Type to search

Good Parenting

Hati- hati! Ini 8 Kesalahan Orang Tua saat Mendisiplinkan Anak

Kesalahan orangtua dalam mendisiplinkan anak

Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang disiplin. Untuk itu, penting untuk orangtua menanamkan nilai- nilai kedisiplinan sedini mungkin.

Ya, karena kedisiplinan ini sendiri merupakan hal yang perlu dibangun sedari awal. Semakin awal kita mengenalkan anak tentang kedisiplinan, maka semakin mudah untuk mereka mengikutinya.

Kesalahan Orangtua Dalam Mendisiplinkan Anak

Sayangnya, tidak sedikit orangtua yang belum mempunyai cukup pengetahuan dalam menerapkan kedisiplinan pada anak. Alih- alih mendisiplinkan anak dengan cara yang tepat, orangtua justru membuat kesalahan yang berakibat fatal untuk buah hati.

Seperti ParentingCenter.id rangkum dari berbagai sumber, berikut adalah sejumlah kesalahan yang kerap orangtua lakukan dalam mendisiplinkan anak :

1. Hanya Melarang Tanpa Memberi Penjelasan

Anak akan disiplin dan mematuhi peraturan dengan lebih baik saat mereka mengetahui apa tujuan dari penerapan aturan tersebut. Jadi, saat Ayah Bunda melarang buah hati, tidak cukup hanya dengan mengatakan “Jangan” atau “Tidak Boleh”, tanpa memberitahu mereka apa alasannya.

2. Memberi Ancaman pada Anak

Mengancam anak agar ia mau mengikuti aturan bukanlah solusi efektif untuk mendisiplinkan anak.

Misalnya saja, saat si kecil keasyikan bermain dan tidak mau mandi, lalu orangtua mengancam akan membuang mainannya. Padahal Anda mungkin tidak bersungguh- sungguh melakukan hal ini.

Jika Ayah Bunda terus melakukan hal ini, lama kelamaan anak akan menganggap bahwa orangtua tidak serius dan hanya menggertak. Bukannya menurut, mereka justru semakin menyepelekan anjuran orangtuanya.

3. Mengomel Panjang Lebar

Memarahi si kecil tanpa henti saat ia membuat kesalahan hanya akan membuat emosi orangtua menjadi tidak terkontrol. Agar lebih efektif, cukup berikan mereka instruksi sederhana yang mudah mereka pahami.

Jika perlu, beri buah hati kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya. Jika sudah, dekati mereka dan jelaskan mengapa Ayah Bunda tidak setuju dengan tindakannya. Komunikasi hati ke hati ini akan membuatnya lebih mudah mengerti apa kesalahannya.

4. Mengekspresikan Kemarahan pada Anak dengan Berkata Kasar

Sekalipun anak melakukan kesalahan, penting untuk orangtua menangani anak dengan tenang. Pastikan emosi sudah terkendali agar bisa memberi penjelasan pada buah hati dengan efektif.

Karena jika orangtua marah- marah atau berkata kasar, ini justru membuat mereka kesulitan mengerti. Lebih buruk lagi, ini bisa membuat mereka takut dan menimbulkan trauma. Pada akhirnya mungkin anak menurut, tapi pemicunya adalah karena rasa takut.

5. Bereaksi Berlebihan

Hindari untuk bereaksi berlebihan saat anak bertingkah laku yang tidak seharusnya. Bukan berarti kita memaklumi tindakan anak. Tapi perlu kita pahami juga kalau usia anak belum bisa mengendalikan emosi dan kadang tidak mengetahui apa yang ia perbuat.

Jadi, saat anak bertingkah aneh dan berlebihan, beritahu mereka dengan tenang bahwa sikapnya itu tidak baik. Bicarakan dengan perlahan namun tegas di situasi yang tepat.

6. Menjanjikan Sesuatu jika Anak Menurut

Orangtua seringkali menjanjikan sesuatu jika anak berbuat baik dan menuruti perintah orangtua. Namun, jika Ayah Bunda terus menerus melakukan trik ini, buah hati tidak akan menyadari bahwa mereka perlu disiplin untuk diri nya sendiri.

Ia hanya tahu dan akan berharap bahwa perilaku nya yang taat aturan ini akan mendapat hadiah dari orangtua. Pada akhirnya, si kecil akan berperilaku tidak taat saat orangtua menghentikan pemberian reward nya.

7. Memberi Hukuman Fisik

Hukuman fisik sama sekali tidak efektif. Bukannya mendisiplinkan anak, hukuman fisik justru bisa menciptakan trauma jangka panjang untuk anak.

Hukuman fisik juga tidak menjamin perilaku anak menjadi lebih baik. Bahkan dalam banyak kasus, hukuman fisik justru merugikan dan membuat buah hati menjadi trauma. Lebih buruk lagi, tindakan ini akan mempengaruhi hubungan orangtua dan anak menjadi lebih renggang.

Penting sekali untuk menerapkan positive parenting tanpa bentakan dan teriakan.

8. Tidak Konsisten dengan Peraturan yang Disepakati

Konsistensi orangtua penting dalam mendisiplinkan anak. Jika Ayah Bunda ingin anak makan tanpa sibuk bermain dengan gadget, maka orangtua juga perlu menerapkan peraturan yang sama. Jangan mencuri- curi kesempatan dengan dalih apapun.

Sekali atau dua kali orangtua tidak konsisten dengan peraturan yang disepakati, anak akan meniru dan membuat alasan yang sama. Jadi, hindarilah tindakan- tindakan seperti ini.

Tags:

You Might also Like