9 Cara untuk Membangun Kepercayaan Anak dengan Orangtua
Kepercayaan adalah hal penting dalam hubungan antara orangtua dan anak. Suka atau tidak, ini adalah fondasi dan akar dari hubungan yang sehat antara keduanya.
Saat kepercayaan hadir, hubungan bisa berkembang. Sebaliknya, tanpa kepercayaan, hubungan bisa saling merusak dan membawa kehancuran.
Isaac Watts, seorang penulis himne Inggris, pernah menyebut, “Belajar untuk percaya adalah salah satu tugas hidup yang paling sulit.”
Membangun Kepercayaan antara Anak dan Orangtua
Lantas bagaimana agar orangtua bisa membangun hubungan saling percaya dengan anak? Berikut adalah deretan tips yang dapat Ayah Bunda praktekkan :
1. Memberikan Perhatian
Kepercayaan antara orangtua dan anak dapat terjalin sejak usia bayi. Saat bayi menangis, ia perlu tahu bahwa orang tuanya menanggapi dengan cara yang positif.
Saat anak mulai bertumbuh, perhatian tetap harus kita berikan. Tersenyumlah dan berbicara dengan lembut pada anak sambil memperhatikan apa yang ia coba komunikasikan. Apakah anak kelelahan atau lapar? Atau ada bagian tubuhnya yang sakit?
Menanggapi apa yang anak butuhkan seperti saat ia masih bayi merupakan langkah pertama untuk membangun kepercayaan.
2. Sering Berbicara pada Anak
Komunikasi merupakan landasan penting dalam kepercayaan. Semakin banyak Ayah Bunda berbicara secara terbuka dengan anak, maka semakin kuat hubungan yang terjalin.
Maka dari itu, tak peduli sesibuk apapun aktivitas sebagai orangtua, penting untuk meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak. Tanyakan bagaimana hari- harinya di sekolah, bagaimana pendapatnya tentang kartun favoritnya, atau apa yang ingin ia lakukan di akhir pekan. Simaklah ceritanya dengan penuh cinta, kasih sayang, dan tanpa menghakimi.
3. Tunjukkan Cinta dan Kasih Sayang
Selain komunikasi terbuka menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang akan membuat hubungan dengan anak terasa semakin hangat. Maka dari itu, dalam semua interaksi dengan balita, cobalah menunjukkan.
Ekspresi kasih sayang yang bisa orangtua berikan antara lain tatapan mata, pelukan, ciuman di dahi, mengelus kepala, serta penggunaan kata- kata yang positif dan meningkatkan suasana hati anak.
4. Berbicara Jujur pada Anak
Kepercayaan berkaitan erat dengan kepercayaan. Kejujuran dari orangtua dan anak amat lah penting untuk membangun hubungan saling percaya. Saat Bunda sedih misalnya, Bunda bisa memberi tahu anak jika memang sedang sedih.
Bunda tidak harus memberitahu anak secara detail mengapa merasa sedih atau apa yang membuat sedih. Namun yang paling penting adalah mengungkapkan dengan jujur tentang emosi yang sedang Bunda rasakan.
Contoh lain adalah saat anak mengajukan pertanyaan dan Bunda tidak tahu jawabannya. Bunda bisa berkata dengan jujur bahwa Bunda tidak yakin dengan jawabannya. Untuk itu, Bunda bisa mengatakan pada anak bahwa Bunda perlu memikirkannya lebih dulu. Bisa juga mengajak anak untuk mencari tahu jawabannya bersama- sama.
5. Menghargai Kejujuran Anak
Penting sekali untuk selalu menghargai kejujuran buah hati dalam membangun hubungan saling percaya dengan anak. Saat anak berbuat salah misalnya, Bunda dapat memberitahunya bahwa tindakan itu mungkin mengecewakan. Namun, dengan mengakui perbuatannya, anak sudah melakukan tindakan yang tepat.
