Type to search

Good Parenting

Ini 7 Hal Penting yang Perlu Ayah Contohkan untuk Anak Laki- lakinya

Ini 7 Hal Penting yang Perlu Ayah Contohkan untuk Anak Laki- lakinya

Dalam pengasuhan, ada banyak hal yang Ayah bisa contohkan pada anak laki- lakinya. Dengan menjadi role model terbaik, Ayah akan berkontribusi secara signifikan dengan cara anak menjalani hidupnya nanti.

Menjadi ayah berarti juga menjadi tokoh utama dan panutan untuk anak. Karena anak adalah peniru ulung, maka ia akan mudah menduplikasi karakter dan perilaku Ayah dalam kehidupan sehari- hari.

Ayah Bisa Memberikan Contoh Terbaik Ini untuk Anak Laki- lakinya

Peran serta Ayah dalam pengasuhan akan menciptakan banyak hal positif. Sosok Ayah berperan dalam kecerdasan anak, sekaligus membangun kepribadian anak menjadi sosok yang bijaksana di masa depan.

Menjalankan peran sebagai panutan dalam kehidupan anak bisa menjadi tugas yang mudah sekaligus sulit. Mudah karena pada dasarnya ayah bisa menjadi diri sendiri dalam versi yang baik untuk dicontoh anak- anak. Sulit karena ternyata menjadi konsisten dalam memberikan contoh baik ini cukup menantang.

Setiap Ayah punya kesempatan untuk memberikan contoh terbaik untuk anak laki- lakinya. Beberapa hal ini antara lain : 

1. Anak Perlu Melihat Cinta Ayah pada Ibu Mereka

Saat seorang Ayah terlihat mencintai ibu mereka, ini akan menjadi contoh bagaimana anak laki- lakinya bagaimana cara memperlakukan ibunya, saudara perempuannya, dan semua wanita yang ia temui dalam hidupnya.

Perilaku Ayah terhadap ibu akan menjadi landasan sikap anak saat menjalani sebuah hubungan di masa depan. Saat Ayah menjadi sosok yang penuh kasih sayang dan suka membantu di rumah tangga, kelak anak laki- lakinya akan melakukan hal serupa. Ia akan menjadi sosok yang hangat pada pasangan dan tidak pelit membantu pekerjaan rumah tangga.

2. Tidak Masalah Anak Melihat Kegagalan Ayahnya, Bukan Hanya Suksesnya Saja

Pepatah menyebut, guru terbaik adalah kegagalan. Kegagalan membuat kita merasa sedih dan tidak berdaya. Di sisi lain, kegagalan membuat kita belajar untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi.

Kegagalan terbaik itu sendiri adalah kegagalan yang bisa memberi kita hikmah pelajaran. Baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Saat anak melihat Ayah gagal dan berhasil menangani fase buruk itu dengan baik, anak akan belajar banyak. Anak akan memahami bahwa masalah, hal buruk dan tidak terduga bisa datang kapan saja. Alih- alih menyerah dan menyalahkan keadaan, kita bisa menghadapinya dengan tenang dan dengan bekerja keras.

Untuk anak- anak, ini akan menjadi contoh untuk menghadapi masalah- masalahnya kelak. Ia menjadi tidak mudah menyerah dan bersiap menaklukkan tantangan besar dalam hidupnya.

3. Anak Perlu Melihat Cara Ayah Memimpin

Seorang ayah adalah pimpinan dalam keluarganya. Bagaimana cara ayah memimpin juga bisa menjadi contoh yang penting untuk tumbuh kembang anak.

Jika anak melihat ayahnya memimpin dengan bijaksana, ia akan meniru kebijaksanaan ayahnya. Di masa depan, ia akan belajar mengatur temannya dengan kebaikan dan kebijakan. Ia tidak akan mudah merasa kesal karena hal sepele dan tidak akan mudah mengkambinghitamkan orang lain.

4. Menjadi Hadir untuk Mereka

Orangtua, baik Ayah ataupun Ibu perlu benar- benar hadir dalam kehidupan anak- anaknya. Tak peduli seberapa sibuk, partisipasi keduanya sangat penting dalam membangun karakter seorang anak.

Ayah perlu hadir saat anak ingin bermain atau mendengar keluh kesah usai dimarahi ibu, dan di setiap aktivitas yang ia jalani. Misalnya secara bergantian turut serta di acara sekolah anak, di kehidupan sosial, agama, dan seluruh aspek kehadirannya.

Kehadiran sosok Ayah akan menjadi inspirasi positif untuk anak dan menjadi sumber kasih sayang dan dukungan yang ia butuhkan.

5. Cintai Anak dengan Segala Kondisi

Seorang Ayah kadang mempunyai mimpi yang belum sempat ia wujudkan. Dalam kondisi ini, tanpa sadar seorang Ayah jadi kerap mengarahkan anak untuk mewujudkan mimpi yang belum terlaksana itu. Padahal, anak mungkin punya impian yang berbeda.

Hindari memaksakan kehendak dan beri anak ruang untuk menjalani pilihannya. Kendati keinginannya berbeda dengan keinginan orangtua, anak tetap membutuhkan cinta dari ayahnya. Cinta dan arahan dari Ayah akan menjadi landasan rasa percaya diri sekaligus menjadi rasa penerimaan yang membangun hubungan antara anak dan ayah.

6. Anak Membutuhkan Pujian Tulus dan Ungkapan Kasih Sayang

Pujian tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Sedangkan ungkapan kasih sayang akan membuat anak dapat merasakan kasih sayang orangtua sekaligus menjadikannya pribadi yang lembut.

Jadi, jangan pernah sungkan untuk menunjukkan kasih sayang Ayah pada anak.

“Ayah menyayangimu, Nak.”

“Kamu salah, tapi Ayah tahu kamu tidak akan mengulanginya.”

“Ayah bangga padamu.”

Ungkapan ini akan menjadi sebuah dorongan positif dan bukti tanda sayang orangtua pada anaknya.

7. Mendisiplinkan dalam Urusan Percintaan

Hal selanjutnya yang bisa Ayah contohkan pada anak laki- lakinya adalah dalam urusan percintaan. Ayah perlu menjelaskan hal ini agar anak memahami batasan dan harapan dalam mencintai.

Saat anak dewasa, ia mungkin membuat kesalahan seperti yang orang dewasa lakukan saat masih remaja atau anak- anak. Namun dengan mengetahui semua hal lebih awal, terutama dengan bimbingan orangtua, anak akan lebih familiar dengan konsekuensi. Anak akan lebih berhati- hati dalam bertindak.

Selain itu, hal ini juga membantu anak mempersiapkan diri untuk menjadi seseorang yang mampu berpikir dan mengevaluasi pilihan saat tumbuh dewasa nanti.

Tags:

You Might also Like