5 Tips yang Harus Dilakukan agar Menjadi Orangtua yang lebih Positif

Saat pasangan suami istri mempunyai tanggung jawab baru sebagai orangtua, ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan mereka. Tanggungjawab ini adalah tantangan yang wajib diemban dengang sebaik- baiknya.
Ada kalanya peran baru menjadi orangtua membuat seseorang kelelahan, stress, hingga depresi. Jika hal ini berlangsung lama dan tidak segera ditindaklanjuti, anak bisa bisa menanggung dampak negatifnya.
Bagaimana cara menghindari dan mencegahnya? Salah satunya adalah dengan menerapkan pola pikir positif pada diri sendiri.
Tips Menjadi Orangtua yang Baik dan Lebih Positif
Saat menjadi orangtua, permasalahan hidup yang kita hadapi akan menjadi lebih kompleks. Selain berjibaku dengan karir dan ekonomi, kita juga harus bisa menjadi contoh untuk anak dengan menerapkan pola asuh yang baik.
Tidak semua orang siap dengan dua peran sekaligus ini. Terlebih jika kita merasa bahwa ini adalah beban berat yang kita sendiri belum siap.
Sebaliknya, jika kita berusaha menerima hal ini dan merangkulnya dengan positif, mungkin beban berat ini justru terasa lebih ringan. Masalah sehari- hari akan tetap ada, namun kita bisa menyikapinya dengan lebih baik.
1. Mengubah Cara Pandang terhadap Masalah

Saat Anda dalam keadaan santai dan tenang, coba pikirkan masalah yang sering membuat Anda kesal dan marah. Misalnya saat anak sulit makan, berlarian hingga terjatuh, atau bermain air.
Saat mengingat hal ini, pikirkan lebih mendalam alasan mengapa anak melakukan hal yang dianggap menyebalkan ini.
Apakah anak sedang bosan makan, atau merasa sudah kenyang karena banyak minum susu? Atau dia ingin bermain- main dengan Ayah Ibu nya karena seharian orangtuanya sibuk dengan aktifitas masing- masing?
Dilansir dari Very Well Family, penting untuk orangtua mengubah persepsi terhadap sebuah masalah. Saat anak melihat reaksi negatif dari orangtua karena tingkah lakunya, saat itu anak merasa sedang diperhatikan.
Kedua, pikirkan mengapa perilaku anak ini mengganggu kita. Apakah karena kita malu dengan komentar orang lain karena dianggap tidak becus mengurus anak? Lalu, apakah Anda sudah memutuskan kalau perilaku tersebut buruk dan tidak dapat diterima oleh orang lain?
Atau sebenarnya hal ini normal karena anak masih sering moody sesuai dengna usia tumbuh kembangnya?
Nah selama ini masuk kategori wajar dan tidak menyakiti orang lain, sebaiknya orangtua tidak perlu terlalu pusing memikirkannya.
Dengan mengubah cara pandang ini, maka orangtua tidak perlu resah lagi dengan hal- hal sederhana seperti ini. Sebaliknya, Ayah Ibu akan lebih bisa melihat ini semua dari kacamata yang lebih positif untuk buah hati.
2. Turunkan Ekspektasi pada Anak

Setiap anak diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing- masing. Di masa kanak- kanaknya, mungkin ananda mempunyai progres yang berbeda dengan anak seusianya.
Itulah mengapa sebaiknya orangtua tidak mempunyai ekspektasi tinggi terhadap anak dan justru membuat mereka terluka dengan ekspektasi yang dimilikinya. Hanya karena anak belum bisa ini itu atau tidak menurut, Ayah Ibu akan mudah kesal dan bahkan stress.
Pahamilah bahwa anak- anak mempunyai progress mereka masing- masing. Jika ia masih suka bermain- main sesuai tahapan usianya, nikmati saja prosesnya. Jika ia moody dan merasa kurang nyaman, bantu membuat ananda untuk merasa tenang.
Menurunkan ekspektasi terhadap anak akan membuat Ayah Ibu merasa lebih santai saat menghadapi masalah tumbuh kembang anak dan menjadi orangtua yang lebih baik lagi.
3. Luangkan Waktu Berkualitas bersama Anak

Meluangkan waktu berkualitas untuk anak sangat penting untuk tumbuh kembangnya secara emosional. Tidak jarang kesibukan orangtua membuat timbulnya jarak antara orangtua dan anak. Padahal saat anak bertumbuh besar, ia bersiap untuk menjelajah hal baru di dunia luar.
Dilansir dari Kids Health, salah satu cara menjadi orangtua yang baik dan positif adalah dengan mempunyai waktu luang berkualitas bersama anak. Simpan smartphone dan pekerjaan di kantor, dan buat waktu khusus untuk bisa bercerita banyak hal tentang keseharian anak.
Dengan begitu, kedekatan antara anak dan orangtua akan terjalin karena orangtua memahami dunia anak.
4. Jalin Kedekatan dengan Anak

Untuk menjadi orangtua yang baik dan positif, orangtua perlu menjalin hubungan lebih dekat dengan anak. Luangkan waktu 10-20 menit setiap hari untuk mengetahui bagaimana kabar dan kesibukan anak pada hari itu. Sebaliknya, ibu juga bisa bercerita tentang aktivitas ibu pada anak.
Satu hal yang perlu Ayah Ibu ketahui juga, kedekatan antara orangtua dan anak ternyata bisa berdampak positif juga untuk masa depan ananda. Seperti yang pernah kami ulas di artikel Kedekatan Orangtua & Anak Pengaruhi Karakternya di Masa Depan? Ini Penjelasannya .
5. Gunakan Kalimat Positif untuk Anak

Hindari menggunakan kalimat negatif pada anak, bahkan saat Ayah Ibu dalam keadaan lelah sekalipun. Sebaliknya, orangtua harus membiasakan diri untuk selalu menggunakan kalimat positif pada anak.
Jika orangtua sering mengucapkan kalimat negatif, maka ini akan menjadi sugesti negatif untuk diri anak. Anak akan merasa rendah diri, merasa kecewa dan terluka secara emosional.
Sebaliknya, kalimat positif yang tertanam pada diri anak akan membuat mereka lebih percaya diri dan optimis dalam kehidupannya. Hal ini akan berdampak langsung untuk tumbuh kembagnnya dalam jangka panjang.
Orangtua Positif, Keluarga Bahagia
Orangtua adalah pondasi penting dalam sebuah keluarga. Saat orang tua terus belajar meningkatkan diri dengan menjadi orangtua yang positif dan lebih baik lagi, maka sudah pasti anak- anak akan tumbuh dengan bahagia.
Anak- anak yang tumbuh dengan bahagia akan mudah untuk mengembangkan potensi dirinya. Kelak, ananda akan menjadi individu positif yang hidupnya menabur kebaikan dan manfaat untuk sesamanya 🙂
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti