Type to search

Pernikahan

Jangan Ikut Terpancing ya Bun, Ini Cara Menghadapi Suami yang Suka Berkata Kasar

Cara mengatasi suami yang suka berkata kasar

Sedih memang untuk para istri saat mendengar suami kerap berkata kasar. Pasalnya, kalimat yang datang dari suami tentu punya special power tersendiri untuk istri. Kalimat ini bisa menjadi kekuatan untuk memuji istri, atau justru kekuatan untuk menghancurkan.

Selain itu, suami yang kerap berkata kasar akan membuat istri memendam luka yang bisa merusak hubungan jangka panjang. Jika tidak segera menyelesaikannya, luka ini akan terus menumpuk dan merusak hubungan hangat antara suami dan istri.

Tindakan yang Perlu Diambil Saat Suami Berkata Kasar

Cara mengatasi suami yang suka berkata kasar

Jika Bunda mendapati perangai berkata kasar pada suami adalah tindakan yang menyakitkan, tentu saja berdiam diri tidak akan menyelesaikan masalah.

Berikut adalah beberapa tindakan yang bisa Bunda lakukan untuk menghadapi suami yang kerap berkata kasar :

1. Tetap Bersikap Tenang

Secara alami, insting pertama manusia adalah menyerang balik saat ia merasa diserang. Itulah alasan para istri kerap membalas kata- kata kasar suami dengan kata- kata serupa. Padahal, hal ini justru meningkatkan ketegangan dan pertengkaran antara keduanya.

Menurut Womenosophy, meskipun tidak mudah, Bunda perlu tetap menguasai diri dan berusaha tenang menghadapi suami yang berkata kasar saat sedang marah. Tunggu beberapa saat sampai amarahnya mereda. Setelah itu, baru bicarakan semua secara baik- baik.

Menurut pakar psikolog, berbicara saat kedua belah pihak lebih tenang akan membantu komunikasi menjadi lebih baik. Dengan komunikasi yang baik, maka pemicu kemarahan pasangan akan dapat terselesaikan dengan lebih baik.

Karena membiarkan masalah tidak terselesaikan sama artinya dengan membiarkan luka tidak terobati. Ini akan menjadi infeksi yang menyebar dan mempengaruhi kesehatan hubungan dalam rumah tangga.

2. Saring Kata- kata Kasar Suami

Tidak semua kata- kata kasar bermakna kebencian. Kata kasar bisa menyiratkan kritik dan penilaian baik, meski penyampaiannya sangat tidak menyenangkan. Ya, memang tidak mudah bagi kita untuk menerima kata- kata yang berisi kalimat tidak menyenangkan.

Maka dari itu, Bunda perlu menyaring kata- kata kasar suami. Apakah ada bagian kecil ini yang mengandung muatan positif atau tidak.

Namun tentu saja, saat suami sudah lebih tenang, sampaikan padanya untuk memberikan masukan dengan kalimat- kalimat yang lebih nyaman untuk kedua belah pihak.

3. Sampaikan Perasaan dengan Jujur

Kata- kata kasar dari suami memang menyakitkan. Sudahkah Anda menyampaikan pada suami bahwa kata- kata yang ia lontarkan tadi sangat menyakiti hati?

Jika belum pernah, cobalah mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan padanya bahwa semua komunikasi akan lebih nyaman untuk disampaikan dalam kalimat yang baik. Katakan dengan jujur bahwa Bunda tidak suka dengan kalimat- kalimat kasar dan itu membuat Bunda gusar. Akibatnya, pertengkaran tidak terelakkan.

4. Apakah Ada Pemicu Tertentu?

Jika tidak biasanya suami berkata kasar tapi tiba- tiba melakukannya, cobalah untuk mencari tahu apa pemicunya. Apa yang membuat suami meluapkan kemarahannya dengan kata- kata kasar itu?

Jika kemarahan dipicu karena kesalahan dari istri, Bunda bisa mencoba menyampaikan permintaan maaf tulus untuk meluluhkan emosinya. Jika pemicunya adalah masalah pekerjaan atau faktor eksternal yang membuat emosi suami tertekan, cobalah mendiskusikannya untuk meredam masalah agar tidak semakin melebar.

5. Cari Tahu Kapan Harus Minta Bantuan

Setelah mengupayakan berbagai cara, namun tidak ada perubahan dari sisi suami? Atau semua justru semakin runyam karena kekerasan verbal meningkat dan kekerasan fisik mulai terjadi?

Jangan menunggu lama, Bunda sebaiknya meminta bantuan dari anggota keluarga lainnya atau tenaga profesional. Jika sikap emosi dan kata- kata kasar dari pasangan tidak bisa membaik dan membuat Bunda tidak bahagia, pikirkanlah untuk mempertimbangkan saran dari orang lain dan para ahli.

Saat pasangan tidak bisa mengendalikan kemarahannya dan terus mengeluarkan kata- kata kasar, mungkin suami juga membutuhkan bantuan tenaga profesional. Yang perlu Bunda ketahui, saat ada pertengkaran di rumah, semua yang ada di dalamnya akan ikut merasakan dampaknya. Termasuk buah hati.

Oleh sebab itu, penting untuk bisa mengendalikan situasi dan tahu kapan untuk berhenti bertahan dan meminta bantuan.

Tags: