Menurut Studi, Anak yang Dididik Terlalu Keras Cenderung Jadi Pembohong
Ayah Bunda, tahukah bahwa karakter anak pembohong bisa dilatarbelakangi oleh pengasuhan yang ia terima?
Setiap keluarga umumnya memang mempunyai pola pengasuhan yang berbeda- beda. Ada yang pengasuhan yang lebih keras, melatih disiplin anak dengan sangat ketat, dan ada juga yang lebih kooperatif. Perbedaan ini lah yang berkontribusi membentuk kepribadian dan juga perilaku anak.
Orangtua yang menerapkan pengasuhan kooperatif bisa disebut sebagai salah satu penerapan parenting yang ideal. Pasalnya, jenis pengasuhan ini memberi kesempatan untuk anak berekspresi dan mengutarakan apa yang mereka rasakan.
Sebaliknya, pengasuhan yang terlalu keras, dan terlalu disiplin, justru bisa berdampak buruk pada mental dan karakter anak.
Disiplin Terlalu Ketat Memicu Anak Menjadi Pembohong
Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Child Development tahun 2011 mengungkap bahwa mendisiplinkan anak terlalu ketat bisa memicu kebiasaan berbohong pada anak. Disiplin terlalu ketat tidak memberi ruang untuk anak bersikap jujur dan menyebabkan mereka menjadi anak pembohong.
Studi ini menggunakan sampel penelitian anak- anak berusia 3-4 tahun dengan menganalisis apakah ketegasan orangtua berpengaruh terhadap kejujuran anak- anak. Penelitian ini sendiri dipimpin oleh Victoria Talwar dan Kang Lee, yang merupakan pakar psikologi, konseling dan penulis buku anak.
Penelitian ini juga melibatkan anak- anak dari dua sekolah yang berbeda untuk berpartisipasi. Kedua sekolah tersebut menegakkan aturan kedisiplinan yang berbeda, yaitu satunya keras dan satunya lagi lunak.
Para orangtua juga ditanya apa yang mereka lakukan saat mengetahui anak mereka berbohong. Kebanyakan orangtua mengungkap bahwa mereka akan menggunakan hukuman fisik ringan, seperti mencubit, menampar, atau memukul pantat.
Hasil dari Disiplin yang Terlalu Ketat Berdampak Buruk untuk Mental Anak
Selanjutnya, anak- anak juga melalui serangkaian uji kebohongan. Hasilnya, sekitar 80% anak yang mengikuti tes ini yang berasal dari sekolah dengan aturan ketat ternyata berbohong. Selain itu, mereka juga menyembunyikan dan menutupi fakta bahwa mereka berbohong.
Studi ini menyimpulkan bahwa perilaku tidak jujur pada anak- anak merupakan akumulasi dampak negatif dari lingkungan dengan kedisiplinan yang ketat dan hukuman yang keras dari orang dewasa.
Secara alami anak- anak sering ketakutan dan berupaya “menyelamatkan diri nya” dengan cara berbohong. Bisa kita tebak, pola pengasuhan ini akan menggiring mereka menjadi anak pembohong.
Berkaca dari studi ini, orangtua tampaknya perlu belajar untuk lebih kooperatif dan membuka diri terhadap anak ya, Ayah Bunda. Maksud dari disiplin yang keras mungkin untuk kebaikan anak. Namun kenyataannya, ini justru membuat mental mereka menjadi rusak.
Jadi, jangan sampai anak kita menjadi pembohong karena kita memaksakan disiplin yang terlalu ketat pada mereka ya, Ayah Bunda. Selain itu, perlu kita ketahui juga bahwa kekerasan fisik seperti pukulan sebagai hukuman juga berdampak buruk untuk mental dan IQ anak.
Semoga bermanfaat!
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti