Type to search

Good Parenting

Orangtua Wajib Coba, Tips Tenang & Tidak Emosi Menghadapi Tingkah Anak di Rumah

Tips orangtua tenang dan tidak emosi menghadapi tingkah anak

Anak yang sangat aktif kadang membuat orangtua kesulitan menghadapi tingkah anak di rumah. Terutama untuk ibu yang juga bekerja di rumah, konsentrasi yang buyar membuat tekanan seakan datang dari berbagai sudut. Dalam situasi ini, emosi bisa meledak kapan saja.

Tentu saja orangtua tidak ingin situasi mudah emosi ini terus terjadi. Untuk itu, Ayah Ibu perlu berkompromi dan saling mendukung agar tidak mudah terpantik emosi saat anak sedang bertingkah aktif di rumah.

Agar Orangtua Tidak Mudah Emosi Menghadapi Tingkah Anak di Rumah

Teruntuk orangtua yang bekerja di rumah, terutama di era pandemi, penting untuk bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan pengasuhan. Terus menjaga produktivitas sambil mengasuh anak memang sebuah tantangan yang menarik untuk ditaklukkan.

Untuk itu, ParentingCenter.id telah merangkum dari berbagai sumber untuk mendukung Ayah Bunda agar tetap tenang dan tidak emosi dalam menghadapi tingkah anak di rumah :

1. Pahami Bahwa Anak Bukan Ancaman, Kontrol DIri untuk Tidak Terpancing Amarah Sesaat

Umumnya anak- anak memang mengalami kesulitan mengendalikan perilaku dan emosinya karena memang belum matang. Namun, banyak orangtua yang kadang terpancing emosi saat anak mulai rewel. Mengapa ya?

“Kok bisa ya? Karena sebetulnya otak kita belum terlalu lihai membedakan antara real danger dan false danger. Seringkali ancaman dalam hari-hari kita ini justru datang dari anak yang numpain air, atau sebagainya. Itu dipersepsi sebagai ancaman, kalau sudah gitu membuat kita bereaksi tanpa berpikir,” ungkap Fathya Artha Utami, Psikolog Anak, dalam acara Webinar Hari Anak bersama Tokopedia.

Inilah pemicu orangtua bisa bereaksi dengan amarah. Untuk itu, langkah pertama yang harus orangtua lakukan adalah mempersepsikan pada otak bahwa apa yang anak lakukan bukanlah sebuah ancaman untuk kita.

2. Berhenti Sejenak untuk Memberi Respon Penuh Perhatian

Saat orangtua mulai kesulitan menahan emosi saat anak bertingkah, sebaiknya berhenti sejenak untuk menyadari emosi yang keluar. Selanjutnya, beri respon pada anak dengan penuh perhatian.

Saat emosi, biasanya orangtua bisa melakukan tindakan yang disesali setelahnya. Entah itu membentak anak dengan nada tinggi atau memaksa anak untuk diam secara kasar. Namun dengan diam sejenak, orangtua bisa mencegah respon negatif tersebut.

Menyadari emosi juga membuat orangtua lebih memahami penyebab dari kemarahan orangtua. Ini bisa terjadi karena benar- benar anak atau faktor lain, misalnya tekanan dari deadline pekerjaan kantor yang belum selesai- selesai.

“Karena sekarang yang perlu disadari juga oleh orangtua, batasan untuk kerja, jadi Papa/Mama itu kabur. Jadi marah ke anak ini bisa jadi karena memang beneran marah ke dia atau memang badan lagi capek,” tutur Fathya.

3. Tips Cepat Mengendalikan Emosi untuk Orangtua di Rumah

Orangtua sebenarnya sudah lebih lihai dalam mengenali setiap emosi yang mereka rasakan. Namun, saat amarah memuncak pada anak dan salah mengambil keputusan, orangtua cenderung mudah menyesalinya di akhir.

Menurut Fathya, tolak ukur besar-kecilnya emosi ini berbeda- beda setiap orang. Namun, orangtua perlu melatih diri setiap hari agar terbiasa mengendalikan emosinya.

Berikut adalah tips cepat mengendalikan emosi untuk orangtua yang bisa orangtua terapkan :

  • Mengatur pernafasan dengan teknik 4-7-8, artinya mengatur nafas secara perlahan dengan menarik udara dari hidung, lalu hembuskan lewat mulut secara perlahan.
  • Minum air atau mengubah posisi tubuh saat itu.
  • Mengambil jeda untuk mengenali perasaan yang ada.
  • Mencium wewangian atau aroma yang menenangkan.
  • Untuk jangka panjang, orangtua juga memerlukan latihan dan kegiatan rutin merawat diri (self-care)

Saat orangtua berhasil meredam emosi ini, akan lebih mudah untuk mengendalikan tindakan yang akan kita lakukan.

4. Mengenali ciri- ciri anak sedang stres

Pada dasarnya anak mudah bosan dan stres saat terlalu lama beraktivitas di rumah. Tidak heran, ada banyak perubahan perilaku dan emosional.

“Serta adanya keluhan fisik pada anak adalah beberapa ciri stres yang bisa dialami anak-anak,” tambahnya.

Untuk itu, perlu kepekaan orangtua untuk mendeteksi perilaku stress pada anak untuk menjaga kesehatan mental anggota keluarga. Salah satunya adalah mengkomunikasikan emosi dengan anak secara jujur untuk mengetahui kebutuhan mereka.

Dengan komunikasi terbuka ini, orangtua dan anak bisa menyusun strategi untuk saling menenangkan emosi yang dirasakan. Pahami emosi mereka untuk memahami bahwa emosi yang dirasakan itu benar dan diterima.


Ayah Ibu, itulah beberapa tips untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi dalam menghadapi tingkah anak di rumah. Selama mempraktekkan ya! Semoga dengan tips ini, kita lebih bijak lagi dalam mengatur emosi agar kesehatan mental keluarga di rumah terjaga dengan baik.

Tags:

You Might also Like