Di kesempatan yang lain, Bunda juga bisa secara konsisten mengapresiasi kejujurannya dan katakan bahwa Bunda sangat menghargai sikap positif anak.
6. Hindari Membuat Janji
Membuat janji pada anak sering orangtua lakukan untuk mengalihkan perhatian anak atau menunda permintaan anak. Namun lagi- lagi, tidak jarang orangtua sulit atau lupa memenuhinya.
Situasi ini sering membuat anak kecewa. Atau tidak jarang, saat anak menanyakan perihal janji orangtua, Ayah Bunda yang kelabakan. Situasinya akan lebih mudah saat Ayah Bunda belum menjanjikan sesuatu.
Alih- alih menjanjikan sesuatu yang belum diketahui kepastiannya, orangtua bisa memberikan janji yang lebih mudah ditepati dan tetap bermakna. Misalnya saja menjanjikan jalan- jalan ke taman di akhir pekan atau nonton film bersama. Atau bisa juga acara membuat makanan favorit anak bersama- sama.
7. Lakukan Sesuai yang Dikatakan
Point ini ada kaitannya dengan poin sebelumnya. Saat orangtua mengatakan akan melakukan sesuatu pada anak, maka lakukanlah. Dengan begitu, kepercayaan anak pada orangtua akan terjalin.
Semakin sering orangtua berubah pikiran atau tidak sesuai dengan apa yang dikatakan, anak akan menganggap orang tuanya kurang bisa diandalkan. Selain itu, merkea jadi tidak mempercayai sepenuhnya janji dan nasehat orang tuanya.
Untuk membangun kepercayaan, setiap anak perlu tahu bahwa orang tuanya akan selalu melakukan apa yang mereka katakan.
8. Menjadi Contoh untuk Anak
Anak selalu melihat orangtuanya sebagai contoh. Mereka mengamati apa yang orang tuanya katakan, dan lakukan. Hal ini kemudian akan membantunya membentuk opini tentang apakah orang tuanya bisa dipercaya atau tidak.
Untuk itu, orangtua harus memberikan contoh perilaku baik yang ingin anak praktekkan. Misalnya saja orangtua ingin anak segera merapikan piringnya usai makan, maka Bunda bisa memberikan contoh padanya dan mengarahkannya.
Jika Ayah Bunda juga ingin anak- anak menjadi sopan dan hormat pada orang lain, Ayah Bunda juga harus melakukannya juga. Semakin sering anak melihat perilaku dan sikap baik dari orangtua, maka hal yang sama pun akan menular padanya.
9. Bertanggungjawab atas Kesalahan
Tidak seorang pun luput dari kesalahan. Sama halnya orangtua. Mengakui kesalahan bukan hanya memberi contoh baik pada anak, tapi sekaligus membangun kepercayaan pada anak.
Berikan pemahaman pada anak bahwa tidak ada orangtua yang sempurna di muka bumi. Sampaikan bahwa orangtua juga mungkin melakukan kesalahan, dan saat itu terjadi orangtua akan merasa menyesal dan minta maaf.
Tentu saja point ini bukan sekedar teori ya, Ayah Bunda. Orangtua benar- benar harus mempraktekkan dalam kehidupan sehari- hari. Saat melakukan kesalahan pada anak, jangan lah gengsi untuk minta maaf.
Kesimpulan
George MacDonald pernah berkata “Dipercaya adalah pujian yang lebih besar daripada dicintai.” Ungkapan ini juga berlaku dalam konsep hubungan antara orangtua dan anak.
Penting sekali untuk membangun hubungan saling percaya antar anggota keluarga, termasuk orang tua dan anak. Ada beberapa poin yang tidak mudah untuk kita lakukan. Namun dengan terus belajar meningkatkan diri dan saling berkomitmen, ini adalah hal yang bisa kita terapkan di keluarga.
Saat kepercayaan dengan anggota keluarga terbentuk, maka hubungan pun akan semakin erat dan kuat.
Follow untuk Mendapat Tips Parenting Gratis :
Ikuti Ikuti Ikuti