7 Efek Buruk Sering Memendam Emosi dan Cara Mengatasinya dengan Bijak
Memendam emosi sering tidak sengaja kita lakukan. Apapun alasannya, sering melakukannya bisa berdampak buruk untuk kesehatan mental dan fisik kita.
Emosi adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Saat kita merasa senang, sedih, marah, takut, atau cemas, itu semua adalah reaksi emosional normal.
Seringkali orang cenderung memendam emosi mereka dengan berbagai alasan. Mulai dari takut dianggap lemah, tidak ingin mengganggu orang lain, atau karena merasa sulit untuk mengungkapkannya. Tidak menyampaikan emosi dengan tepat dan terus-menerus memendamnya dapat menyebabkan dampak buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Dalam artikel ini, ParentingCenter.id akan mengeksplorasi dampak negatif dari sering memendam emosi dan beberapa cara efektif untuk mengatasinya.
Efek Buruk Memendam Emosi dan Cara Mengatasinya
Memendam emosi adalah suatu kondisi saat seseorang menghindari, tidak mengakui atau tidak bisa mengekspresikan emosinya dengan cara yang tepat. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, baik dengan disadari atau tanpa disadari.
Beberapa emosi yang sering dipendam antara lain frustasi, kesedihan, kemarahan, ketakutan dan rasa kecewa. Beberapa emosi ini mungkin terdengar sebagai emosi negatif. Bukan berarti harus kita hindari, namun perlu kita kelola dengan baik agar tidak sampai merugikan diri sendiri dan orang lain.
Memendam emosi sendiri bisa menimbulkan beberapa efek buruk seperti berikut ini :
1. Memicu Kecemasan Berlebih
Efek buruk pertama dari sering memendam emosi adalah memicu kecemasan berlebihan. Pelaku akan menjadi mudah khawatir, mudah marah, dan menjadi tidak tenang dalam menjalani hari.
Selain itu, kecemasan berlebih yang berkepanjangan juga memicu otak memproduksi hormon stres secara berkala. Akibatnya, dampak negatif terhadap kesehatan akan mulai muncul. Mulai dari sakit kepala, mual, muntah, hingga kesulitan bernafas.
2. Memicu Depresi
Sering memendam perasaan juga bisa memicu depresi. Hal ini bisa terjadi jika kita kerap memendam emosi dalam waktu yang lama. Jika sudah sampai di tahap ini, emosi negatif bisa berubah menjadi perasaan hampa dan putus asa. Dampak panjangnya, seseorang bisa punya keinginan untuk mengakhiri hidup.
Gejala yang yang sering muncul saat mengalami depresi antara lain sering merasa lelah, insomnia, hingga tidak bersemangat dalam menjalani hari. Sedangkan dari tubuh, gejala depresi akan terlihat dari seringnya mengalami sakit kepala, penurunan berat badan, hingga gangguan pernafasan.
3. Melemahkan Imun Tubuh
Seseorang yang sering memendam emosi seringkali terjebak dalam perasaan yang bercampur aduk. Hal ini berdampak pada ketidakseimbangan hormon yang berpengaruh pada kekebalan tubuh.
Selanjutnya, hormon yang tidak seimbang bisa menjadi pintu masuk bakteri dan virus. Alhasil, mereka yang sering memendam emosi ini akan lebih mudah terserang batuk, flu dan penyakit lain yang berdampak buruk untuk tubuh.
4. Stres Emosional yang Tinggi
Memendam emosi yang kuat seperti kesedihan dan kemarahan bisa menyebabkan stres emosional yang tinggi. Rasa tegang dan tidak nyaman ini tentunya dapat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas sehari-hari.
5. Perilaku Emosional yang Tidak Sehat
Saat seseorang tertekan secara emosional, beberapa orang kerap mencari pelarian yang tidak sehat untuk mengatasi perasaan ini. Misalnya saja dengan merokok, konsumsi alkohol berlebihan atau makan berlebihan.
Terbiasa melakukan pelarian ini akan menjadi akumulasi dari berbagai kebiasaan buruk. Terutama saat seseorang mulai kecanduan dengan hal- hal negatif tersebut, tentu efeknya akan jauh lebih kompleks lagi.
6. Gangguan Hubungan Sosial
Seseorang yang terbiasa memendam emosi cenderung menarik diri dari interaksi sosial. Mereka cenderung tertutup dan membatasi diri dalam hubungan.
Dampaknya, hal ini membuatnya kesulitan untuk menjalin hubungan baik dengan orang- orang di sekitarnya. Ia juga cenderung mudah canggung saat berada di lingkup yang membutuhkan interaksi.
7. Meningkatkan Resiko Berbagai Penyakit Kronis
Beberapa studi kesehatan menemukan hubungan antara menyimpan emosi negatif dan peningkatan resiko berbagai penyakit fisik. Saat seseorang memendam emosi, ia akan memproduksi hormon stres yang semakin tinggi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
Jika hal ini terus dibiarkan, seseorang bisa menderita berbagai penyakit kronis seperti gagal jantung dan stroke. Keadaan ini juga mengganggu proses pengiriman sinyal dari otak ke usus. Akibatnya, seseorang lebih rentan mengalami gangguan sistem pencernaan.
Cara Meregulasi Emosi dengan Sehat
Usai mengetahui efek buruk memendam emosi, penting kita untuk kita bisa meregulasi emosi dengan cara yang sehat. Berikut adalah langkah- langkah yang perlu kita lakukan untuk meregulasi emosi dengan tepat :
1. Kenali dan Pahami Emosi
Langkah pertama dalam proses meregulasi emosi dengan sehat adalah mengenali dan memahami emosi kita. Sadari bahwa emosi adalah bagian normal dari diri kita dan tidak ada yang salah dengan merasakannya.
2. Bicara dengan Orang Terpercaya
Temukan seseorang yang kita percayai dan merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan kita. Seringkali, membicarakan emosi kita dengan seseorang bisa membantu melepaskan beban yang kita rasakan.
3. Menggunakan Media Kreatif
Kita juga bisa mengekspresikan emosi kita melalui media kreatif. Mulai dari menulis di jurnal, menggambar, atau melukis. Beberapa metode ini merupakan cara yang efektif untuk melepas emosi yang tertekan.
4. Terlibat dalam Aktivitas Relaksasi
Aktivitas relaksasi juga bisa menjadi media yang efektif untuk meregulasi emosi. Temukan waktu untuk melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi atau berjalan- jalan di alam.
Aktivitas ini bisa membantu mengurangi tingkat stress dan ketegangan emosional.
5. Konsultasi dengan Ahli
Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi emosi dan masih merasa cemas berlebihan, penting sekali untuk terhubung dengan profesional. Bantuan dari profesional akan membantu menangani masalah kesehatan mental dan emosional.
Kesimpulan
Memendam emosi secara terus menerus bisa berdampak buruk untuk kesehatan mental dan fisik seseorang. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengenali dan mengatasi emosi dengan cara yang sehat.
Ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki masalah ini secara efektif. Mulai dari berbicara dengan orang yang kita percayai, menggunakan media kreatif, hingga melibatkan diri dalam aktivitas relaksasi.
Yang perlu kita ingat, mengungkapkan emosi bukanlah tanda kelemahan. Justru tindakan ini menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan dalam mengelola diri. Jika setelah mencoba berbagai cara masih mengalami kesulitan dalam mengatasi emosi, jangan pernah ragu untuk mendapatkan bantuan dari profesional yang berpengalaman.
Semoga bermanfaat!
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti