bunda :
1. Enggan Berbicara dengan Anak
Menurut The Health, tidak sedikit orangtua yang memilih diam sebagai hukuman atas kesalahan yang anak- anak lakukan. Padahal, tindakan ini justru lebih menyakiti hati mereka lho, Ayah Bunda.
Selain itu, memilih diam dan tidak mengkomunikasikan masalah justru bisa berakibat lebih buruk. Anak- anak tidak memahami dengan baik apa kesalahan mereka dan tidak mendapat kesempatan untuk memperbaikinya.
2. Tidak Menjadi Contoh yang Baik
Perbuatan menyakiti anak selanjutnya adalah tidak memberi mereka contoh yang baik. Ingatlah selalu Ayah Bunda, anak mudah mencontoh apa yang mereka lihat.
Tanpa kita sadari, mereka mengawasi kita dan mengamati apa yang kita lakukan.
3. Memberi Label pada Anak
Banyak orangtua tidak menyadari kalau memberi label negatif pada anak bisa sangat melukai jiwa anak yang sensitif.
Label seperti ‘anak nakal’ atau ‘bocah gendut’ tidak jarang orangtua lemparkan dengan maksud bercanda atau memberi anak peringatan. Tapi seringkali ini melekat secara negatif pada anak sehingga menjadikan mereka rendah diri dan sakit hati.
4. Tidak Mengingatkan Anak
Sebelum mengambil hukuman apapun, penting untuk memberi anak- anak peringatan yang adil. Karena hukuman tanpa peringatan akan membuat anak- anak akan terus hidup dalam ketakutan dan ketidak mengertian tentang kesalahan yang mereka lakukan.
Memberi peringatan akan membuat anak belajar memahami apa yang salah dan membuat mereka belajar untuk tidak mengulangi perbuatan buruk mereka.
5. Berlebihan Mengontrol
Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak- anak mereka. Sayangnya, hal ini sering mengarah ke perlakuan mengontrol secara berlebihan. Orangtua cenderung ingin mengontrol anak- anak untuk menjalani hidup sesuai dengan kemauan orangtua.
Tanpa kita sadari, sikap orangtua bisa menyakiti hati anak karena mungkin merasa tertekan dengan hal ini.
6. Menghina Anak di Depan Umum
Perbuatan menyakiti anak selanjutnya adalah menghina mereka di depan umum. Menghindari ini bisa berarti mengejek, meneriaki dan memarahi anak di depan banyak orang.
Jika ingin menegur anak, orangtua sebaiknya melakukan ini secara personal dengan mengkomunikasikan pada anak. Pastikan anak memahami apa yang menjadi kesalahannya dan teguran tersampaikan dengan baik tanpa merusak psikologis anak.
7. Membanding- bandingkan Anak dengan Saudara Kandung/ Anak Lain
Membanding- bandingkan anak dengan orang lain adalah perilaku selanjutnya yang juga menyakiti anak. Selain itu, ada banyak dampak negatif orangtua membanding- bandingkan anak.
Bahkan menurut laman Women Now, membandingkan anak dengan saudara kandung atau anak lain adalah ciri pola asuh yang buruk.
8. Berharap Terlalu Banyak dari Anak
Anak- anak seringkali menemukan jalan mereka sendiri. Mulai dari pilihan tentang sekolah, hingga karir. Harapan yang berbeda tentang anak kadang bisa menjadi beban untuk orangtua, sekaligus anak.
Tidak apa- apa jika anak tidak selalu mendapat nilai akademis yang sempurna. Tidak masalah jika ternyata anak lebih suka menekuni tari balet yang menjadi kesukaannya daripada ikut les matematika. Percayalah, setiap anak terlahir dengan keinginan dan bakat alami yang berbeda- beda.
9. Selalu Menyalahkan Anak
Apakah selama ini Ayah Bunda termasuk orangtua yang suka menyalahkan anak? Menyalahkan anak untuk semua hal lagi- lagi bukan cara yang tepat untuk menegur mereka.
Selalu menyalahkan anak akan membuat mereka kesulitan memahami kesalahan mereka, sekaligus menurunkan harga diri mereka.
10. Tidak Punya Cukup Waktu untuk Anak
Tak peduli seberapa banyak aktivitas di luar ruangan yang orangtua lakukan, bukan berarti orangtua bisa mengabaikan anak- anak begitu saja. Dukungan emosional orangtua sangat penting untuk membentuk anak menjadi lebih kuat secara emosional.
Dengan tidak menghabiskan waktu yang cukup bersama anak, atau bahkan menyebut tidak punya waktu bersama mereka, Ayah Bunda bisa memperburuk hubungan dengan buah hati.
11. Tidak Menunjukkan Kasih Sayang
Dari dalam hatinya, anak- anak selalu merindukan sentuhan kasih sayang dari orangtuanya. Sentuhan dari orangtua merupakan salah satu ungkapan rasa sayang orangtua terhadap anaknya.
