Type to search

Good Parenting

Mengapa Anak Balita Sulit Berbagi dengan Orang Lain? Ternyata Ini Alasannya

Tips menghadapi anak yang sulit berbagi

Penting untuk orangtua mengajarkan anak untuk belajar berbagi sedini mungkin. Hal ini akan membantu mereka untuk membangun rasa peduli terhadap orang lain atau lingkungan sekitarnya.

Memang bukan hal mudah untuk mengajarkan sikap peduli dan berbagi pada anak. Terlebih mereka belum mempunyai kontrol diri sepenuhnya terhadap emosi mereka.

Dan ibu juga sebaiknya tidak memaksakan secara langsung. Karena salah- salah, hal ini justru membuat mereka kesal dan tidak nyaman.

Dibandingkan anak usia 5 tahun ke atas, anak balita belum sepenuhnya mengerti arti berbagi dan empati. Saat mereka enggan berbagi, bukan berarti mereka tidak peduli, namun karena belum sepenuhnya memahami.

Nah, kali ini ParentingCenter.id merangkum berbagai alasan dan tips untuk membantu buah hati yang sulit berbagi dengan orang lain.

Alasan Anak Sulit Berbagi dengan Anak Lain

Ada alasan mengapa anak balita sulit berbagi dengan orang lain, terutama teman seusianya. Dengan memahami alasan ini, maka ibu akan bisa menghadapi anak dengan lebih tenang dan sabar.

1. Anak belum paham konsep berbagi

Di usia balita, anak cenderung pelit dan enggan berbagi sesuatu yang menurut mereka adalah kepunyaannya. Hal ini sebenarnya wajar kok Bun, karena memang tumbuh kembang mereka belum mencapai hal tersebut.

Para psikolog anak juga mengamini bahwa anak memang belum sepenuhnya mengerti konsep berbagi di usia balita. Meski begitu, ibu sebenarnya sudah bisa mulai mengenalkan tentang berbagi sejak anak masuk usia dua tahun.

Misalnya saat anak sedang bermain, ibu bisa menyodorkan dua mainan yang sama, dan mengajak anak untuk memberikan satu mainan ke temannya. Hal yang sama bisa dilakukan pada makanan.

Jika anak menangis dan tetap tidak mau berbagi, Ibu jangan memaksanya. Cobalah di lain kesempatan untuk mengenalkan kembali cara berbagi.

2. Anak belum paham ada banyak yang bisa dimiliki bersama

Di usia balita, anak sering merasa bahwa dunia adalah laboratorium mereka, dan kalimat “semua milikku” adalah salah satu bentuk eksperimen yang mereka lakukan. Bisa diartikan, mereka belum sepenuhnya mengerti bahwa beberapa benda juga bisa dimiliki bersama.

Misalnya seperti ini, “Jika aku menginginkannya, maka itu milikku. Jika ini sedang ku pegang, ini adalah milikku. Jika aku bisa mengambilnya dari kamu, itu milikku!”

Saat mereka sulit berbagi atau suka berebut yang mereka inginkan dari orang lain, alasannya sederhana. Sebab semua adalah miliknya untuk mereka.

Disinilah tantangan ibu untuk tetap tenang dan sabar menunggu sampai mereka sepenuhnya memahami dan mau berbagi dengan rela hati.

3. Belum mengerti perilaku berbagi dalam pertemanan

Saat bermain dengan teman seumuran, biasanya masing- masing dari mereka akan sibuk dengan mainan atau barang kesukaannya. Ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa si kecil sulit berbagi, karena mereka belum mengenal perilaku berbagi dalam pertemanan.

Ini bisa membuat anak berpikir bahwa ia tidak perlu lagi berbagi karena mereka sudah mempunyai milik masing- masing.

Tips Menghadapi Balita yang Belum Mengerti Berbagi

Dari penjelasan diatas, bisa dipahami bahwa belum semua anak balita mengerti tentang konsep berbagi. Ibu tidak perlu memarahi mereka atau memaksa. Sebaliknya, ajarkan mereka secara perlahan dan sabar, hingga mereka siap secara emosional dan mental.

Meski begitu, ada beberapa hal yang ibu bisa lakukan untuk menghadapi si kecil yang mengerti tentang berbagi. Berikut diantaranya :

Validasi emosi

Misalnya saat anak akan mengambil mainan temannya, Ibu bisa mengarahkan, “kembaliin yuk dek, nanti kalau mainan adek diambil, pasti adek nggak suka kan?”

Saat anak sedang sibuk dengan mainannya, ibu bisa mengajarkan konsep tentang berbagi dan meminjam. Misalnya saja, “Mama boleh pinjam sebentar ya, dek? Nanti akan Mama kembalikan”

Beri contoh yang baik untuk anak

Ibu harus menjadi contoh yang bisa ditiru oleh anak. Untuk mengajari anak berbagi, ibu harus mencontohkan bagaimana ibu berbagi dengan orang lain di sekitarnya. Contoh sederhana saat di rumah, ibu bisa mengajarkan cara berbagi dengan saudara atau tetangga.

Itulah cara sederhana yang bisa Ibu coba untuk menghadapi dan mengatasi anak yang sulit berbagi. Seiring berjalannya waktu, ananda pasti akan siap secara mental dan emosional. Selamat mencoba ya, Bun.

Tags:

You Might also Like