Saat orangtua tidak pernah atau jarang menunjukkan rasa sayangnya pada anak, ini akan menyakiti mereka dan menciptakan jarak antara orangtua dan anak.
12. Menyebut Anak sebagai Beban
Perbuatan orangtua menyakiti anak selanjutnya adalah menyebutnya sebagai beban. Tentu saka kata- kata ini sangat melukai hatinya.
Saat si kecil membuat banyak kekacauan, hindarilah menegurnya setiap ia melakukan sesuatu yang nakal. Anak- anak mungkin butuh waktu untuk mengetahui kalau sikapnya kurang tepat. Anak- anak masih bisa belajar lagi untuk mengontrol sikapnya.
13. Memanggil Anak dengan Nama Aneh
Anak- anak sering tidak bisa merasa nyaman saat orangtuanya memanggil dengan nama aneh yang membuatnya merasa tidak nyaman. Meski maksud orangtua mungkin bercanda, namun ini bisa mempengaruhi rasa percaya dirinya.
Anak bisa berasumsi kalau ada sesuatu yang salah dengan dirinya dan membuatnya tumbuh menjadi anak pemalu.
14. Ingkar Janji
Menurut para ahli, orangtua yang kerap melanggar janji mereka akan membuat anak- anak berpikir kalau orangtuanya tidak bisa dipercaya. Penting sekali untuk orangtua bisa menjaga janji- janji mereka dan berupaya menepati.
Selain itu, hindari untuk membuat janji secara berlebihan atau janji yang tidak bisa ditepati.
15. Memukul Anak
Sebagian orangtua kesulitan mengendalikan emosinya saat mendisiplinkan anak. Karena ketidakmampuan menahan emosi, tidak jarang orangtua sampai memukul anak. Tindakan ini bukan hanya menyakiti anak secara fisik, tapi juga psikis.
Padahal, Ayah Bunda masih bisa berupaya tegas dan lugas saat mendidik anak, tanpa kekerasan. Sebagai langkah antisipasi di awal, cobalah untuk menetapkan batasan pada anak dengan bersikap baik, lugas, dan penuh hormat.
16. Memaksa Anak Melakukan Sesuatu
Terkadang orangtua memaksa anak melakukan sesuatu berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan mereka. Tentu saja hal ini wajar dilakukan. Namun jika memaksa anak untuk menuruti mimpi orangtua, memaksanya untuk berpakaian seperti yang kita inginkan, tentu hal ini sudah berbeda.
Tindakan memaksa tersebut justru akan menyakiti perasaan anak kita. Anak juga akan merasa tidak mendapat ruang berekspresi dan terlalu ada banyak pembatasan.
17. Menepis Minat, Perasaan dan Perjuangan Anak
Setiap anak tumbuh dengan minat dan mimpi yang ingin mereka perjuangkan. Alih- alih langsung menentangnya secara membabi buta, cobalah untuk memberi dukungan dan cari tahu lebih baik tentang hal tersebut.
Dengan mengetahui lebih lanjut apa yang mereka impikan dan memberi dukungan, hal ini mendorong anak untuk menjadi pribadi positif dan percaya diri. Sebaliknya, saat merasa orangtua tidak menghargai yang ia perjuangkan, anak akan merasa sakit hati dan menjauh dari orangtua.
18. Melanggar Privasi Anak
Sama seperti orang dewasa, anak- anak juga mempunyai ranah privasi. Melakukan pelanggaran terhadap area privasi anak bisa membuat mereka merasa tertekan dan hilang kepercayaan terhadap orangtua.
Tentus aja Ayah Bunda boleh memantau anak untuk memastikan keamanan mereka. Namun ingatlah batasan orangtua dan memberi ruang pada mereka ya, Ayah Bunda.
19. Meminta Anak untuk Tidak Menangis
Perbuatan orangtua menyakiti anak selanjutnya adalah meminta anak untuk tidak menangis. Seperti kami lansir dari laman Buzzfeed, orangtua tidak bisa memerintahkan anak untuk tidak mempunyai emosi.
Melarang anak menangis sama artinya dengan orangtua tidak bisa memahami perasaan anak dan membuat anak- anak merasa buruk tentang dirinya sendiri.
20.Melampiaskan Emosi dan Frustasi pada Anak
Ayah Bunda, menjadi orangtua memang kadang melelahkan ya? Namun, adilkah untuk melampiaskan emosi dan rasa frustasi kita pada anak? Tentu saja jawabannya tidak!
Alih- alih melampiaskan emosi kita, lebih bijak untuk menenangkan hati dan pikiran kita terlebih dahulu ya, Ayah Bunda. Pasalnya, perbuatan ini akan melukai inner child anak- anak kita. Mereka mungkin sulit melupakan rasa sakit hatinya dan bisa menyebabkan masalah kecemasan di masa depan.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti